30. rencana?

20 9 0
                                    

Hyun-jae seperti biasa, bekerja sangat keras dengan semangatnya, ia sangat senang bertemu dengan pasien cukup menyenangkan hari ini, walaupun jadwalnya lembur

Sunghoon kini sendirian di cafe menjaga cafe itu karna malam ini adalah malam untuk yang lainnya bersenang, tuan cafe sudah menyuruhnya agar beristirahat dan sunghoon tetap untuk menjaga cafe walaupun sendirian, ia tidak ingin mengecewakan pelanggan

Kini sudah cukup tidak ramai karna tengah malam hampir tiba. Lebih banyak pelanggan yang memesan kopi dari pada menu lain, sunghoon beristirahat sejenak sambil menelpon ibu jee, ia tidak ingin mengganggu jam kerja Hyun-jae

"Sunghoon? Ada apa?" Tanya ibu jee yang mengangkat telponnya

"Ibu? Sunghoon hanya ingin bertanya apakah Hyun-jae lembur hari ini?"

"Iya sunghoon.. ia bekerja keras akhir-akhir ini dan sangat semangat"

"Hahaha benarkah?" Tiba-tiba sunghoon teringat jika ulang tahunnya makin dekat ia sama sekali belum menyusun rencana

"Ibu.. apakah aku boleh mengatakan sesuatu kepadamu? Aku sama sekali belum mengatakan hal ini kepada Hyun-jae.."

"Ibu aku ingin dihari ulang tahunku melamar Hyun-jae sebagai istriku.. bagaimana menurutmu ibu?"

"Apa? Kau.. bersungguh-sungguh mengatakan hal ini kepada ibu?" Kaget ibu jee

"Ya ibu.. sunghoon mencintai Hyun-jae sejak Hyun-jae pingsan di halte" ibu jee mengerti dan ia juga sedang merencanakan menjodohkan Hyun-jae dengan sunghoon, sungha dan jee bekerja sama tetapi ternyata keduanya lah yang bersatu

"Kapan ulang tahunmu itu? Ibu bisa membantu"

"tanggal 8 ibu.."

"APA? 8 DESEMBER INI?" kaget ibu jee

"I-ibu maaf sunghoon baru bilang sekarang.. sunghoon pikir awal bulan ini tidak mendadak.."

"Jangan bercanda sunghoon, Hyun-jae juga tanggal 8"

"Apa?" Sunghoon juga kaget, mengapa bisa sama?

"I-ibu.."

"Oke jangan panik, pasti ada jalan, kita rundingkan bersama orang tuamu.."





























Malam itu juga, sunghoon beserta keluarganya pergi kerumah Hyun-jae untuk merencanakan ulang tahun Hyun-jae dan sunghoon, sunghoon yang kebetulan sudah tidak ada pelanggan langsung pergi kerumah Hyun-jae

"Haish.. dasar anak tidak tau malu.. masa malam-malam begini kerumah orang.. mana jam 10 lagi.." grutu hoonz yang sedang menyetir mobil

"Dia sangat antusias dengan ulang tahunnya.. coba dukung dia sedikit.." ujar sungha

"Seperti tidak ada hari besok saja.."

"Ayolah sayang.. ini sudah tanggal 4. Kurang 4 hari lagi.. ia mungkin baru mengatakan hal ini kepada jee"
























Sesampainya mereka dirumah Hyun-jae mereka membahas perencanaan ulang tahun keduanya

"Jee apakah Hyun-jae mengerti semua ini?" Jee menggelengkan kepalanya

"Tidak.. ia tidak mengerti.. perayaan ulang tahun terakhir adalah ketika ia masih balita disaat itu aku tidak memiliki uang maka aku menghadiahkannya dengan berdoa saja dan mengucapkannya tetapi aku terkadang lupa jika itu hari ulang tahunnya maka dari itu ia tidak mempedulikan ulang tahun"

"Ini.. akan menjadi hadiah terbaik yang pernah ada.." ujar sunghoon tersenyum

"Kami akan membuat kalian bahagia.."

"Dan untuk pernikahan.. kita akan membahasnya bersama Hyun-jae setelah acara ulang tahun ini selesai" ujar hoonz dan ibu jee mengangguk

Asik membicarakan topik pekerjaan dan keadaan rumah Hyun-jae pulang dari kerjanya, biasanya ia pulang dengan baju santai tetapi saat itu ia tidak membawanya jadi ia memakai baju kerjanya

"Malam.." ujar Hyun-jae sepertinya kelelahan

"Malam juga cantik.." mendengar itu Hyun-jae kembali bersemangat ketika ia melepas sepatunya ia memasuki rumah dan ya benar saja ada sunghoon dan orang tuanya

"A-apa.. m-maaf" menunduk karna Hyun-jae merasa jika ia tidak sopan dan ia juga tidak mengerti jika ada sunghoon disini

"Tidak apa-apa sayang.. kau pasti lelah, istirahatlah.." ujar sungha lembut dan Hyun-jae mengangguk, ia pergi kedapur dan membuatkan mereka teh dan biskuit hangat

"Silahkan.." menghidangkan hingga ia lupa jika belum mengganti baju kerjanya

"Ayolah.. anggap saja keluarga Hyun-jae, bukankah kita sudah melakukannya, jangan canggung-canggung" seakan-akan sungha tau segalanya dan memang benar, Hyun-jae sangat gugup

"Lihatlah, sampai-sampai ia lupa jika belum mengganti pakaiannya.." terkekeh hoonz ketika melihat menantunya yang menggemaskan

Hyun-jae juga tertawa

"Hyun-jae kenalin ini ayahku.. kau mungkin tidak pernah melihatnya"

"Halo paman senang bertemu denganmu" menunduk sopan

"Senang bertemu denganmu juga, mulai saat ini, jangan ragu untuk menghubungi kami.. kami selalu ada jika kau membutuhkan kami.." ujar hoonz dan Hyun-jae mengangguk

"Silahkan diminum tehnya.." ujar Hyun-jae dan mereka menikmati suasana dan itu membuat Hyun-jae senang, senang yang ia dapatkan membuatnya terus bersemangat, bahkan ia dikelilingi oleh orang-orang yang hebat






























love exists (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang