52. Lagi-lagi Yoobin Berulah

39 11 7
                                    

"Kenapa kamu juga bisa ada di sini?" Yoobin menatap sinis ke arah Jaehyun. Padahal sesuai syarat yang diajukan, Yoobin hanya ingin dipertemukan dengan Jiho. Hanya Jiho seorang.

"Jaehyun, bisa tinggalkan kami sebentar?"

Membiarkan Jiho berduaan dengan Yoobin bukanlah hal yang tepat menurut Jaehyun. Ya, setidaknya begitu untuk saat ini. Sebab, Yoobin memiliki sudut pandang yang aneh tentang kehidupan. Dan Jaehyun sangat tidak ingin pikiran Jiho jadi ikut terkontaminasi. Mengenyampingkan hal itu, Jaehyun sedikit pun tidak menduga bahwa syarat yang diajukan Yoobin usai meminta bantuan Yoobin untuk membeli saham, adalah bertemu dengan Jiho.

"Jae—loh?"

Mereka kompak menoleh.

"Halo," sapa Jiho seraya tersenyum pada Mingyu yang baru saja datang menghampiri. "Lama tidak berjumpa." Sejujurnya, jika bukan karena Jaehyun yang membahas soal Mingyu, Jiho mungkin tidak akan pernah ingat kalau Mingyu pernah menjadi teman sekelasnya. Sebab yang Jiho tahu, Mingyu hanyalah seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit yang sama dengan Suho.

"Iya, halo," balas Mingyu lalu melirik ke arah Jaehyun.

Jaehyun mendengus lalu menarik Mingyu. Hanya dari tatapannya saja, Jaehyun sudah tahu apa yang diinginkan Mingyu saat ini.

"Nanti kalau udah selesai, telpon aku, ya," ucap Jaehyun.

Jiho mengangguk.

Setelah Jaehyun membawa Mingyu pergi dari sana, Yoobin memperhatikan Jiho dengan saksama. Sebenarnya sebelum bertemu, Yoobin sudah lebih dulu mencari tahu tentang Jiho. Akan tetapi, mata-mata yang dikirim Yoobin untuk mengawasi gerak-gerik Jiho malah selalu saja berakhir di Rumah Sakit. Yoobin amat penasaran, sebenarnya di balik Jiho, orang hebat seperti apa yang melindungi Jiho? Baru kali ini, mata-matanya yang handal itu berhasil dikalahkan.

Yoobin memamerkan senyuman cerahnya pada Jiho lalu berujar, "Aku punya penawaran. Dengarkan ceritaku, maka semua rahasia Jaehyun bakalan aku kasih tau."

Jiho terdiam sebentar. Semalam, usai Jaehyun menceritakan segala hal yang dialami, Jaehyun memberitahukan kalau Yoobin, mantan tunangan Jaehyun itu ingin bertemu dengannya. Dan Jaehyun juga telah menjelaskan, alasan mengapa Jaehyun dengan berat hati harus mempertemukan Jiho dengan Yoobin. Selain itu, Jaehyun terus mewanti-wanti Jiho agar tidak terpengaruh dengan apapun yang Yoobin katakan.

"Saya rasa, Jaehyun akan memberitahukan apapun tentangnya jika saya yang bertanya," balas Jiho.

"Tentang Rose?"

Jiho terdiam sebentar. "Rose?"

"Jadi kamu belum tau. Tentang Rose. Perempuan yang—"

"Tidak. Saya sudah tahu tentang Rose," interupsi Jiho. "Saya tidak menyangka bahwa Anda akan mengetahui banyak hal tentang privasi Jaehyun."

Andai saja Jaehyun tidak memberikan penjelasan yang detail tentang Yoobin, mungkin saja situasi saat ini membuat Jiho salah paham. Terlebih lagi begitu mengetahui bahwa Yoobin juga tahu tentang Rose, itu benar-benar membuat Jiho kaget sekaligus takjub.

Sebenarnya, Jaehyun tidak menjelaskan terlalu detail tentang Rose. Tapi sejauh apa yang Jiho pahami dan ketahui, Jiho harus menjauh dari perempuan yang bernama Rose itu.

"Anda tidak perlu melakukan penawaran. Saya akan mendengarkan cerita Anda dengan senang hati," ungkap Jiho.

Yoobin menatap skeptis pada Jiho. Menurut Yoobin, di dunia ini tidak ada yang namanya hubungan tulus. Semua hubungan yang ada hanyalah hubungan yang saling menguntungkan. Karena itu tiap kali menerima sesuatu, Yoobin harus memberi sesuatu.

HURT; (Don't) Make Me Feel Better (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang