Part 1 Nikah tanpa sadar

124 15 3
                                    

🌺Happy reading 🌺

"Kira meegi asse ga honto kimino nakawi anata zaiko dano!"

Suara terdengar nyaring menyambut. Yah seperti biasa, itu akan terdengar dari kamar seorang gadis. Suaranya menggema terdengar dari segala penjuru ruangan, bahkan terdengar dibeberapa bagian kompleks.

Siapa lagi kalau bukan Ami yang bernyanyi, anak dari Tuan Sanjaya. Jangan ditanyakan, itu sudah kebiasaan. Sudah menjadi ritual sebelum tidurnya.

"Ami, sudah larut malam! Nggak enak sama tetangga!" teriakan dari luar tak dapat menghentikannya.

Wulan, Ibu dari dua anak itu akan menggedor-gedor pintu kamar anak gadisnya untuk menghentikan konser tanpa penonton didalam sana. Itu sudah rutinitasnya, saat anaknya berkonser-ria maka tugasnya adalah menghentikan. Satpol-PP dadakan YGY.

Wanita itu berdecak beberapa kali saat mendengar tidak ada perubahan dari dalam. Masalahnya ini sudah larut, sangat tidak elok seorang gadis teriak-teriak seperti itu.

Sedangkan Ami, gadis itu terlalu keasyikan sampai menggerakka tubuhnya berj0get mengikuti insting. Menjadikan sapu sebagai gitarnya. Sama sekali tak mendengar teriakan Wulan di luar sana.

Di waktu yang sama...
Mobil Sedan berwarna putih melesat, memasuki gerbang kediaman Sanjaya. Setelah tiba di garasi, seorang pria keluar dari kursi pengemudi. Memandang sekelilingnya dengan senyum tipis, terselip akan kerinduan dari tatapannya. Ia datang setelah berbulan-bulan lamanya.

"Sayang! aku pulang," pria itu berseru saat melewati pintu.

"Kok, gak ada yang jawab. Apa karena musik tetangga yang terlalu keras yah," gumamnya sambil berjalan menaiki anak tangga. Dalam hatinya bertanya-tanya, dimana keberadaan semua penghuni rumah.

Tiba di lantai dua, ia melihat istrinya yang sedang berdiri di depan kamar putrinya. Melangkah lebih dekat, sudut b1birnya tertarik dengan gemas pria itu memeluknya dari belakang.

"Aku pulang, sayang," Tepat di telinga wanitanya, pria itu berbisik rendah.

Sejenak Wulan bergidik, wanita itu melepas tangan yang melingkar di perutnya lalu berbalik melihat suaminya, Dirham. Wanita itu memeluk suaminya.

"Papa kasi nasihat sama Ami, Mama cape tau tiap hari digosipin mulu sama tetangga," Wulan mengadu dalam pelukan suaminya. Bib1rnya mengerutu kesal.

Dirham terkekeh kecil, pria itu mengusap punggung istrinya. "Mama tenang yah, Papa akan ngomong sama Ami kalau waktunya sudah tepat."

"Pa, Ami sudah dua puluh tiga tahun loh, udah ideal untuk nikah. Tapi, siapa yang mau nikah sama gadis kayak dia. Hidup penuh kartun gitu," ujar Wulan seraya melerai pelukannya. Wulan menatap suaminya, agak pusing juga mengingat anak gadinya sekarang.

Ami Amalia Sanjaya, anak dari pasangan Wulandari dan Muhammad Dirham Sanjaya. Gadis yang sangat terobsesi dengan budaya Jepang, bukan cuma itu. Tapi juga dengan kartun Anime dari negara yang dijuluki negeri Sakura, ia sangat menyukainya.

Ami termasuk dalam golongan anak rumahan, anti sosial. Sakin jarangnya keluar, gadis itu bahkan kurang pandai dalam berkomunikasi dengan orang-orang. Itu sudah biasa baginya karena dari jaman sekolah sampai kuliah gadis itu tak mengenal namanya teman, karena sering berbahasa Jepang dan berpenampilan aneh menurut orang-orang.

Jubah berwarna oranye, dengan model khas. Memiliki sepasang telinga pada tudungnya, sering Ami kenakan di kampus ataupun ke sekolah dengan masker sebagai pelengkap untuk menutupi sebagian wajahnya. Ketika keluar rumah ia akan memainkan tangannya dan berteriak mengikuti jurus n1nja dalam anime Naruto.

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang