Part 5 Dokter Eva

50 6 0
                                    

🤗 Happy reading 🍂

⚠️Plagiat dilarang mendekat💀

Sesuai apa yang dibilang suaminya, pagi ini salah satu dokter psikiater Ami akan berkunjung untuk memeriksa perkembangan Ami.

Kondisi mental Ami yang terganggu membuat Sanjaya langsung mencarikannya Dokter. Ami memiliki enam Dokter psikiater dan salah satunya adalah Dokter Eva.

Di antara ke enam Dokter tersebut hanya Dokter Eva lah yang sangat dekat dengan Ami. Itulah mengapa Ami menganggapnya sebagai kakak.

"Nee-chan!" teriak Ami sambil berlari ke arah dokter Eva yang baru turun dari mobil.

Ami langsung mem3luk Eva, sudah sebulan ia tak pernah bertemu dengannya.
"Ami apa kabar," tanya Eva sambil membalas pelvkan Ami.

"Heki desio (aku baik-baik saja,)" jawab Ami tersenyum manis.

Abimanyu menghampiri mereka berdua, "Nee-chan, kare wa watashi no otto Abimanyu desu, (Kakak, Dia suamiku Abimanyu,)" ucap Ami memperkenalkan Abimanyu.

"Assalamualaikum, saya dokter Eva, dokter pertama yang menangani Ami," ucap Eva mengulurkan tangannya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, saya Abimanyu, suami Ami..., Dek, ajak dokter Eva masuk," ajak Abimanyu.

"Hai hai( iya iya)..., Dozo haitte kudasai, nee-chan (silahkan masuk kakak)."

Diruang tamu, Ami dan dokter Eva berbincang sedangkan Abimanyu, ia sedang menyiapkan jamuan untuknya.

"Jadi bagaimana perkembangan hubungan kalian?" tanya Dokter Eva.

"Hubungan? Watashi?(aku?)" tanya Ami menaikkan sebelah alisnya.

"Ya iyalah, masa kakak sih."

Ami mengulum b1birnya seraya mengangguk-anggukan kepala. "Normal nggak sih? kita deg-degan kalau dekat sama orang baru?" tanya Ami dengan serius, gadis itu menatap lawan bicaranya dengan lamat.

"Hmm ..., tergantung. Kalau situasinya bah-" Eva bungkam,  hampir saja ia mengungkit tentang pencvlikan yang dialami Ami beberapa tahun lalu.

Eva mengerutkan kening, wanita itu menatap Ami dengan serius. "Emangnya kamu deg-degannya sama siapa?"

Ami mengerjabkan matanya. "Kalau dekat sama kak Abi," jawabnya dengan polos membuat Eva tersenyum simpul.

'Itu cinta Ami ... Ya wajar sih Ami ngomong masalah ini, toh Dia juga baru ngerasain. Alhamdulillah setelah nikah keadaannya makin baik,' batin Eva.

"Ciee ... Ada yang jatuh cinta nih, sama Pak Ustadz." Eva meledek, wanita itu terkekeh saat melihat reaksi spontan Ami yang membulatkan matanya lucu.

Ami mencebik. "Kakak ... Watashi wa shinkendesu!" ucap Ami dengan ketus. (Saya serius)

Eva tertawa kecil. "Okay-okay, sekarang waktunya serius ...." Eva berdeham. "Kamu nyaman nggak sama Abi?"

Ami terdiam sesaat. "Masih takut, tapi Kak Abi baik banget," ujar Ami, gadis itu menautkan kedua tangannya.

Dari situ Eva menyimpulkan,  Ami berusaha melawan rasa takutnya. 'Aku cuma bisa berharap Mi, semoga Abi bisa membantumu,' batin Eva sambil tersenyum tulus.

"Ami tenang aja, suami kamu itu orangnya baik. In syaa Allah Ami pasti dijagain sama Dia," ucap Eva berusaha meyakinkan Ami.

Ami meringis sesaat sebelum tertawa kecil. "Jelas banget yah, kalau Ami takut?"

Eva meraih tangan Ami lalu sedijit dir3mas dalam genggamannya. "Kamu nggak bisa bohong sama Kakak," tutur Eva dengan lembut.

Ami berdecak. "Iyain aja, tapi jangan ember sama Mama atau Papa ... Awas." Matanya memicing membuat Eva tertawa.

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang