Kini Sunghoon berusaha memenangkan pertandingan ini, heeseung menghubungi sunghoon lewat monitor helmnya
"Sunghoon kami sudah mengurus yang lain, aku harap kau cepat menyelesaikan ini semua"
"Baiklah.." setelah mengatakan itu, sunghoon menancapkan gasnya
Benar saja Jake berbuat curang dengan cara melempar sebuah tepung kearah helm sunghoon yang membuatnya sedikit oleng
"Oh ayolah! Yang benar saja!" Umpatnya
Jake semakin menjauh sedangkan sunghoon berhenti sejenak
Ia tidak ada pilihan lain, ia meminum bir banyak hingga ia hilang kendali, ia memang tidak mengatakan akan melakukan ini kepada heeseung, tetapi jika ia tidak seperti ini, ia tidak mungkin bisa menenangkannya
"Aaaakkggghhh!!" Teriaknya ketika menancapkan gas penuh kecepatan
"Hahaha sunghoon.. aku akan mendapatkan Hyun-jae.." smiriknya
Jarak mulai dekat dan semua penonton sudah meyakinkan bahwa Jake ialah pemenangnya, tetapi sayang, harapan itu pupus lantaran Jake merasakan ada hembusan angin yang melewatinya dan benar saja, itu sunghoon dan pemenangnya ialah sunghoon
Sunghoon melepas helm "Jake.. gue menang! Lo.. ga bakal bisa ngambil Hyun-jae dari gue" ucapnya yang penuh mabuk
Jake masih diam ditempat, amarahnya semakin memburu, ia menghubungi Niki untuk membawa Hyun-jae pergi bersamanya tetapi Niki tak kunjung menjawab
Sunghoon pulang dalam keadaan mabuk, walaupun begitu ia berusaha memaksakan diri agar tak celaka
Kepala yang berat, hidung memerah dan badan yang bergairah membuatnya terbayang akan Hyun-jae
Sesampainya dirumah Sunghoon sempoyongan yang sepertinya sudah tak sanggup untuk berjalan ia membuka pintu dan mengabaikan semua orang yang berada di ruang tamu, ia terjatuh
Hyun-jae sangat panik, ia berusaha menopang tubuh berat sunghoon
"Hyun-jae biar ibu bantu"
"T-tidak Bu.. sebaiknya ibu istirahat saja.. aku yang akan mengurusnya" ujar Hyun-jae membawa sunghoon ke kamar
Sesampainya dikamar Hyun-jae membantu melepaskan sepatunya dan jaketnya
Muka sunghoon memerah dan tubuhnya mendadak menjadi panas dan gerah
"H-hyunje.. tolong ambilkan remot AC" pintah sunghoon dan Hyun-jae menurut, ia menutup pintu lalu memberikan remot AC ke sunghoon, tapi tiba-tiba sunghoon mengukung Hyun-jae dari atas
Hyun-jae sangat jelas melihat wajah sunghoon yang kacau, mata yang memerah, wajah yang memerah dan keringat yang bercucuran, ayolah Hyun-jae sangat takut
"S-sunghoon.. k-kau istirahat saja.." ujar Hyun-jae terbata-bata karna takut dengan monster yang ada di depannya sekarang
Deruh nafas sunghoon sangat terasa yang membuat Hyun-jae merinding
"H-hyunje.." rancaunya
"S-sunghoon a-apa yang kau.." belum selesai berbicara sunghoon langsung menyumpal bibir Hyun-jae dengan bibirnya
Hyun-jae melototkan matanya tak percaya, ini adalah ciuman pertama Hyun-jae, ia tak percaya first kissnya diambil oleh sunghoon
Sunghoon yang terus melumat melampiaskan apa yang terjadi kepadanya Hyun-jae hanya bisa pasrah dan ia tidak tau cara membalasnya hingga Hyun-jae kehabisan nafas. Hyun-jae menepuk-nepuk dada sunghoon memberikannya pertanda agar melepaskan ciumannya. Mereka berdua terengah-engah dan mengambil oksigen sebanyak mungkin
"S-sunghoon kau.."
"Ayo kita lakukan Hyun-jae.."
"a-apa.. t-tapi"
"Hyun-jae.. aku benar-benar mencintaimu, kau adalah milikku.. hanya milik park sunghoon! Setelah ini aku akan menikahimu"
"Tapi sunghoon apa bisa kita melakukannya setelah nikah saja.." takutnya
"Tidak.." sunghoon smirk lalu menarik tangan Hyun-jae keatas lalu melumat bibir Hyun-jae kembali
Sunghoon terus melakukan itu dan ia berfikir lagi agar tidak melakukan itu kepada Hyun-jae sebelum hari itu tiba
Keesokkan harinya matahari mulai menampakkan dirinya Hyun-jae terbangun karna itu, ia membuka matanya perlahan dan ia agak kaget karna sunghoon yang ada di depannya sedang memeluknya
"Ayolah Hyun-jae.. ia sangat tampan" batinnya memandangi wajah tampan sunghoon yang sedang tidur
Tiba-tiba ia teringat akan semalam ia takut jika sunghoon merebut apa yang ia punya, ia melihat ke tubuhnya tidak terjadi apa-apa
"Jadi.. ia kemarin hanyalah.." Hyun-jae tertawa gemas dan kembali menatap sunghoon
Hyun-jae berniat ingin memasak untuk sarapan semua orang, ia juga di kagetkan dengan sunghoon yang tidak mengenakkan baju, hanya memakai celana panjang saja
"Ayolahhhh apa seperti ini pria memikat hati wanita.. jangan membuatku makin cinta ya sunghoon.. kau memang benar-benar licik.." kesal Hyun-jae lalu ia merapikan selimut lagi lalu pergi memasak
"Oke.. aku akan membuat ramen kesukaan sunghoon dan.. emmm.. oke dagingg" cukup lama memasak saatnya untuk memanggang daging ketika Hyun-jae sedang menumis bumbu, ada tangan kekar yang melilit di pinggangnya, tubuh Hyun-jae terdiam dan ia sepertinya tau siapa dia
"Masak apa hm?" Suara khas bangun tidur sunghoon
"D-daging, s-sunghoon j-jangan gini.." Hyun-jae tidak fokus dengan urusan memasaknya ia terganggu dengan sunghoon yang terus menerus mencium leher Hyun-jae
"Mandi gih.." suruh Hyun-jae
"Hmm.. mau kaya gini" masih memeluk dan menaruh wajahnya di leher Hyun-jae
"Sunghoon.. nanti dagingnya gosong..."
"Hmm.." dengan berat hati sunghoon pergi mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??