. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Setelah Hyun-jae meninggalkan cafe itu, ia memutuskan untuk pulang, ditengah perjalanan ia bertemu dengan hana
"Hana?" Sapa Hyun-jae
"Eh hyunjeee... Jalan jalan yaa?"
"Iyaa hehe, kamu juga?"
"Ngga siihh.. cuma mau belanja aja, habis dari mana?"
"Dari cafe itu.. huh ramai pengunjung"
"Iya aku sering lihat jika cafe itu tidak pernah sepi pengunjung.. bagaimana kopinya? Enak?"
"Sangat enak.." ucap Hyun-jae tersenyum
"Benarkah? Heeummm.." Hana mengangkat satu alisnya dan menatap Hyun-jae aneh
"A-apaa?!" Ketus Hyun-jae
"Hahahaha apa kau menyukai seseorang?" Ucap Hana blak-blakan
"Apa? Tidak.."
"Benarkah??" Interogasi Hana
"Iyaa! Aku tidak menyukai siapa-siapa"
"Ayolahh" tawa Hana dan setelah itu mereka melanjutkan misi mereka sendiri-sendiri
"Maaf sunghoon.. aku naruh hati ke kamu.." ucap Hyun-jae dalam hati sedalam-dalamnya
"Sunghoon?"
"Hm?" Singkatnya
"Bisakah kau sedikit ramah kepada customer kita?"
"Tidak"
"Aishhh sialan.. mengapa tuan menerimamu bekerja disini sedangkan kau.."
"Diamlah! jika kau tidak ingin ku sobek mulutmu itu!" Ucap sunghoon mengerikan yang terbalut emosi
"Huhh" meninggalkan sunghoon
"Siapa dia sebenarnya?"
"Sunghoon.." panggil pemilik bar cafe itu
"Iya tuan?"
"Terimakasih kau sudah bekerja keras untuk hari ini.."
"Terimakasih kembali jika tuan menyukainya.."
"Sunghoon.. jika kau pegal, beristirahatlah sejenak.. jangan menjadikan hari-harimu terlalu sangat sibuk"
"Haha.. tidak tuan.. justru aku senang bisa membuat pelanggan menikmati kopi buatanku.." kekeh sunghoon
"Baiklah.. besok kau cuti kan?"
"Benar.. apa aku tetap masuk?"
"Tidak perlu.. kau nikmati saja masa liburmu itu.. tubuh dan otak perlu healing"
"Baik tuan, terimakasih.." ucap sunghoon menunduk
Malam harinya ibu yujee mengajak Hyun-jae untuk pergi ke mini market membeli persediaan makanan. Awalnya ibu yujee berpikir jika ini waktu istirahat Hyun-jae agar besok bersemangat menjalani pekerjaannya tetapi Hyun-jae menolak, ia tetap saja pada pendiriannya yaitu pergi bersama ibunya
Mereka membeli apa yang sekiranya mereka butuhkan lalu tanpa disengaja Hyun-jae bertemu hana untuk yang kedua kalinya
"Hyunjeee.." sapa Hana
"Hana? Sedang apa kau disini?"
"Hanya membeli minuman. Dan kau?" Tanyanya balik
"Ah aku menemani ibuku membeli persediaan makanan yang ada di rumah"
"Oh iya.. jangan lupa ya besok.. kita jaga dari sif pagi sama sif malam" lanjut Hana
"Baiklah.. tidak masalah.."
"Hei.. Hyun-jae.. apa kau menyukai pria itu?" Tanya Hana berbisik
"Hyun-jae jika kau ingin mengobrol pergilah, ibu akan membeli belanjaan ini"
"Tapi Bu ini kan"
"Pergilah.." paksanya lalu Hyun-jae pergi
"Benarkah kau menyukainya?" Tanyanya lagi
"Mengapa kau selalu saja menanyakan hal yang sama.."
"Ayolah.. jangan konyoll".. lanjut Hyun-jae tertawa garing
"Hmm baiklah.. kali ini aku membiarkanmu lolos, tapi lihat saja, jika aku tau kau menyukai seseorang, aku minta pajakku..
"Baiklah.. siapa takut.."
"Oke deal?"
"Deal.."
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??