Happy reading 🍀
"Ami! Minjem TV nya bentar," teriak Windi yang tengah duduk diruang tamu.
"Lah belum tidur?" pungkas Ami sembari menuruni anak tangga.
"Belum, Abah minta aku nginep."
"Boleh, sekali-kali nobar bareng. Hmm Bagaimana keadaan di rumah? Apa masih banyak pekerjaan?" tanya Ami sembari ikut duduk di samping Windi.
"Banyak, tapi yah gitu, katanya pamali mempelai wanita ikut ngerjain, dari pada cuman duduk ikut ghibah nambah dosa mending nonton India," jawab Windi.
"Owh, kalau gitu besok aja deh Ami kesana, sudah larut juga anak-anak udah pada tidur."
"Oh iya aku bawa sesuatu," ucap Windi sembari memperlihatkan kotak berukuran besar.
"Itu apa Win?"
Windi membawa kotak itu masuk kedalam kamar. "Ini pakaian yang aku pesan untuk prewed tapi telat datang, coba deh kamu pake."
Mendengar ucapan Windi membuat Ami membulatkan matanya setelah itu ia terkekeh.
"Hahah mana mungkin aku pakai kayak ginian Win," kekehnya sembari mengangkat baju yang hanya menutupi bagian dada saja.
"Ada dalamannya Ami, lihat nih." Windi memperlihatkan dalam baju tersebut setelah itu ia mengeluarkan sari yang akan mereka pakai.
"Sekali-kali cosplay jadi Rani mukerji hehehe," lanjut Windi terkekeh.
"Memangnya kamu tau cara pakainya gimana?"
"Ya harus. Dari dulu sampai sekarang udah sering pakai kek ginian, tapi yang gamis. Ini kali pertama aku pesan yang modelan kek gini." Windi mendekat lalu berbisik. "Niatnya mau dipake buat malam pertama," bisiknya yang membuat wajah Ami memerah.
"Astaghfirullah ukhty," celetuk Ami.
"Lah memangnya kenapa? Udah halal kan yah."
"I-ya sih."
"Sudah nggak usah mikirin asal usul pakaian ini, alangkah baiknya kamu pake dulu."
"Apa? Pake? Baju nggak cukup kain ini?" celetuk Ami, sungguh malu mengingat dirinya akan memakai atasan sampai pusar dan bagian bawahnya yang memakai kain tipis yang dililitkan di pinggangnya.
"Ini kan dirumah Mi, sekali aja, ukuran baju kita juga sama kok."
Ami memundurkan langkahnya, ingatannya mengara pada saat ia memakai baju cosplay sampai-sampai Abimanyu mengomelinya selama sepekan.
"Nggak, kakak Abi bakalan marah," tolaknya.
"Aku jamin nggak akan marah deh, palingan tambah sayang. Udah gih pake dulu."
Dengan rasa terpaksa Ami mencoba memakainya. Setelah beberapa menit berdiam diri didalam kamar mandi, akhirnya Ami keluar dengan balutan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
"Lah? Kok pake selimut? Gimana pas nggak?" tanya Windi antusias.
"Ami malu," cicitnya sembari berjalan ke arah Windi.
Windi mendekat, ia menarik selimut Ami hingga pakaian yang dikenakan Ami terlihat. Kulit yang putih bercampur dengan baju warna pink muda benar-benar membuat Windi terpelongo.
"Ma sya Allah, cantik sekali Mi," ucapnya kagum.
Buru-buru Ami menarik selimut, ia kembali menutup tubuhnya. "Ami nggak biasa pakai kek gini, udah biasa pake gamis," ucapnya sembari masuk kedalam kamar mandi.
Windi langsung menarik ujung selimut Ami. "Eee mau kemana?"
"Ganti lah, masa iya Ami pakai ini, yang ada kakak Abi marah lagi," tukasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)
General Fiction"Aaaa!!! OKAASAN!!!!" teriak Ami sambil memejamkan matanya lalu menutup dirinya dengan selimut. "OKAASAN (Mama)," gumam Ami, seluruh tubuhnya bergetar, panas dingin sudah mulai ia rasakan. Ia terisak, "PAPA!!! Ni-CHAN (Kakak laki-laki)," teriak Am...