Jantung yang berdegup sangat kencang, keringat yang membasahi seluruh tubuhnya dan bahkan terengah-engah seperti kehabisan nafas
Tak berselang lama matanya membuka secara paksa dan ia melihat keseluruh tubuhnya yang di penuhi keringat, jantungnya berdegup sangat kencang, ya sunghoon mimpi buruk semalam
"Mimpi sialan!" Umpatnya dalam hati, ia sangat gelisah, untuk mendinginkan tubuh sunghoon ia menyalakan AC dengan suhu yang tinggi
Ia tiba-tiba diam dan memikirkan sesuatu hal yang tak sepantasnya ia pikirkan
"Bagaimana bisa? Apa ini?" Batinnya
Sunghoon senang ia mendapatkan pekerjaan, walaupun hanya seorang barista cofe, tetapi ia handal untuk membuat makanan dan minuman, ini mungkin sudah takdir tuhan untuk aku mendapatkan pekerjaan
Ia terlahir di keluarga kaya tetapi ia tetap pada jalannya menjadi barista di sebuah cafe sederhana ramai akan pengunjung
Sunghoon memiliki seorang kekasih, yang cantik, tetapi dibalik kencantikannya bertolak belakang. Ia wanita yang egois dan hanya memerlukan uang, uang, dan uang. Sebut saja ia soe
3 bulan lagi mereka akan menikah tetapi sayangnya pernikahan itu dibatalkan lantaran Soe sudah tau apa pekerjaan sunghoon sekarang
Sunghoon sangat menyayangi soe tetapi Soe terus saja menjadikan sunghoon sebagai pembantu pribadinya, apa yang Soe inginkan selalu terpenuhi dengan sunghoon
"Ooohhh?? Jadi pekerjaanmu sebagai barista yang tidak jelas itu?!" Ucap Soe tiba-tiba datang disaat sunghoon sedang mengepel lantai cafe
"Sayang? Aku sedang mengepel.." ucap sunghoon yang sepertinya sudah kelelahan
"Apa? Tch.. aku tidak mau menikah denganmu! Pria busuk kaya kamu ga mungkin cocok sama aku" ucap Soe secara tiba-tiba yang membuat jantung sunghoon seperti ditusuk beribu-ribu anak panah
Sunghoon tetap diam dan tidak membalas apa apa, ia terus memikirkan apa ada yang salah dengannya
"Apa? Katamu kau anak tunggal dari keluarga kaya raya?! Mana buktinya?!"
"Tch, tidak ada bukti kan.. kau seharusnya cocok dengan wanita rendahan yang ada di jalanan!"
"Mulai sekarang kita putus! Aku ga mau sama kamu! Menjijikan!" Ucap Soe yang tak mengerti tempat, ia menghamburkan kertas disaat sunghoon mengepel dan meninggalkannya, sunghoon masih mematung di tempat, ia sungguh menaruh dendam sampai sampai..
"Soe.. jika kau tidak mati di tangan orang lain.. maka kau akan mati di tanganku!" Ucap sunghoon penuh amarah, dendam, semuanya campur aduk. Tangan sunghoon mengepal erat dan nafas terengah-engah
Malam harinya, ia bercerita kepada orang tuanya soal Soe, mereka tak percaya apa yang terjadi, tetapi sunghoon ingin mencari bukti bukti jika Soe memanglah jahat
Sunghoon sudah menemukan bukti-bukti tentang Soe, tetapi ia memutuskan untuk menutup kasus ini
"Soe sialan!" Umpatnya yang terus menerus tanpa henti, amarahnya kembali
Sunghoon berada di cafe, ia memutuskan untuk membersihkan dapur sebelum heeseung datang, bahkan ia lupa jika heeseung mengajaknya untuk pergi kencannya
"Sunghoon?" Sapa pemilik coffee
"I-iya pak? Ada yang bisa saya bantu?" Ucap sunghoon ramah
"Hei kau datang sangat pagi.." tawanya
"Hahaha.. aku.. suka datang lebih awal.." ujar sunghoon. pemilik cafe itu sangat curiga dengan tingkah sunghoon yang tak biasa
"Apa kau menunggu heeseung?" Tanya pemilik coffee
Sunghoon mengangguk
"Haha.. jangan lupa ia malam ini kencan!" Serunya
DEG
sunghoon lupa jika hari ini adalah hari spesial rekannya, haisss ada apa denganmu sunghoon..
"I-iya.. tidak lupa.." ucapnya tersenyum kikuk
Dan ia bersiap siap menemui heeseung di rumahnya untuk mengambil alih izin sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??