6. marah?

103 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pemberhentian halte berikutnya Hyun-jae turun ia bergegas berlari menuju rumah sakit

"Aaghhh sialan, sepertinya aku terlambat" grutunya tergesa-gesa

Sesampainya di rumah sakit, ia absen tanpa melihat jam dan absensi disana, ia langsung saja masuk kedalam ruang kantor pribadinya

"Pfffttt.. aku terlambat ga ya.. haiisss ga liat absen lagi.." capeknya mengambil nafas sejenak

"Eoh? A-apa ini?" Terkejut ia ketika melihat ada kain












Flashback on

"Kain?" Heran Hyun-jae ketika melihat kain di kursinya, mungkin ini kain sunghoon

"Mungkin ini punya-nya, akan ku kembalikan"

Flashback off








"Ah iya, kain sunghoon.. yaampunn aku tidak bisa keluar jika begini.." keluhnya yang sepertinya hari ini adalah hari sialnya

"Hyun-jae? Mengapa kau terlambat?" Tanya Hana

"Hanaa.. aku tidak tau.." keluh Hyun-jae menatap meja

"Jika kau ada masalah, ceritalah tak apa.." Hyun-jae menggelengkan kepalanya cepat

"Baiklah.. sudah anggap saja enjoy.. semangat yaa Hyun-jae.." tersenyum

"Baik.. terimakasih Hana"





























Ketika sunghoon masuk kedalam bar cafe tempat ia bekerja ia teringat sesuatu

"Sunghoon?" Sapa karyawan lainnya

"Ya?" Jawabnya sedikit aneh

"Ada apa? Apa ada masalah?" Tanya heeseung rekan dekat sunghoon

"Aku.. seperti tertinggal sesuatu.." mencoba mengingat-ingat dan ternyata ia ingat jika kain yang ia selalu bawa tertinggal di bis yang ia tumpangi

"Sunghoon? Kamu oke oke aja kan? Tanya heeseung

"Heeseung.." menatapnya

"Kain itu.. tertinggal di bis.." lirihnya

"Apa? Bos akan marah jika kau-" belum sempat menyelesaikan percakapannya sunghoon menyela

"Aku mengerti! Bos akan marah kepadaku.. apa yang harus aku lakukan.." binggungnya

"Kau memang ceroboh.."

Sunghoon menghela nafas berat

"Mau tak mau kau harus mencarinya, sementara kau pakai saja kainku" ucap heeseung berbaik hati

"Benarkah?" Tanya sunghoon dan dibalas anggukan oleh heeseung lalu menyodorkan kainnya

"Terimakasih" sunghoon tersenyum













































Waktu yang cukup padat untuk Hyun-jae. Waktu makan siang telah tiba, ia berniat ingin beristirahat sejenak. Tak sempat beristirahat ia melihat kain putih salju milik sunghoon ia mengurungkan waktu istirahat dan berniat mencari sunghoon

"Hana aku ijin!" Ucapnya berlari saat bertemu hana di lorong, tak sempat menjawab Hyun-jae sudah pergi sangat jauh

"Astaga.. selalu saja!" Kesal Hana Hyun-jae selalu seperti itu ketika ada hal yang sangat mendesak













"Aku capek.." ngos-ngosan ketika mencari sunghoon ia menyerah dan berniat ingin pergi ke bar cafe tempat sunghoon bekerja










Tak ingin menyerah Hyun-jae sampai ke bar cafe itu, ia lumayan terkejut karna cafe itu lumayan sepi, penjaga kasir pun terkejut lantaran ada seorang dokter yang memegang kain milik toko kami

"Permisi.." sapa Hyun-jae

"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" Ramah kasir

"Apa ada pria yang bernama sunghoon disini?" Tanya Hyun-jae tetap kokoh memegang kain sunghoon di tangannya

"Maaf, ada keperluan apa anda dengan sunghoon?" Tanya kasir

Deg, Hyun-jae binggung ingin mengatakan apa.. ia takut jika kain ini akan hilang sebelum berada di tangan pemiliknya

"Jika anda mencari park sunghoon.. ia sedang pergi Noona.." ujar heeseung yang tiba-tiba muncul

"Pergi?"

"Jika boleh tau ia pergi kemana?" Tanya Hyun-jae

"Ada apa?" Suara lantang yang keluar masuk dari pintu terdengar jelas, Hyun-jae membeku ia mengenali suara itu, suara berat dan lantang milik sunghoon berhasil membuat Hyun-jae Berdegup sangat kencang

"Ada seorang dokter cantik yang sedang mencarimu!" Goda heeseung terkekeh lalu kembali masuk kedalam dapur

"Sunghoon apa kau marah?" Hyun-jae tidak berani menatap depan, apa lagi sekarang ia dan sunghoon berdekatan

"Katakan saja apa maumu.." suara berat itu kembali terdengar

"A-aku hanya ingin mengembalikan kain putih ini.. yang kau tinggal di bis" masih tidak berani menatap dan menaruh kain itu di meja

"A-apa k-kau marah?" Takut Hyun-jae

"Tidak.. terimakasih.." setelah mengucapkan kata itu, sunghoon mengambil kain putih lalu meng pat-pat rambut Hyun-jae, sontak Hyun-jae terkejut "a-apa? I-ini mimpi bukan?" Batin Hyun-jae, tak hanya Hyun-jae yang terkejut melainkan orang-orang yang ada disana juga






















"Menggemaskan"


















"A-apa ish ayolah sunghoon jangan konyol.." batinnya
























love exists (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang