2hari telah berlalu, Jake sudah mempersiapkan semuanya, ia akan melakukan apa yang ada di dalam pikirannya dan tidak ingin terlalu dekat dengan wanita asing yang tiba-tiba datang dan sepertinya meminta sesuatu
Kini didalam sel yang dingin itu, jake sepertinya tengah memikirkan sesuatu, dan ntah kenapa ia seperti ada yang tidak beres kepada dirinya, perasaan yang binggung dan gelisah menghantuinya, dan beberapa hari yang lalupun ia terkejut lantaran ada burung gagak yang hinggap di jendela selnya
Polisi membukakan kunci di sel Jake dan menyuruhnya untuk keluar karna Jake telah bebas
"Tidak.. lebih baik aku disini saja" ujar Jake yang sepertinya tau akan rencana Soe
"Kau sudah bebas, jangan gila, apa kami perlu membawamu ke rumah sakit jiwa?" Ujar sang polisi penuh candaan
"Baiklah, terimakasih" ujar Jake keluar tahanan dan kabut menyelimuti seluruh jalanan
"Dasar polisi gila.. malam tengah berkabut, malah menyuruh seseorang keluar" ujar Jake dan tiba-tiba ia teringat saat dihalte dengan Hyun-jae dan ia memaksa agar Hyun-jae selalu ikut dengannya, tetapi ia sadar jika bukan Jake yang Hyun-jae inginkan
"Hai" sapa Soe secara tiba-tiba yang membuat jantung Jake berhenti 5 detik
"Hahaha maafkan aku, apa kau terkejut?" Tanya Soe genit
"Mengapa kau membebaskan dari penjara?" Tanya Jake balik
"Ayolah.. pertanyaanku tadi tidak di jawab? Baiklah sekarang pertanyaanmu akan ku jawab"
"Aku hanya ingin sedikit bantuan darimu.. bukankah sunghoon yang membawamu kemari bukan? Hmm baiklah katakan apa yang terjadi semua ini" ujar Soe tertawa
"Hmmm yaaaakk akhirnya selesai.. yaampun aku lelah" ujar sunghoon yang berniat ingin pulang setelah dari caffenya, ia memutuskan pergi ke halte tempat seperti biasanya ia dan Hyun-jae pertama kali bertemu, dan kebetulan ada Hyun-jae disana yang sepertinya kelelahan, ia tertidur di halte dan sunghoon segera menghampirinya
"Astaga.. kau kelelahan?" Batin sunghoon yang gemas kepada Hyun-jae, ia memberikan jaketnya untuk menghangatkan Hyun-jae tanpa berfikir lama-lama ia membawa Hyun-jae pulang kerumah dengan berjalan kaki
Di tengah perjalanan yang penuh kabut, sunghoon melihat dari arah kejauhan jika ada wanita seorang diri sedang berjalan
"J-jangan bilang itu soe" batin sunghoon yang panik karna ia sedang membawa Hyun-jae, ia takut jika Hyun-jae terluka akibat soe, kebetulan heeseung lewat dan sunghoon menumpang
"Heeseung heeseung" melambai-lambaikan tangan lalu masuk kedalam mobil, heeseung menjalankan mobilnya dan sunghoon melihat jika itu memang benar, ia adalah Soe
"Sunghoon? Apa kau tidak apa-apa" tanya heeseung
"Heeseung lihat.. itu Soe"
"Apa?!" Kaget heeseung yang mengakibatkan Hyun-jae berubah gerakan dan syukurlah masih tertidur pulas
"Aishh memang kau ya!" Bisik sunghoon kesal
"Apa yang ia rencanakan sebenarnya"
"Aku juga tidak tau, heeseung aku ingin mengatakan kepada Hyun-jae agar tetap selalu waspada kepada Soe.. tapi bagaimana, aku juga tidak ingin membuatnya cemburu"
"Katakan sunghoon bahwa kamu hanya menjelaskan, bukan berpaling, katakan padanya dan buktikan jika kau berpihak pada Hyun-jae seutuhnya" jelas heeseung
"Tidak perlu khawatir.. kami ada.. semua sudah mengerti siapa Soe.." lanjutnya
"Aku tidak peduli dengan diriku, aku hanya khawatir dengan Hyun-jae"
"Kirim saja bodyguard mu untuk selalu menjaganya dan selalu ikuti Hyun-jae kemanapun berada"
"Sudah aku lakukan, huh ayolah aku tetap khawatir"
"Kekhawatiran membuatmu semakin emosional, sebaiknya kau rilex kan dirimu"
"Jadi.. sunghoon sudah memiliki yang baru? Hmm menarik" ujar Soe yang kini memandang hpnya dengan isi foto Hyun-jae
"Maaf ya Hyun-jae, tetapi sunghoon milikku.."
"Hooaammm" Hyun-jae menguap, ia terkejut karna ia sudah berada di rumahnya, Hyun-jae rasa ia masih ada di halte sebelumnya bahkan ia tidak merasa jika pulang
"Ibu? Apa aku semalam pulang?" Tanya Hyun-jae
"Iya sayang, kau diantar sunghoon.."
"Astagaaa memang benar-benar.."
"Hihi, lagian tinggal berapa hari lagi si.." ujar jee yang membuat Hyun-jae merona
"Ini untukmu.." memberikan kado kepada Hyun-jae
"Aaaa terimakasih ibu.." membukanya
Hyun-jae terkejut karna ibunya mengasih baju dinas malam
"I-ibu.. a-apa ini.." ujar Hyun-jae yang merasa jijik melihatnya
"Yaa.. ibu tidak sabar ya cucu ibu lahir.."
"ayolah ibuuu"
"Ettsss.. sudah tidak usah banyak bicara.. kau telat nanti.."
"Ibuu aku sangat malu ibuu" malu Hyun-jae
"Sudahlah simpan dulu, pakailah disaat nantinya oke?" Tersenyum
"Aisshh" setelah selesai semua Hyun-jae tengah bersiap-siap bekerja
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??