29. Jaehyun dan Yerin / Jaehyun dan Taeyong

42 12 7
                                    

Melihat sang kakak yang tampak fokus dengan aktivitas yang tengah dilakukan, Jaehyun beranjak menghampiri Yerin, kakaknya. "Aku bantu pijit ya, Kak," ucap Jaehyun lalu memijit pundak Yerin yang terasa kaku. "Kak Yerin pasti capek banget karena harus ngurusin semua dokumen-dokumen yang bikin sakit mata itu."

Yerin meletak pena yang dipegangnya. Tanpa harus bertanya, Yerin cukup tahu bahwa adiknya itu pasti menginginkan sesuatu.

"Bukannya Kakek udah ngelarang kamu datang ke Perusahaan? Dan ...," Yerin menjauhkan kedua tangan Jaehyun dari pundaknya, lalu memutar kursi yang diduduki. Perempuan dengan dandanan yang terkesan elegan itu bersedekap. Menatap sang adik yang amat jarang ditemui belakangan ini. "Kenapa kamu bisa masuk ke ruanganku? Bukannya akses kamu ke Perusahaan ini udah ditutup sama Kakek? Kakek juga udah kasih imbauan ... siapapun yang izinin kamu masuk, bakalan dapat ganjarannya."

Usai pertemuan Jaehyun dengan Kakek yang terakhir kali, Kakek memang memberikan peringatan keras kepada Jaehyun. Selain mendapat pukulan, Jaehyun juga dilarang untuk menginjakkan kaki ke Perusahaan milik kakeknya, tempat Jaehyun bekerja dulu. Sebelumnya, Jaehyun sudah lebih dulu diberhentikan dari jabatannya oleh sang Kakek karena Jaehyun nekat melarikan diri demi membatalkan acara pernikahannya dengan Yoobin.

"Sejak kapan Kak Yerin punya rasa empati yang setinggi itu? Biasanya dulu Kak Yerin juga ga pernah peduli tuh," cibir Jaehyun. Sewaktu mengalihkan atensi, Jaehyun tak sengaja melihat dokumen yang cukup menarik perhatiannya. "Ini surat persyaratan dari Perusahaan Star Miracle?" Jaehyun mengambil dokumen itu lalu memeriksanya dengan saksama. "Kenapa belum disetujui, Kak?"

Yerin berdecih. "Bukannya kamu sendiri yang bilang waktu itu, jangan langsung disetujui kar—"

"Sekarang."

"Ha?"

Jaehyun meletakkan kembali dokumen itu ke meja. "Langsung setujui sekarang aja, Kak. Star Miracle ini cukup menjanjikan, jadi kita ga bakalan rugi—"

"Ya, ya. Bisnis itu soal untung dan rugi," interupsi Yerin. "Aku udah hafal semua kalimat kamu."

Sebenarnya, meski telah diberhentikan, Jaehyun selalu ikut andil dalam segala urusan yang dikerjakan Yerin menyangkut Perusahaan.

"Semenjak kamu berhenti, kamu memperlakukan kakakmu ini persis seperti boneka marionette. Kamu kira ... aku ini—"

"Sst. Jangan dilanjutin lagi." Jaehyun menempelkan pena yang baru saja diambilnya ke mulut Yerin. "Aku udah hafal semua kalimat Kakak," lanjutnya. "Jadi cukup setujui dokumen ini langsung. Habis itu, aku janji ga akan pernah muncul di hadapan Kak Yerin lagi. Seenggaknya sampe tiga hari ke depan."

Mendengar hal itu, Yerin tanpa segan menendang kaki Jaehyun. Hingga suara rintihan terdengar langsung dari Jaehyun.

"Kamu keluar sekarang. Aku masih ada urusan."

"Siap, Kak! Nanti kalau udah disetujui, jangan lupa kabarin ya." Tanpa protes sedikit pun, Jaehyun bergegas beranjak dari ruangan sang Kakak. Setidaknya, demi mendapatkan hati Jiho, Jaehyun harus berusaha menyenangkan orang-orang yang ada di sekitar Jiho terlebih dahulu. Lee Taeyong, misalnya. Seseorang yang saat ini bertanggung jawab atas perusahaan milik orang tua Jiho.

Yerin menggeleng seraya berdecak takjub melihat kelakuan sang adik. Selain itu, Yerin masih cukup penasaran mengenai bagaimana cara Jaehyun dapat menyusup ke dalam ruangannya. Padahal penjagaan sudah semakin diperketat, semenjak Jaehyun bersikap kurang ajar pada kakeknya.

"Kenapa masih belum keluar?" tanya Yerin. Perempuan itu berdiri dari duduknya, berniat menghampiri Jaehyun yang masih berdiri di ambang pintu. Namun didetik selanjutnya, Yerin merasa cukup tercengang sewaktu Jaehyun dengan begitu sopannya mempersilakan seseorang masuk. Melihat Jaehyun yang bersikap aneh seperti itu, Yerin mulai berpikir yang tidak-tidak tentang adiknya sendiri. Apakah alasan Jaehyun menolak perempuan secantik Yoobin karena Jaehyun lebih tertarik dengan pasangan sesama jenis?

HURT; (Don't) Make Me Feel Better (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang