Hari yang sangat padat dan melelahkan bagi Hyun-jae, hari ini Hyun-jae mendapatkan sif malam di rumah sakit itu, ia menghubungi ibunya jika ia pulang larut malam
Jam menunjukkan pukul 03.40. penantian yang lumayan panjang, Hyun-jae akhirnya berjalan ke halte menunggu bis yang akan lewat
Seperti biasanya Hyun-jae menunggu di halte dengan keadaan posisi kedinginan, Untung saja ia membawa jaket yang diberikan sunghoon kepadanya
"Hhhuuuhh.." menggigilnya
Kabut mulai menyelimuti jalanan yang sepi dan sekitarnya, dari kejauhan nampak ada seorang motor dengan cahaya lampunya, tiba-tiba motor itu berhenti tepat di depan Hyun-jae
Hyun-jae tidak takut dengan pria di depannya ini karna ia tau siapa pemilik aslinya
"Hyun-jae!" Ucap Jake menghampirinya
"Hm?" Jujur Hyun-jae sudah muak dengan pria satu ini, ia seperti ingin membuang jauh-jauh pria ini agar tak sering mengganggunya
"Kamu ngapain disini?! Ayo pulang!" Hendak menggeret tangan Hyun-jae tapi Hyun-jae langsung menepisnya
"Tidak perlu! Aku bisa sendiri tanpa meminta bantuan mu" ucap Hyun-jae malas menanggapi Jake
Jake tetap pada pendiriannya, terus memaksa Hyun-jae untuk pulang bersama dirinya. Sampai terjadi pertengkaran pada keduanya
"APA KURANGNYA AKU SELAMA INI KEPADAMU HYUN-JAE!"
"AKU SELALU SAJA MEMENUHIMU! TETAPI KAU SELALU TAK MENGGUBRISKU! APA KURANGNYA AKU HYUN-JAE!" bentak Jake kesal dengan Hyun-jae dan Hyun-jae menjadi sangat kesal akan hal itu
"Hei.. coba lihat dirimu sendiri, KAU ITU SIAPA?! KAU BUKAN SIAPA-SIAPAKU! AKU BERHAK AKAN ITU!"
"dan juga kau bilang apa kurangnya kamu? Hmm? COBA LIHAT DIRIMU SENDIRI! KAU SENDIRI YANG SERING MENGGANGGUKU! AKU RISIH JAKE!" ucapnya pun ikut bentak
"Aku hanya membantumu.." lirih Jake
"AKU TIDAK BUTUH BANTUANMU! KAU URUS SAJA DIRIMU!" ucap Hyun-jae penuh amarah
Jake terus saja mengajak Hyun-jae agar pulang bersamanya dan Hyun-jae menolaknya, tetapi Jake lama kelamaan memaksa Hyun-jae untuk pulang bersamanya
Jake sangat kesal dengan Hyun-jae karena tidak ingin mengikuti apa perintahnya, lalu ia tak sengaja menampar pipi Hyun-jae lumayan keras hingga ia tersungkur di trotoar yang sepi
"Aku sudah berbicara baik-baik denganmu! Tapi kau malah membuatku marah!"
Hyun-jae hanya terdiam merasakan sakit di pipinya, apa yang Jake lakukan barusan tidak senonoh kepadanya, lalu munculah siluet pria yang tak jelas rupanya, ia berjalan menuju halte dimana Hyun-jae menunggu bis
Ya itu sunghoon, ia melihat sekitarnya binggung. Indra matanya melihat bahwa Hyun-jae tersungkur di trotoar dan memegang pipinya, dengan sigap sunghoon menghampirinya
"Apa yang terjadi?" Tanya-nya dengan nada yang penasaran dan binggung. Hyun-jae hanya menggelengkan kepalanya tak berkata sepatahpun
"Hei yak! Kau nih siapa?! Ikut campur urusan orang!" Bentak Jake menarik baju sunghoon
"Aku kekasihnya! MENGAPA?! APA KAU TAK TERIMA?!" ucap sunghoon yang terbalut emosi, setelah mengatakan itu ia mendorong Jake hingga ke semak-semak
Lalu Jake segera mungkin pergi dari sana, ia tidak ingin nyawanya hilang ditangan sunghoon, sunghoon lalu menatap ke Hyun-jae, ia sepertinya pingsan
Sunghoon menggendong tubuh ringan Hyun-jae berniat ingin mengantarkannya ke rumahnya, terlalu lama menunggu bis akhirnya ia memutuskannya untuk jalan tanpa lelah
"Menyebalkan!" Ucap sunghoon yang tetap menggendong Hyun-jae ala bridal style. Sunghoon juga tersenyum kecil kepada Hyun-jae kejadian ini tak membuatnya menyesal kepada takdir, ia justru bersyukur Hyun-jae dapat berdekatan dengan sunghoon
"Aku tidak tau apa yang terjadi di dalam pikiran, dan hatiku Hyun-jae.. tetapi aku merasa jika aku juga menyukaimu" ucap sunghoon tulus dalam hati
"Mungkin kau kelelahan setelah bekerja bukan? Jadi kau pingsan seperti ini.. kau sangat giat bekerja" ucap sunghoon yang berbicara kepada Hyun-jae tetapi ia tak membalasnya
Sunghoon menempuh jarak yang sudah lumayan jauh, hingga terlihat rumah pemukiman, ia segera mengantarkan Hyun-jae kerumahnya
Jam sudah menunjukkan pukul 05.20 ia mengetok pintu rumah Hyun-jae dan ibu jee membuka pintunya
Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak yang ia sayangi dalam keadaan pingsan dan di gendong oleh orang asing
"Yatuhan! Anakku!" Kaget ibu jee, sunghoon dengan sopannya berpamitan untuk menginjakkan kaki di rumah Hyun-jae dan meletakkan Hyun-jae di sofa
"Ada apa dengan semua ini?" Lirih ibu jee bertanya kepada sunghoon
"Semua kejadian, hanya anak ibu yang tau.." ucap sunghoon tersenyum manis
"B-baiklah ibu akan menggambil kompres" ibu jee mengambil kompres dan meletakkan di kepala Hyun-jae
"Nak.. jika ibu boleh tau? Siapa namamu?"
"Nama saya sunghoon Bu.. ibu adalah ibunya Hyun-jae kan?" Tanya balik sunghoon
"Benar saya sendiri.." balas ibu jee
"Ibu.. jika Hyun-jae mengajak ibu berbicara, percayalah Bu itu adalah curhatan Hyun-jae, ia mengalami masalah.." ujar sunghoon dan ibu jee hanya mengangguk
"Sunghoon.. mau minum apa?" Tawar ibu jee dan sunghoon langsung berpamitan agar tidak merepotkan ibu jee
"T-tidak perlu ibu.. saya juga ingin pulang.. ibu dan ayah saya pasti sedang menunggu saya.." jelas sunghoon dengan tersenyum untuk yang terakhir kalinya
"Baiklah hati hati dijalan sayang.." lirih ibu jee dan sunghoon kembali ke rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??