⚠️ Plagiat dilarang mendekat 👿
🍀 Happy reading 🌺"Kak, Ami izin nelpon di luar boleh nggak?" tanya Ami kepada Dokter Nisyah yang tengah duduk sambil melipat mukena yang baru saja ia pakai.
"Silahkan, disini peraturannya hanya untuk anak santri saja, kamu kan bukan anak santri disini, lagi pula jika kamu tidak mengabari suami mu, bisa-bisa aku lagi yang di demo hahaha," jawab Nisyah sembari tertawa.
"Hahhah kakak tau aja. Ya sudah Ami izin nelpon dulu yah."
"Iya, ingat jangan lama-lama di luar entar masuk angin lagi." Nasehat dokter Nisyah.
"Kakak tenang aja."
"Oh iya, aku mau ke puskesmas didekat sini, lagi ada pasien soalnya ... Jangan lupa pintunya di kunci yah."
"Oky, Hati-hati dijalan."
Usai mengantar dokter Nisyah ke depan Ami langsung duduk tepat di teras rumahnya sembari menekan nomor yang tertera di layar ponsel nya.
"Assalamualaikum sayangnya Ami," ucap Ami begitu manis.
Mendengar ucapan istrinya membuat Abimanyu menebar senyum manis tepat didepan ponselnya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Ami ku sayang."
"Hehehe jadi malu manggil kakak pake sayang."
"Kenapa malu, kita kan sudah halal, malahan jadi ladang pahala manggil suami pake sayang."
"Oh ya? Kalau begitu mulai hari ini Ami bakalan panggil kakak dengan sayang, biar Ami dapat pahala biar Allah sayang sama Ami karena Ami udah berbakti kepada kakak," ucap Ami panjang lebar.
"Iya-iya ya zaujati, habibati ya Humairah ku sayang ...," goda Abimanyu yang membuat wajah Ami seketika memerah.
"Ih kakak bikin Ami malu tau nggak!"
"Kok masih bilang kakak," pekik Abimanyu pura-pura cemberut.
"Abi kecewa nih," lanjutnya.
"Heheh kelupaan, habisnya Ami biasanya panggil kakak."
Abimanyu memperbaiki posisi ponselnya.
"Ya udah nggak papa ..., Sekarang kamu ada dimana?""Ini Ami masih di rumah dokter Nisyah, Ami nginep beberapa hari nggak papa kan?" tanya Ami sedikit ragu.
"Beberapa hari? Bukanya sehari pas izin kemarin hm?" ucap Abimanyu memperjelas.
Ami menyengir. "Hehehe, kemari Ami lupa bilang kalau dokter Nisyah cuti beberapa hari makanya Ami ikut."
Abimanyu memerhatikan di sekeliling Ami. "Ya sudah, sana masuk, diluar dingin loh, nggak baik untuk kesehatan mu."
"Kak- Sayangnya aku tau dari mana kalau disini dingin?" tanya Ami serius.
"Itu bunga-bunga yang ada di dekat kamu pada g0yang."
Ami menoleh ke belakang. 'Baru nyadar kalau disini ada bunga,' batin Ami.
"Iya Ami bakalan masuk kok, tapi setelah ka- sayangnya Aku tutup telponnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)
General Fiction"Aaaa!!! OKAASAN!!!!" teriak Ami sambil memejamkan matanya lalu menutup dirinya dengan selimut. "OKAASAN (Mama)," gumam Ami, seluruh tubuhnya bergetar, panas dingin sudah mulai ia rasakan. Ia terisak, "PAPA!!! Ni-CHAN (Kakak laki-laki)," teriak Am...