3. libur

133 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hari yang sibuk untuk Hyun-jae. Ia tergesa-gesa menyiapkan barang untuk ia bawa bekerja, ia sangat kualahan lantaran alarm kamarnya tidak berbunyi sehingga ia sangat kesiangan saat ini

Ibu jee terkejut karena anak kesayangannya (Hyun-jae) seperti di kejar oleh setan, ia berlarian tergesa-gesa kesana kemari, ia bingung ada apa dengannya dan memutuskan untuk bertanya

"Hyun-jae??" Sapanya

"Ibu.. ibu Hyun-jae mau berangkat"

"Apa? Kemana?"

"Kerja Buu.. Hyun-jae kesiangan bagaimana jika-"

"Hyun-jae? Ini hari libur apa kau lupa?" Ucap sang ibu dan Hyun-jae membeku di tempat

"I-ibu.." ucapnya pelan

"A-aku lupa.. jika.. ini hari libur.. hehe.. m-maaf ya Bu.." tawa garingnya dan menatap semua kekacauan, rumahnya seperti kapal pecah sekarang

Ibu jee menghembuskan nafas kasar dan menggelengkan kepalanya "baiklah, mari kita bereskan?" Ajaknya semangat dan diangguki oleh Hyun-jae

Mereka mulai membersihkan rumah hingga bersih, sungguh melelahkan, tetapi Hyun-jae tidak keberatan dalam hal itu karena ia yang membuat kekacauan semua ini

"Hyun-jae.. jika kau bosan.. kau bisa keluar asal ijin kepada ibu kalau Hyun-jae mau kemana-mana"

"Iya Bu.. Hyun-jae boleh nggak jalan-jalan sebentar?" Tanya Hyun-jae

"Boleh.. hati-hati ya sayangg.."

"Iya buu.." Hyun-jae pergi berjalan-jalan mencari hembusan angin

"Eoh? Jaket siapa ini? Tidak mungkin Hyun-jae membelinya" kaget ibu jee ketika netranya melihat ada sebuah jaket abu-abu tergantung di hanger kamar Hyun-jae ia berniat ingin mencucinya






























Hyun-jae pergi ke suatu sungai panjang disana, ia berada di tengah-tengah jembatan. Ia merasakan angin yang menerjangnya menghembus-hembuskan udara menembus kulitnya, cukup puas dengan suasana yang tenang ia melihat ada sebuah cafe disana

"Kebetulan aku lagi haus" ucapnya menghampiri cafe itu

"Permisi.."

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap kasir ramah

"Saya pesan capuccino 1 dan mochaccino cream 1"

"Baik silahkan ditunggu ya kak.."

"Baik" ucap Hyun-jae mencari tempat duduk dan tak lama mochaccino yang ia pesan sudah datang, dan ia sedang menunggu cappucino yang sangat ia sukai

Hyun-jae menatap jalanan dibalik kaca, ia memikirkan sesuatu

"Sebenarnya ada apa denganku? Mengapa aku menjadi lupa, huh memalukan" suara hati Hyun-jae

Tragedi semalam tiba-tiba melintasi benaknya

"Dia orang jahat bukan ya? Hmm.. tiba-tiba datang memberiku jaket"

"Memang aku kedinginan saat itu, tapi mengapa ia tahu jika aku kedinginan.."

"Haisss tidak-tidak Hyun-jae. Jangan berbicara ngasall" ucap Hyun-jae dalam hati dan menggelengkan kepalanya, membuang jauh-jauh pikiran yang negatif tentang seorang misterius itu

Sibuk membuang angan-angan ia dikejutkan oleh seorang pria di sampingnya yang memberikan secangkir kopi capuccino pesanan Hyun-jae

"Silahkan" ucap pria itu menyodorkan kopi, Hyun-jae masih mematung di tempat, ia sangat terkejut

"Pria ini.."

Sunghoon hanya dengan melihat matanya bisa mengenal siapa orang ini

"H-hei" panggil Hyun-jae

"Saya permisi.." menunduk berniat ingin meninggalkan Hyun-jae

Hyun-jae menahan tangan sunghoon

"Bisakah kita berbicara sebentar?" Ajak Hyun-jae

"Maaf, saya sedang sibuk" ucapan terakhir itu keluar, sunghoon meninggalkan Hyun-jae disana, Hyun-jae juga mengerti cafenya saat ini sedang ramai pengunjung

Disaat Hyun-jae ingin membayar apa yang ia pesan, ia menyempatkan untuk bertanya kepada kasir

"Permisi.. kak saya boleh bertanya"

"Silahkan kakak.. ada yang bisa saya bantu?" Ramahnya

"Saya ingin bertanya siapa yang membuat capuccino ini?"

"A-ada apa kak? A-apa kakak kurang puas dengan kopinya? Apa ada sesuatu kak?" Tanyanya berturut-turut seperti khawatir akan kepuasan customer

"Ah tidak kak.. justru sangat enak.. siapa yang membuatnya?" Kekeh Hyun-jae

"Park sunghoon kak.."

"Sunghoon?"

"Ya.. dialah yang membuat capuccino ini" tersenyum

"Baiklah terimakasih"

"Terimakasih kembali dan berkunjunglah kembali.." ramahnya





































love exists (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang