Part 9 Manja

42 4 0
                                    

🌺Happy Reading 🍂

Usai dari sana, Windi langsung mengantar Ami pulang lalu kembali ke rumahnya, belum sempat ia masuk tiba-tiba Abimanyu datang dengan baju yang basah kuyup sambil menggigil kedinginan.

Ami langsung masuk ke dalam rumahnya, ia lalu membersihkan tubvhnya. Setelah itu, ia langsung membuat teh jahe untuk suaminya.

Abimanyu yang baru saja selesai mandi langsung berjalan ke ruang tamu dimana terdapat Ami yang tengah duduk sambil menatap tasbih pemberiannya.

"Kak, Ami mau bicara sesuatu," ucap Ami saat ia melihat suaminya duduk disampingnya.

"Mau bicara apa hm?" balas Abimanyu lembut.

Puufff!! Ami terdiam sesaat sambil menatap wajah suaminya yang sedang merapikan  rambut yang basah.

'Akghh Kawaii sugoku Kawaii, (Imut sangat imut)' batin Ami menatap wajah suaminya.

"Dek?" Panggil Abimanyu sekali lagi.
Mendengar ucapan Abimanyu membuat Ami tersadar.

'Akhhgg kenapa serangan wajah tampannya selalu membuatku luluh,' batin Ami.

"Ng-nggak jadi," jawab Ami tersadar.

Melihat raut wajah istrinya membuat Abimanyu memikirkan ide jail. Ia lalu menyenderkan kepalanya tepat di bahu Ami.

Puuff!!! Kepala Ami serasa mengeluarkan asap, detak jantungnya berdegup tak karuan saat Abimanyu tiba-tiba menyandarkan kepalanya.

"Dek, kepala Abi pusing," keluh Abimanyu begitu manja.

"Ma-makan obat sana," jawab Ami terbata.

"Obatnya gak akan mampan dek." Abimanyu lalu membaringkan kepalanya tepat di p4ha Ami.

Lalu menatap mata Ami. "Tolong pijatin kepala Kakak," ucapnya dengan sengaja.

Dengan ragu Ami langsung memijat kepala Abimanyu. 'Akhhh kalau gini, Ami nggak bisa marah, huaaa Daikkirai!(Aku B3nci),' batin Ami.

Sesaat Ami kesal, namun sebuah ide tersirat dalam pikirannya untuk membalas kejahilan suaminya.

"Kak, pijatan Ami itu gak gratis Loh," ucap Ami sambil memijat kepala Abimanyu.

"Oh yah? Ya udah, Adek mau apa?"

"Hmm kakak harus turutin ucapan Ami."

Abimanyu menatap wajah istrinya dari bawah. "Boleh."

"Seharian ini kakak harus pake bahasa Jepang."

Kening Abimanyu mengerut. "Hmmm kalau kakak nggak tau?" jawab Abimanyu jujur.

"Yah harus belajar dong," jawab Ami Santui.

Abimanyu berpikir sesaat, lalu kembali tersenyum. "Gimana kalau Ami juga?" Sarannya.

"Hahaha bahasa Jepang seharian mah gampang," jawab Ami terkekeh.

"Siapa bilang Adek harus bahasa Jepang."

"Lah? Trus bahasa apa dong?"

"Bahasa Arab," jawab Abimanyu tersenyum.

"Hah? Tapi Ami kan gak tau bahasa Arab!"

"Yah Adek harus belajar dong," jawab Abimanyu meniru ucapan Ami.

Ami menatap Abimanyu dengan sinis. Bisa-bisanya ia termakan omongannya sendiri. "Ck, ya udah, kalau nggak tau bisa pake bahasa isyarat tapi bukan berarti kita nggak berbicara," jawab Ami pasrah.

"Boleh, yang kedapatan berbahasa Indonesia kena hukuman."

"Hah? Kok ada hukumannya sih!" protes Ami.

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang