Keesokan harinya, Hyun-jae berangkat bekerja, jika ia mempunyai waktu dan tak jaga sif malam, ia selalu mampir di cafe bar tempat sunghoon bekerja, ntah mengapa ia begitu ketagihan ketika mencoba rasa yang lain
Kini, Hyun-jae membuka pintu bar cafe itu sambil membawa laptopnya, mungkin ada tugas yang perlu ia selesaikan sejenak. Sampai-sampai ia tidak tau jika yang memegang alih cafe itu sekarang hanyalah sunghoon sendiri
"Pesan apa?" Sapanya datar
"Italian coffe" balasnya memandang laplop tanpa melihat kearah sunghoon
"Huh benarkah? Aku lebih suka jika kau menginginkan rasa favoritmu" ujarnya meninggalkan Hyun-jae untuk membuat apa yang ia pesan
"Eoh? Apa? Dia sendirian?" Batin Hyun-jae menatap sekitar
Sambil menunggu sunghoon membuat cofe, ia mengerjakan apa yang ada di pikirannya
Sunghoon menaruh cofe yang Hyun-jae pesan di samping tangan kanannya yang mulus nan lentik
"Apa kau sendirian?" Tanya Hyun-jae menatap sunghoon
"Ya"
"Baiklah terimakasih cofenya" ucap Hyun-jae menikmati kopinya
"Sebenarnya Hyun-jae.. aku ingin berbicara lebih banyak lagi denganmu, tetapi aku tidak bisa.. bagaimana ini.." batin sunghoon binggung karna ia tidak pernah membuka omongan, jika itu ia lakukan akan menjadi canggung sesamanya
"Sunghoon?" Sapanya ketika melihat sunghoon melamun
"Hm?" Lamunannya buyar dan menatap Hyun-jae
"Duduklah.. apa yang kau pikirkan.."
"Tidak" ucapnya lalu meninggalkan Hyun-jae
Sunghoon berniat ingin membuat pancake blueberry cheese sebelum Hyun-jae pergi, ia membuat 2 pancake. Yang satu untuk Hyun-jae dan yang satunya lagi untuk ibu jee, sunghoon tidak mengharapkan apa apa dari Hyun-jae dan ibunya, hanya saja ia ingin memberikan apa yang ia mampu
36 menit berlalu, Hyun-jae memutuskan untuk pulang ia segera menutup laptopnya dan berniat ingin keluar dari cafe itu tetapi
"Hyun-jae!" Sapa sunghoon menagetkan
"Aishh kau membuatku terkejut!!" Dan balasan sunghoon hanya terkekeh remeh
"Apa kau takut?" Ucap sunghoon dan memang cafe itu sudah sepi dan menurut Hyun-jae menakutkan
"Tidak!"
"Baguslah.."
"Apa?!"
"Jika kau takut pada bar cafe yang sepi, bagaimana dengan rumah sakit?" Ujarnya terkekeh kecil
"Berbeda tempat!" Ujarnya yang masih mengerutkan keningnya
"Hyun-jae! Apa kau sudah mau pulang?" Mencoba membuka suara
"Iya.. ini sudah malam.. ada apa? Apa kau juga akan pulang?" Tanyanya balik
"Tidak.. nanti aku pulang.."
"Hyun-jae, ini untukmu dan ibu jee, aku berharap kau menyukainya" menyodorkan 1 kardus yang berisikan pancake blueberry
"Apa ini?" Tanya Hyun-jae matanya melalak sempurna, rasa senang tersirat di matanya, sunghoon bisa merasakannya
"Buka saja dirumah.." tersenyum tipis
"Terimakasih sunghoon" dan balasan sunghoon hanya menganggukkan kepalanya
"Sunghoon.. jika aku tidak jaga sif malam, apa boleh aku mampir kesini?" Ucap Hyun-jae dan tidak ada jawaban dari sunghoon, suasana menjadi sangat hening dan Hyun-jae memutuskan untuk pergi, tetapi disaat ia ingin membuka pintu sunghoon berkata
"Datanglah kapanpun jika kau ada waktu.. pintu ini, selalu terbuka untukmu.."
"Aku akan selalu senang jika kau kemari.." lanjutnya pelan
Tak bisa dibohongi, sunghoon berhasil membuat Hyun-jae menjadi salah tingkah, dengan pipinya yang sepertinya kepiting rebus, tangan yang berkeringat, dan jantung yang berdegup sangat kencang, ia hanya diam menahan apa yang ada didalam dirinya, sungguh, ia mencintai sunghoon
Setelah sunghoon mengatakan itu, Hyun-jae berbalik
"Terimakasih.. sunghoon.." ujarnya tersenyum lalu berlari kecil pulang ke rumah
"I love you too Hyun-jae"
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??