"Anda serius Suyeon sampai berkata seperti itu?" Jiho memicingkan mata. Meski sudah diceritakan oleh Jaehyun beberapa kali mengenai kejadian semalam, dimana Sumin dan Suyeon menerobos masuk ke dalam ruang kerja Jaehyun, Jiho masih sja merasa sangsi. "Suyeon kita yang hanya tahu tidur saja itu?"
Pergerakan Jaehyun yang hendak memasukkan koper ke dalam bagasi mobil terhenti sebentar. "Iya, Sayang." Jaehyun menoleh melihat Jiho yang terlihat begitu antusias.
Tanpa disangka sedikit pun, Jiho tiba-tiba saja mengecup pelipis Jaehyun. "Itu ... saya berterima kasih."
Entah karena masih terlalu pagi, atau mungkin karena sudah cukup lama Jaehyun tidak melihat sisi Jiho yang seperti ini, Jaehyun jadi merasa sedikit linglung.
"Anda ... masih mengingatnya, 'kan?"
Jaehyun masih tak berkutik. Jika yang dimaksud Jiho soal ciuman di pelipis tadi, tentu saja Jaehyun masih mengingatnya. Bagaimana mungkin Jaehyun dapat melupakan hal yang Jaehyun sendiri buat demi mendapatkan Jiho sepuluh tahun yang lalu?
"Aku ingat, kok." Jaehyun mengangguk. "Sayang, kamu kenapa?" Untuk yang kedua kalinya, Jaehyun dibuat linglung oleh istrinya sendiri diwaktu pagi buta seperti sekarang ini.
Jiho tiba-tiba saja memeluk Jaehyun. Itu pelukan yang cukup erat. Dan hal tersebut membuat Jaehyun kian merasa heran. Ada apa dengan istrinya?
"Saya sangat bersyukur karena ada Anda di sisi saya," ujar Jiho, tanpa melonggarkan pelukan sedikit pun.
Selama sepuluh tahun menjalani kehidupan pernikahan, sudah cukup banyak rintangan yang mereka hadapi. Amat banyak, sehingga butuh waktu yang tidak sebentar jika harus membahasnya secara menyeluruh. Mulai dari kakeknya Jaehyun yang terus berusaha mengusik kehidupan pernikahan mereka, Rose yang terus menggoda Jaehyun, juga berbagai hal kecil lainnya. Yang terkadang, hal-hal kecil itu membuat pasangan suami-istri itu tidak lepas dari pertikaian. Entah mengapa, kala teringat akan berbagai hal yang terjadi di masa lalu, Jiho merasa bangga pada dirinya sendiri karena telah bertahan dengan baik. Jiho juga merasa sangat berterima kasih pada Jaehyun yang memiliki pengaruh paling besar dalam hidup Jiho.
"Sayang, karena ini masih terlalu pagi, kita masuk ke kamar lagi, yuk!"
"Kenapa?" Jiho melepas pelukan. Dengan sedikit berjinjit, Jiho melingkarkan tangannya ke leher Jaehyun, dan menatap sang suami dengan tatapan seductive. "Anak-anak masih belum bangun, Sayang." Jiho mendaratkan ciuman di bibir Jaehyun. Melumatnya dengan pelan, sembari terus berusaha menggoda Jaehyun dengan sentuhan-sentuhan pelan dari Jiho.
Tidak tahan dengan hal yang dilakukan sang istri, Jaehyun dengan segera mengakhiri ciuman tersebut. Pria itu menggeram pelan, menoleh pada bagasi mobil yang masih terbuka, menutupnya, lalu kembali menatap Jiho yang super aneh pagi ini.
"Karena anak-anak belum bangun, kita bisa lanjut di kamar," ucap Jaehyun.
Well, sepertinya pria dengan tiga anak itu mulai terpancing dengan hal yang dilakukan oleh istrinya.
"Tidak mau!" Jiho menjawab dengan tegas. "Anda tidak akan membiarkan saya pergi jika kita melakukannya di kamar," ujar Jiho lalu memalingkan wajah dari Jaehyun sebentar.
Ujaran Jiho tersebut, membuat Jaehyun langsung tak berkutik. Dan hanya dengan mendengarnya saja, pipi Jaehyun seketika berubah kemerahan.
"Selesai sarapan, kita akan langsung pergi dengan anak-anak. Jika kita menundanya, anak-anak pasti akan tambah kecewa," kata Jiho.
Lagi, Jaehyun menggeram pelan. Dan tiba-tiba saja, Jaehyun menarik pinggang Jiho, hingga tak ada lagi jarak di antara keduanya.
"Padahal kamu tau aku paling lemah sama hal yang kayak gini ...," Jaehyun berujar lirih. Menatap Jiho dengan tatapan intens. Membayangkan bahwa mereka akan berlibur bersama anak-anak selama beberapa hari, membuat Jaehyun nyaris kehilangan akal. Kenapa setiap kali Jaehyun menginginkan Jiho, selalu saja ada hambatannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT; (Don't) Make Me Feel Better (Completed)
FanficSetelah kejadian yang dialami Jiho tiga tahun lalu, Jiho memiliki tekad kuat untuk meninggalkan dunia yang kian terasa memuakkan. Akan tetapi tekad Jiho perlahan goyah tiap kali Jiho dihadapkan dengan berbagai hal yang membuat Jiho mau tak mau haru...