Hari ini adalah jadwal libur untuk sunghoon. Ia sudah merencanakan rencana tidur tetapi rencananya gagal lantaran hoonz memaksanya untuk ikut ke kantor
"Babaaa sunghoon mengantuk.. aishh" keluhnya
"Tidak! Jika kau seperti ini siapa yang akan meneruskan perusahaan kita! Dasar kau ini"
Mau tidak mau sunghoon ikut bersamanya, hoonz menjelaskan semuanya bagaimana cara kerja babanya agar bisa diteruskan oleh sunghoon, sunghoon lumayan mengerti apa yang babanya jelaskan selesai semuanya ia memutuskan untuk pulang dan mandi
"Sudah selesai?" Tanya sungha dan sunghoon hanya mengangguk
"Apa kau sakit?" Tanya sungha sambil memegang jidat sunghoon
"Tidak panas.. lalu mengapa kau lemas? Lanjut bertanya dan sunghoon hanya diam dan lemas
"Aaa aku tau.. penyakit ini bisa diatasi dengan Hyun-jae.." goda sungha
"Ibu.. aku pusing.. Bagaimana aku membagi waktu keduanya sedangkan baba menyuruhku untuk meneruskan perusahaannya" keluh sunghoon
"Kau tidak selamanya mengandalkan kami.. kau adalah kepala keluarga nantinya.. kau tidak mau kan Hyun-jae dan anakmu nanti kecewa?" Ujar sungha yang membuat pikiran sunghoon terbuka
"Ibu aku mau jalan-jalan" keluarnya dan melupakan keinginan untuk mandi
Saat ini sunghoon bingung ingin memberikan sesuatu kepada Hyun-jae tetapi apa?
Sesampainya dirumah sakit sunghoon tidak sengaja menabrak seseorang
"M-maafkan aku tuan.. apa kau baik-baik saja?" Suara itu membuat sunghoon menoleh, ya itu Hyun-jae yang tengah membawa berkas-berkas yang berjatuhan
Tanpa berfikir panjang sunghoon membantu Hyun-jae mengambil berkas-berkas itu tidak sengaja Hyun-jae menatap pria didepannya ya itu sunghoon
"S-sunghoon?" Sunghoon tersenyum
"Apa kau sibuk?" Tanyanya
"Ini jam makan siang.. a-aku menaruh ini dulu.. kau tunggu ditaman itu.." menunjuk taman rumah sakit sunghoon mengangguk
Sembari menunggu, sunghoon membuka ponselnya, tak berselang lama Hyun-jae datang menghampirinya
"Ada apa?" Tanyanya duduk di sebelah sunghoon
"Aku harap kau suka.." memberikan paper bag dan didalamnya berisikan boneka pinguin dengan bunga mawar
"A-apa ini.." gemas Hyun-jae
"Kau tidak perlu repot-repot memberikanku-"
"Tidak.. jika kau tidak mau.. biar aku yang menyimpannya"
"Tidak ini sangat menggemaskan.." mengusap-usap wajah Hyun-jae ke boneka itu sunghoon terkekeh gemas
"Hyun-jae.. a-aku.."
"Ya? Kenapa?"
"A-aku ingin mengatakan sesuatu.."
"Eum? Katakan saja apa? Jangan ragu-ragu.."
"Aku hanya butuh solusi saja.." ujar sunghoon
"Apa itu?"
"Bagaimana cara mengungkapkan perasaan?" Tanya sunghoon yang membuat Hyun-jae seketika mematung, apakah sunghoon memiliki seseorang? Inilah jadinya jika Hyun-jae terlalu mengharapkannya
"C-caranya.."
"Kau harus membahagiakan orang yang kau cintai.." ujar Hyun-jae sambil tersenyum sedih
"Katakan padanya jika kau sangat mencintainya.. jangan kau tahan.. jika tidak ia akan pergi begitu saja.." ujar Hyun-jae menahan tangisnya ia berusaha agar masih bisa tersenyum
"Berikanlah apa yang menjadi favoritnya.. aku yakin ia pasti akan luluh dan mencintaimu juga.." lanjut Hyun-jae tersenyum kembali, dan sepertinya sunghoon merasa jika Hyun-jae salah tanggap
"Katakan padanya jika kau mencintainya! Cepat!" Ujar Hyun-jae memberikan ponsel sunghoon, maksud Hyun-jae agar sunghoon menghubungi orang yang sunghoon maksud
Sunghoon menelpon seseorang dan hp Hyun-jae berdering, Hyun-jae terkejut
"Halo?" Ucap sunghoon ketika Hyun-jae dengan kakunya menjawab telfon sunghoon padahal ia bersebelahan dengannya
"Sunghoon? Apa yang kau lakukan? Aahaa aku mengerti ini mungkin simulasikan?" Sunghoon hanya tersenyum menahan tawanya
"Aaa aku mengerti.. baiklah ini adalah latihan.." ujar Hyun-jae yang memaksakan agar tangisnya tidak pecah
"I have crush on you."
Ujar sunghoon menatap mata Hyun-jae lekat
"Baiklah kau sudah lumayan lancar sunghoon.. cobalah lagi" Hyun-jae lumayan senang karna sunghoon mengucapkannya langsung di telinga Hyun-jae
"I love you Hyun-jae.." ujar sunghoon yang membuat Hyun-jae mematung
"H-hah?"
"Ya.. i have crush on you, i love you Hyun-jae.."
"Hanya kamu yang aku mau.." ujar sunghoon memberikan bunga mawar asli dan di sarinya ada gelang cantik
"S-sunghoon jangan bercanda.."
"Lihatlah wajahku.. apakah aku terlihat bercanda?" Hyun-jae menatap wajah sunghoon dan wajah sunghoon datar sorot matanya selalu melihat pupil mata Hyun-jae
Sunghoon memakaikan gelang cantik itu ditangan mulus Hyun-jae
"Tolong siapapun katakan ini mimpi.." ujar Hyun-jae tak percaya
"Hyun-jae.. aku benar-benar mencintaimu.."
Hyun-jae mengangguk
"I love you too human"
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??