39. bahaya

58 9 2
                                    

Hari pernikahan sunghoon dan Hyun-jae mulai dekat, saat ini mereka tengah jalan" keliling kota, Hyun-jae sangat senang walaupun mereka ingin menikah tetapi sunghoon memberikan waktunya untuk Hyun-jae

"Sayang? Apa kau tidak apa-apa jika mengambil cuti sebelum pernikahan?" Tanya sunghoon

"Iya sayang.. katanya Hana dia mau gantikan aku kok.."

"Hmm yasudah, kamu mau beli apa" tawar sunghoon karna ia mulai kelaparan

"Itu ada yang jual takoyaki, kamu mau?"

"Boleh juga, yuk.." mereka jalan-jalan dan bersenang-senang, ketika mereka sedang melihat sunset ditepi sungai tiba-tiba seorang anak menangis

Tanpa berfikir panjang, Hyun-jae menghampiri anak itu

"Halooo.. ada apa?" Tanya Hyun-jae memastikan dan anak itu mendongak melihatnya

"Hiks hiks.. s-sakit.." ia menangis kembali karena merasakan sakit yang ada di kakinya, lantaran disaat bermain bola ia terjatuh dan temannya hanya melihatnya tanpa membantu

"Emm biar Tante obati ya.." Hyun-jae membuka tasnya mencari obat untuk anak itu, dan sunghoon menyusul Hyun-jae dan menghampiri mereka

"Ada apa hmm?" Tanya sunghoon

"Dia terjatuh.. kakinya hanya terluka sedikit" ujar Hyun-jae anak itu ketakutan ketika Hyun-jae hendak mengobati

"Tidak tidak! Jangan hiks"

"Ini sakitt jika kau obati pasti lebih sakit, tidaakkk hiksss" menangis

"Hei.. lihat Tante.. obat ini adalah superhero, kau lihat darah yang keluar dari kakimu? Ia adalah bakteri yang bisa membuatmu semakin sakit.. kau jatuh bukan? Lihat tanah ini, kita memang tidak bisa melihatnya, tetapi didalam tanah ini ada banyak bakterinya.. dan obat ini.. adalah Hero yang membasmi bakteri dan kuman yang ada di sini, bagaimana jika tidak diobati? Hmm?" Tanya Hyun-jae menatap mata anak kecil itu lekat

"Bakterinya semakin banyak.." lanjut anak itu

"Nah.. apa kau mau bakterinya semakin banyak dan membuatmu semakin sakit?" Dan anak itu menggeleng

"Baiklah Tante akan mengobatimu okey?" Tersenyum manis

"Sakit atau tidak Tante?" Ujarnya dan Hyun-jae langsung menggeleng

"Tidak sayang.. percayalah"

"Janji?" Anak itu mengacungkan jari kelingking

"Janjii" tersenyum dan menerima janjinya

Setelah diobati dan benar saja anak itu tidak merasakan sakit apapun ketika diobati

"Sakit?" Tanya Hyun-jae dan anak itu menggeleng, sunghoon terkekeh

"Mau pakai plester?" Tawar Hyun-jae dan anak itu mengangguk

"Nih pilih yang mana?" Tawar Hyun-jae yang anak itu diberi pilihan plester, ada gambar Dino, robot, dan hewan

"Mau ini" menunjuk robot

"Baiklah.." tersenyum dan anak itupun tersenyum kembali

"Sudah selesai.. kau bisa main lagi?" Hyun-jae tersenyum

"T-tapi masih sakit, aku tidak bisa berdiri"

"Harus bisa! Ayo bermain sama paman" ajak sunghoon memegang bola

"Tidak.. aku tidak bisa berdiri" ujar anak itu menggeleng

"Harus bisa! Laki-laki tidak ada yang lemah kau mengerti? Jika kau lemah bagaimana kau bisa menjaga seorang wanita.. ayo main dengan paman" ajak sunghoon lalu anak itu bermain bola dengan sunghoon, Hyun-jae tertawa sambil mengawasi mereka berdua bermain dan membereskan barang-barangnya

"Yatuhan.. ntah mengapa aku merasakan hangat didalam hati dan diriku sendiri ketika melihat seperti ini, walaupun dia anak orang lain, aku sangat bahagia.." Hyun-jae tersenyum dan menatap sendu sunghoon dan anak kecil itu bermain bola

Lalu tanpa sunghoon sadari Hyun-jae dibungkam oleh orang asing, Hyun-jae tidak sempat meminta tolong ia sudah pingsan dan dibawa kabur, ibu dari anak itu tadi menghampiri sunghoon dan mengucapkan terimakasih banyak

"Terimakasih banyak nak karna telah menjaga kwhan.."

"Sama-sama Bu.. saya senang bisa bermain dengan kwhan" mengpat-pat kepala anak itu

"Apa kau sendirian?" Tanya ibu itu

"Tidak Bu, saya sama tunangan saya" tersenyum dan khwan terkejut

"Paman! T-tante tidak ada!" Kaget kwhan menunjuk tempat Hyun-jae yang tadi dan sunghoon melihat, ia terkejut dan memanggil-manggil Hyun-jae

"Hyun-jae! Sayang! Kau dimana!" Khawatir sunghoon, ia benar-benar menyesal karena tidak melihat Hyun-jae, ia terus menerus menyalakan dirinya sendiri

"Yaampun Hyun-jae kau dimana Sayangg.." kata itulah yang selalu ia ucap disaat mencari Hyun-jae sambil menaiki motornya





































"Hahaha kerja bagus.. sekarang gantung ia di atas gedung itu" ujar Soe

Ternyata Soe adalah dalang dari semua ini, Soe ingin menjadikan Hyun-jae Hanya sebagai alatnya untuk merebut sunghoon kembali kepadanya

"Baiklah"

"Hahaha dasar bodoh.. akulah yang akan menang dan mendapatkanmu sunghoon.. kau hanya milikku!" Soe tertawa licik












































































































love exists (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang