"Aishh ngomong aja salah.. yaampun.. ini akan menjadi sebuah legenda"
"Akhirnya selesai.. huh ngomong-ngomong, apa yang Hyun-jae lakukan sekarang? Ini hari liburnya pasti ia bersenang-senang" ujar Hana yang pulang kerja lebih awal, ia memutuskan lewat taman sambil menyejukkan pikiran dan tiba-tiba ia melihat Hyun-jae dari kejauhan
"Apa?! Itu Hyun-jae? Tapi.. kaya bukan"
"Apa? Jika itu Hyun-jae lalu siapa seseorang disampingnya? Bukankah ia menyukai sunghoon.. tapi.." heran Hana
Di sebuah cafe sunghoon kini beristirahat sejenak walaupun lumayan ramai pengunjung belum ada pesanan lagi. Dan tiba-tiba sungha menelponnya
"Sunghoon?"
"Ya? Ada apa?"
"Sunghoon kapan kau akan melamar Hyun-jae?"
"Rencanaku ibu.. akan aku lamar ketika dihari ulang tahunku.." ujar sunghoon full senyum
"Itukah maumu? Bagaimana jika ia tidak menyukaimu?"
"Jika ia tidak menyukaiku, akan ku buat ia menjadi milikku" ujar sunghoon yang membuat sungha terkekeh
"Dasar pemaksaan"
"Jika dia jodoh orang lain, maka akulah orang lain itu" lanjut sunghoon
"Terserah kamu, ibu dukung jika ia menyukaimu juga"
"Baiklah ibu.. sunghoon mau bekerja"
"Yaudah" kata penutupan itu seketika sunghoon mematikan handphonenya
"Sunghoon ada pesanan! 2 spaghetti 1 pancake blueberry dan 1 capuccino" ujar sang kasir
"Volume suaranya dikecilkan dikit" ujar heeseung yang sudah muak
"Biarkan saja.. nona tikus memang cosplay jadi singa" ujar sunghoon yang membuat ia marah
"Cerewet kalian! Bekerjalah yang benar!"
"Bukankah kau yang seharusnya seperti itu?" Ujar sunghoon menimpal terus sambil membuat pesanan, justru membuatnya makin kesal
"Yaampun termakan omongan sendiri sangat memalukan Nona" lanjut heeseung yang membuatnya marah
Selesai membuat pesanan sunghoon mengantar kemeja yang di pesan
"Silahkan menikmati.." ujarnya dan Hyun-jae langsung menoleh kearah sunghoon, sunghoon sangat terkejut lantaran ada Hyun-jae dan ni-ki, dan.. ada satu seseorang yang tidak ia kenal, tapi mengapa jarak antara seseorang itu dengan Hyun-jae sangat dekat
Sunghoon hanya diam memandang wajah pria disamping Hyun-jae dengan tatapan tajam
"Wahh sepertinya enak.." mengambil spaghetti
Hyun-jae sepertinya tau maksud sunghoon, tetapi ini memang salah paham
Sunghoon menaruh pesanan Hyun-jae, meliriknya lalu pergi dari sana dengan amarahnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Hyun-jae
Sesampainya di toilet sunghoon memegangi dada sebelah kanannya
"S-sakit.." lirihnya dalam hati
"Mengapa ini ada apa denganku!" Ujarnya menahan sakit di dadanya
Hyun-jae yang melihat tingkah sunghoon aneh ia berniat menghampirinya di toilet
"Sunghoon!" Ujar Hyun-jae menghampiri sunghoon yang tengah terduduk di lantai kamar mandi sambil memegangi dadanya
Sunghoon tiba-tiba menepis tangan Hyun-jae yang berniat ingin membantunya
"S-sunghoon.."
"Pergi.."
"Sunghoon dengarkan aku dulu" sunghoon hanya acuh
"Aku terlalu berharap kepadamu.. bahkan menaruh perasaan yang lebih dalam, dan inikah balasanmu?"
"S-sunghoon, j-jadi kau.."
"YA! KAU MENGERTI SEKARANG?! AKU MENCINTAIMU HYUN-JAE! HANYAMU SEORANG!" ujar sunghoon amarahnya semakin memburu
"Maaf sunghoon aku pikir kau hanya bercanda soal kue itu.."
"Kau memang tidak mengerti apa yang aku rasakan Hyun-jae!"
"Sunghoon dia hanya kakak sepupuku, jika kau tidak percaya tanyalah pada ni-ki.. ia dan aku dan kakakku bermain bersama-sama saat masih kecil"
"Hyun-jae!" Panggil Jay yang didepan toilet melihat Hyun-jae dan seorang barista
"Astaga Hyun-jae! Apa yang kau lakukan!"
"KAKAK PERGILAH! DASAR PAYAH!" teriak Hyun-jae frustasi dan marah, Jay tidak ingin mengambil resiko, ia pergi dari sana
"Maafkan aku sunghoon.. tapi percayalah ia hanya kakak sepupuku.." sunghoon menatap dalam mata Hyun-jae, Hyun-jae berusaha meyakinkan bahwa Jay adalah kakak sepupunya, tidak lebih
"Bagaimana bisa aku percaya disaat kau pergi dengan seorang pria itu"
Hyun-jae diam dan mengeluarkan ponselnya menunjukkan foto masa kecilnya ya difoto itu ada Hyun-jae, ni-ki dan Jay
"Kau lihat dia? Bukankah ia mirip dengan pria yang kau maksud?" Hyun-jae zoom foto itu dan sunghoon mulai meredah, tetapi ia masih kesal juga
"Hanya kebetulan.."
"Ini aku yang di tengah.. dan ini Niki.."
"Dan ini.." Hyun-jae menunjukkan potret terakhirnya bersama Jay yang Jay menginjak masa remajanya
"Kakakku sangat konyol.. ia bermimpi ingin berkeliling dunia.. sebelumnya ia bersamaku ya aku masih kecil bahkan tidak ada gigi.. hahaha.. tapi aku sadar lelucon yang ia katakan justru membuatnya terwujud.." sunghoon melihat lebih dekat dan teliti, ya benar apa yang dikatakan Hyun-jae itu memang Jay
"Maafkan aku.. aku tidak tau jika itu kakakmu.."
"Tidak perlu.. aku juga berterimakasih.." ujar Hyun-jae tersenyum
"Mengapa kau berterimakasih?"
"Karna.. aku beruntung memiliki crush yang seposesif dirimu.."
"Tidak aku tidak posesif.." ujar sunghoon mengalihkan pandangannya
"Benarkah? Baiklah aku akan menikah dengan kakakku" goda Hyun-jae
"Apa! Dia akan ku bunuh! Seharusnya aku yang menikah denganmu kau tau?!"
"Hahaha tentu.." memeluk Sunghoon sambil terkekeh, dan sunghoon membalas pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??