40. t-tidak...

47 8 2
                                    

Sunghoon sudah mencari diseluruh sudut kota, tetapi tidak ada pertanda bahwa adanya Hyun-jae. Ia menghubungi heeseung dan mencoba merahasiakan semua ini, ia bersumpah akan membawa Hyun-jae kedekapannya lagi

Kini kedua pria itu sedang mencari keberadaan Hyun-jae, Hyun-jae terbangun dari pingsannya dan ia sangat terkejut sekaligus panik lantaran ia hanya bergantung kepada sebuah kain putih yang mengikat di perutnya

Ia melihat kebawah jika sudah menyentuh tanah dengan ketinggian 8 lantai

"TOLONGG!! TOLONGG!" teriak Hyun-jae yang menangis

"Yatuhan selamatkan aku, aku tidak ingin berakhir seperti ini.. aku masih ingin menikmati keluargaku" tangis pecah Hyun-jae dan selalu berdoa didalam hatinya, ia tidak berhenti menangis sambil meminta tolong

"Hiks-hikss siapapun tolong aku.." lirihnya

"Sudah bangun hmm?" Ujar seorang wanita dengan senyum miringnya yang melihat Hyun-jae bergelantungan sambil memegang kain putih itu sangat erat

"Siapa kau!! Lepaskan aku dari sini!"

"Owhh ternyata belum kenal? Oke namaku Soe.. kau pasti tahu bukan?"



Jake diam-diam menghubungi niki dan memberikan alamat ia berada sekarang, Hyun-jae dalam bahaya, itulah yang Jake katakan, niki langsung mencari sunghoon dan heeseung, mereka pergi ketempat lokasi Jake

"Hahaha lihatlah kau seperti monyet.." ejek Soe tertawa renyah

"APA YANG KAU INGINKAN DARIKU!" ujar Hyun-jae

"ayolah.. aku hanya menginginkan calon suamimu itu.. eh bukan.. calon suamiku" tersenyum

"Jadi.. hari ini adalah hari terakhir kau hidup.."

"Dasar kaparat!!" Umpat Hyun-jae yang menangis tetapi marah kepada Soe

"Sekarang pilihlah, jika kau ingin hidup.. sunghoon yang akan mati, jika kau mengorbankan dirimu, sunghoon akan baik-baik saja denganku.." ujar Soe yang tidak memberi Hyun-jae kelonggaran

Hyun-jae hanya terdiam

"HEI APA KAU TULI! AKU BERBICARA DENGANMU! JAWABLAH" ujar Soe yang membuat Hyun-jae terkejut

"Baiklah.."

"Biarkan sunghoon hidup! Jangan melukainya!" Ujar Hyun-jae dengan tegas

"Hari ini juga kau akan berakhir Hyun-jae.. terimakasih.." tersenyum dan mengambil pisau, ia merobek kain sebelah kanan Hyun-jae, dan Hyun-jae sekarang hanya berpegang dengan sisi kiri

"Nak.. maafkan ibumu.. jika hari ini adalah hari akhir ibumu.. ibumu tidak bisa menjagamu dan menjadi ibu yang baik.. ibu selalu bermimpi kau lahir didunia dari darah daging ayahmu sendiri nak.. maafkan ibu.." ujar Hyun-jae didalam hatinya yang menahan isaknya, ia memejamkan matanya, ketika hendak memotong kain sebelah kiri kini Sunghoon, Niki, dan heeseung datang membawa senjata mereka

"HENTIKAAANNNNNN!" teriak sunghoon dan Soe menoleh

"Soe...." Heran sunghoon terengah-engah

"Sudah datang rupanya.. hahaha selamat datang! Aku kembali! Apa kau tidak merindukanku hmm?" Ujarnya yang bermain-main dengan pisaunya

"Aku tidak seperti dulu lagi Soe.. kau adalah wanita tersialan yang pernah aku temui!" Ujar sunghoon berteriak dan Soe hanya tertawa

"Ayolah sayang.. aku tetapi sayang ko sama kamu, walaupun kamu masih miskin, bahkan masih bekerja di coffe jelek itu" ujar Soe yang masih tertawa

"Kaauu.. memang benar-benar" geram Niki dan mereka ingin menghabisi Soe, tetapi Soe kini tambah memotong kain putih Hyun-jae

"DIAAMM!!! JIKA KALIAN MAJU AKU AKAN MEMBUANG WANITA KAPARAT INI!" ujar Soe

"JAGA MULUTMU! AKU BISA SAJA MEROBEK MULUTMU!" Marah sunghoon

"LETAKKAN SENJATA KALIAN ATAU WANITA INI AKAN MATI SEKARANG!" ujar Soe dan mereka menuruti apa perintah Soe, mereka tidak ingin Hyun-jae makin dalam bahaya

"bagus.." tersenyum dan langsung menusuk bahu bagian depan sunghoon dengan pisaunya

"AAAKKGGGHHHH!!!" teriak sunghoon kesakitan dan tangis Hyun-jae makin pecah

"Ku mohon jangan melukainya.." ujar Hyun-jae lirih dan tak berdaya

"SUNGHOON!" heeseung melihat sunghoon kesakitan, ia dan Niki sibuk dengan Soe yang terus menerus ingin melukai mereka

"AAAAKKKGGGHHHHH" teriaknya merasakan sakit yang amat dalam dibagikan bahunya, lalu ia menarik pisau yang tertancap di bahunya, dan darah itu mengalir sangat deras keluar, bahkan sunghoon sekarang muntah darah yang sangat banyak

Kini heeseung pun terluka akibat cakaran Soe yang dalam

Sunghoon terengah-engah merasakan sakit dan dendam yang amat besar

"A-AKU AKAN MEMBUATMU MENERIMA APA YANG TELAH KAU PERBUAT SOE!!!!" teriak sunghoon yang memaksakan dirinya agar bertahan





















Tiba-tiba saja Jake berlari kearah Soe dan membawanya agar terjun dari ketinggian 8 lantai itu

"AAAAAAA" teriak Jake yang berlari sekencang mungkin dan membawa Soe bersamanya turun tanpa pengaman apapun

"J-jake.." lirih Hyun-jae menyaksikan secara langsung ketika Jake menatapnya dan mereka berdua pun tewas ditempat

"T-tidak.. j-jake.." lirih Hyun-jae dan kembali menangis, Niki dan heeseung yang berlumuran darah membantu Hyun-jae agar naik keatas yang berada dititik aman

"TIDAAKKK JAKEEE!!! TIDAAKKKK!!!" tangis Hyun-jae pecah ketika melihat jasad keduanya yang berada di tengah aspal

Sunghoon yang sudah tak sadarkan diri segera dibawa kerumah sakit, hati Hyun-jae seketika pecah berkeping-keping

"Sayang.. bertahanlah yaa.. kumohon bertahanlah.." tangisnya mengikuti heeseung dan Niki yang menopang tubuh berat sunghoon














































Hyun-jae lah yang selalu merawat sunghoon dan keadaannya kini semakin buruk dan kritis, Hyun-jae hanya bisa menangis dan berdoa agar kesembuhan sunghoon

"Sunghoon aku disini.. ayo buka matamu" tangis Hyun-jae menggenggam tangan sunghoon erat. Dan sama saja tidak ada jawaban dari sang empu, ia sudah kehabisan banyak darah untuk saat ini jay bersedia mendonorkan darahnya untuk sunghoon, dan tetap saja sunghoon masih tidak ingin membuka matanya hingga lamanya























































love exists (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang