Hyun-jae masih tidak percaya apa yang ada di depannya sekarang, sungguh sangat indah dengan deruhan suara ombak, dan matahari terbenam, apa lagi sunghoon yang menatapnya
"H-hei.. bisakah kalian menjelaskan semua ini kepadaku? Ibu? Aku bahkan tidak ingat ulang tahunku.." ujar Hyun-jae
"Sebenarnya ibu tidak ingat ulang tahunmu, tetapi ketika sunghoon kerumah dan disaat itu kau belum pulang, ibu melihat akta kelahiranmu teryata benar 8 Desember sama seperti sunghoon.."
"Selamat ulang tahun nak.. maaf ibumu tidak bermaksud tidak ingin merayakan hari ulang tahunmu selama ini.." ujar ibu jee yang membuat Hyun-jae kesal
"Apa? Ibu jangan berbicara ngelantur ya.. ibu lihatlah, Hyun-jae sekarang dirayakan oleh orang-orang hebat yang datang di hidup Hyun-jae.. bahkan ini sudah dari yang paling terbaik.. aku sangat bahagia ibu.." ujar Hyun-jae memeluk jee
"Baiklah.. kita akan berpesta?"
"Yaaa" ujar mereka bersamaan lalu berpesta hingga malam tiba, lampu" dinyalakan yang membuat Hyun-jae bahagia
"Sunghoon.. terimakasih" sunghoon hanya tersenyum
"Ayolah.. aku tidak merayakan ulang tahunmu, justru aku merayakan ulang tahunku sendiri" canda sunghoon
"Oowhh.. iya.. ini untukmu tuan.. selamat ulang tahun.." Hyun-jae memberikan permen sebagai hadiah sunghoon, sunghoon tertawa gemas dan terbahak-bahak melihat betapa menggemaskannya Hyun-jae
"Aku hanya bercandaa hahaha" masih tertawa
"Itu kadomu.." ketus Hyun-jae
"Sayangg.. apa kau marah.." ujar sunghoon masih saja tertawa
"Awas loh ya.. jika kau tertawa terus jantungmu akan keluar" ucap Hyun-jae menoel crim kue lalu mengolesnya di pipi sunghoon
"Hei yak!" Sunghoon menoel krim lalu mengejar Hyun-jae
"Hahaha kini Sunghoon tidak akan kesepian dan mungkin ia jadi lebih dewasa.." ujar hoonz melihat tingkah Hyun-jae dan sunghoon
"Aku rasa.. Hyun-jae benar-benar wanita yang hebat, ia bisa meluluhkan hati sunghoon yang beku itu, bahkan ia pernah bersumpah tidak akan menemukan cinta dan jati dirinya, tapi sekarang lihatlah, berkat anakmu.. anakku senang.." ucap sungha
"Haha sungha.. aku sama sekali tidak menyangka jika hal ini terjadi kepada Hyun-jae.. aku juga sangat senang"
"Kita.. hanya tinggal menunggu keturunan kita.. tugas kita hampir selesai.. bukan begitu?" Ujar hoonz dan keduanya mengangguk
Kini Jay sedang mencari hadiah untuk Hyun-jae, ia binggung akan membeli apa, sampai-sampai di perjalanan ia mendengar ada seorang wanita meminta tolong, ia tidak tega karna wanita itu ingin dirampok, dengan ilmu bela diri taekwondo dulu ia masih ingat dan mencoba memakai gerakan itu
"Tolonggg tolonggg" Jay beraksi menghajar perampok itu dan perampok itu melarikan diri
"Apa kau tidak apa-apa nona?" Tanya Jay memberikan tas yang telah dicuri perampok
"T-terima kasih.. aku sangat takut.." ujar wanita itu memeluk Jay. Yang membeku ditempat, ia benar-benar terkejut
"Hei jangan takut.. lagi pula kau mengapa malam seperti ini keluar.."
"A-aku hanya ingin membeli makanan tetapi tiba-tiba tasku dicuri.. hiks aku sangat takut" memeluk Jay erat
"Sudah tidak perlu takut, siapa namamu?" Tanya Jay
"Soe.. dan kau?"
"Jay"
"Terimakasih Jay" memeluk kembali Jay
"Dia lumayan ganteng si.. sementara aku akan membuatnya bermain-main saja.. dan sebentar lagi aku akan bertemu sunghoon dan berpura-pura memohon maaf kepadanya.. lalu aku akan mengambil uang kerjanya pasti sudah ngumpul banyak.." senang Soe dalam hati
Ayo siapa yang dukung kalo Soe pikmi, akuuu 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??