"haaahh akhirnya sampai.." ujar seseorang sambil merenggangkan otot pinggang, sepertinya ia capek duduk di pesawat, kini ia berjalan melewati bandara dan ia mencari taksi untuk menemui orang yang sudah ia anggap keluarganya
"Awal dari sejarah ini dimulai.." mulai berjalan keliling sekitar Korsel ya orang-orang disana melihatnya sangat aneh dengan cara berpakaian bahkan perilaku
"Ibuuu apa kau tidak ingin membuat pancake?" Rengek sunghoon, ntah akhir-akhir ini ia sangat rewel dan tidak ingin melakukannya sendiri
"Ibu sedang sibuk.." ujar sungha yang mulai kesal karna pekerjaan rumahnya dan ditambah sunghoon merengek seperti anak kecil
"Ibuuu sunghoon ingin pancake dan susuuu" renggeknya seperti bayi yang kelaparan
"Sunghoon! Jika kau seperti itu terus ibu akan memasukkanmu kedalam perut ibu ya! Seperti bayi saja!" Memegangi kepalanya dan sunghoon hanya tertawa
"Punya anak satu aja ya gini apa lagi dua.. yaampun.." grutunya
"Lebih banyak lebih baik bukan?" Tanya hoonz secara tiba-tiba, sunghoon berniat ingin meninggalkan mereka berdua karena tidak ingin ikut-ikutan jika sudah gitu
Sunghoon bersiap-siap ingin pergi bekerja, kali ini ia memakai bis kota karna ia malas memakai motor
Sesampainya di cafe ia langsung disambut oleh heeseung dan tuannya
"Pagi sunghoon"
"Pagi tuan.."
"Wah sepertinya kau sangat bersemangat kawan" ujar heeseung
"Tidak juga.. aku semangat jika ada Hyun-jae disini"
"Aisss kau membuatku ikutan baper"
"Ihh"
"Sunghoon!" Panggil tuannya
"Ya?"
"Kau tidak keberatan bukan? Jika kau hari ini padat"
"Tidak apa-apa tuan.. aku juga senang jika berada disini.."
"Baiklah sunghoon.."
"Terimakasih tuan.."
Hari ini adalah hari yang cukup padat untuknya, ia berfikir apakah Hyun-jae sudah makan siang? Ia berinisiatif mengantarkan roti lapis dan sedikit makanan penutup lain
"Untuk siapa? Pasti Hyun-jae bukan?" Tanya heeseung
"Tentu.."
"Aku juga akan ikut kerumah sakit!" Seru Heeseung
"Apa?! Kau ingin memberikan Hyun-jae juga?! Maksudmu apa?!" Marah sunghoon
"Hei apa kau lupa? Hana juga bekerja disana apa kau ingat?!" Bentaknya juga
"Maaf, baiklah kita pergi bersama-sama" dibalas anggukan oleh heeseung
Mereka berdua keluar dan sang kasir berteriak
"HEI KALIAN BERDUA MAU KEMANA?!"
"Mau apel!" Seru Heeseung yang sudah keluar
"Nona tikus.. tolong jaga cafe ini sebentar!" Sunghoon pun berlari menyusul heeseung
"APA?! AAISSHHH SELALU SAJA KALIAN BERDUA!" teriaknya frustasi dan kesal
Sesampainya di rumah sakit heeseung terlebih dahulu masuk tetapi ia terhalang security yang mencoba melarang heeseung masuk
"Pak saya ada keperluan.."
Sunghoon menghampiri mereka berdua security itu sudah mengenal sunghoon dan ia memperbolehkan keduanya masuk
"Terimakasih pak.." hormat sunghoon yang berterimakasih kepadanya dan balasan anggukan oleh security itu kepada sunghoon
Mereka berdua masuk dan mencari pasangan mereka masing-masing, heeseung masih mencari Hana yang memang heeseung tidak hafal rumah sakit itu, sunghoon langsung berjalan kearah kantor pribadi Hyun-jae dan benar saja Hyun-jae sedang istirahat bahkan minum di mejanya hingga tak melihat ada sunghoon
"Hyun-jae?" Tanya sunghoon membuat kaget Hyun-jae
"S-sunghoon? Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya masih terkejut
"Jangan melihatku seperti itu Hyun-jae.. aku pernah mengantarkan makanan kemari bukan?" Terkekeh kecil
"Ini untukmu, aku harap kau menyukainya.." memberi tas kotak lucu
Hyun-jae terkekeh gemas "apa ini?"
"Kau pasti belum makan.. makanlah.." tersenyum
"Terimakasih.. ini sangat cantik dan lucu.."
"Sepertimu.." ujar sunghoon yang membuat jantung Hyun-jae tidak aman
"Ah.. kau kemari sendiri?" Mengalihkan pembicaraan
"Tidak aku kemari bersama heeseung, ya.. sebenarnya aku ingin datang sendiri kemari.. dia ingin ikut bersamaku, ku pikir ia juga akan memberikanmu teryata ia memberikannya pada Hana.." Hyun-jae pun tertawa mendengar celotehan sunghoon
"Jadi? Ia mencari Hana?"
"Ya.. aku tidak tau ia menemukannya atau tidak.."
"Haha baiklah-baiklah.."
"Sunghoon? Apa kau sudah makan? Jika belum mari makan bersama" ajaknya dan sunghoon menggelengkan kepalanya
"Tidak.. aku sudah makan tadi.."
"Woww.. pancake!"
"Hyun-jae.. aku akan kembali ke cafe.." ujar sunghoon berpamitan
"Baiklah, semangat ya.." tersenyum manis kepada sunghoon
"Kau juga.." ujarnya sambil terkekeh
Sunghoon meninggalkan rumah sakit bersama heeseung yang ternyata ia juga sudah menemukan Hana
Selesai memakan makanan pemberian sunghoon ia tertarik dengan biskuit coklat yang diberikan sunghoon, ia membelah menjadi dua dan terkejutnya ia ketika melihat disana ada kertas yang bertuliskan
"I love you Hyun-jae" Hyun-jae binggung, ia harus tersenyum atau terkejut saat ini, setelah memakan kue itu, dan ia memakan kue satunya, ya sunghoon memberinya 2 kue memang kue buatan sunghoon sangat enak hingga membuat Hyun-jae ketagihan
Kue kedua juga seperti ada tulisannya dan bertuliskan
"Will you marry me?"
Oke saat ini Hyun-jae terbawa suasana, ia memilih untuk terkejut, ia tidak percaya dengan semua ini ia berfikir ini hanyalah kebetulan, ia takut jika sunghoon hanya bercanda dengannya
"Andai kau tidak bercanda sunghoon, aku sudah pasti akan menerimamu sebagai suamiku, aku pasti bahagia bersamamu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??