. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Setelah mengembalikan kain sunghoon Hyun-jae masih membeku di tempat, jantung yang berdegup kencang seperti ingin keluar dari tempatnya, dengan tangan yang dingin dan keringat mulai membasahi keningnya. Ia menyesal mengembalikan kain itu kepada sunghoon, ia malah membuat Hyun-jae menjadi seperti ini.
Sekiranya sudah cukup, Hyun-jae kembali kerumah sakit untuk melaksanakan tugasnya sementara sunghoon..
"A-apa aku.." batin sunghoon tak percaya jika ia melakukan itu kepada Hyun-jae (pat-pat)
"Hei, itu sangat menggemaskan kawan.." ucap heeseung menepuk pundak sunghoon dan terkekeh
"H-hah? Apa?" Buyar dari lamunannya
"Apa kau menyukainya?" Tanya heeseung membuat wajah menggoda
"Hei?! Apa! Tidak! Jangan mengada-ada!" Balas sunghoon tegas
"Benarkah?"
"Jangan membuatku menghancurkan cafe ini hanya karnamu heeseung!!" Tekan sunghoon, dan heeseung hanya tersenyum lalu meninggalkan sunghoon
"Apa ini? Apa semua ini?" Lirih sunghoon yang merasakan ada sesuatu yang ganjal terhadapnya
"Hyun-jae! Dari mana saja kau!" Kesal Hana ketika Hyun-jae menghilangkan begitu saja tanpa penjelasan yang jelas
"Hanya.. ada perlu sebenar saja.." mencoba menenangkan Hana
"Huh kau ini! Selalu saja seperti ini!"
"Maaf.. apa ada yang dibantu?" Tanya Hyun-jae lalu membantu yang lain
"Sunghoon!" Panggil heeseung ketika sunghoon duduk beristirahat sejenak karena kelelahan. Sunghoon tak menggubris itu, ia hanya fokus pada lelahnya
"Hei kau sedang apa? Ayolah aku ingin berbicara sesuatu kepadamu!" Lanjut heeseung
"Katakan saja.. apa?.." balas sunghoon masih memejamkan matanya
"Haisshh bantu aku.."
"Hmm?"
"akhir pekan aku akan berkencan, kau mau kan menemaniku?"
"Apa? Menemanimu kencan? Jangan konyol.." ucap sunghoon mengerutkan keningnya
"Tidak ini serius.. ayolah sunghoon.."
"Tidak!"
"Benar-benar nih orang, sudah tau temannya tidak memiliki pasangan. Dia malah ngajak aku menemaninya berkencan, huh! Dasar!" Batin sunghoon
Hari yang sangat melelahkan untuk Hyun-jae terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai jam menunjukkan pukul 01.10.
"Hyun-jae ayo pulang" ajak Hana
"Baiklah sebentar, aku membersihkan ini dulu"
"Biar aku bantu"
Setelah bersiap-siap ingin pulang ke rumah masing-masing Hana menyempatkan untuk berbicara sebentar pada Hyun-jae
"Hyun-jae.." panggilnya
"Iya?"
"Apa kau memiliki pacar?" Tanya Hana yang membuat Hyun-jae terkejut sekaligus tertawa geli
"Hei apa kau sedang sakit? Ada apa denganmu" terkekeh Hyun-jae
"Aku mengucapkannya dengan serius. Apa selama ini kau mempunyai pacar?"
Perkataan Hana membuat Hyun-jae kesal, Hyun-jae hanya menatap Hana dengan tatapan kosong
"Owh.. baiklah" jawab Hana
"Apa? Aku belum mengatakannya" heran Hyun-jae
"Aku bisa melihatnya dari matamu Hyun-jae.."
"Baiklah apa akhir pekan ini kau jaga sif malam?" Tanya Hana
"Tidak. Ada apa?"
"Apa kau mau ikut denganku ke pesta kencanku?" Tawarnya
"Apa! Aku?" Kaget Hyun-jae
"Ayolah.. kalau bukan kamu siapa lagi Hyun-jae.. ayolaahh"
"Setawar apapun kamu, sedolar apapun itu, aku tidak ingin mengambilnya jika syarat dan ketentuannya adalah ikut denganmu berkencan!" Tekan Hyun-jae
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??