Setelah mengantar Hyun-jae pulang, sunghoon pulang kerumah untuk mengantar sungha ke kantor suaminya untuk membicarakan tentang Hyun-jae dan sunghoon
"Kau akan bekerja kapan sunghoon?" Tanya sungha
"Nanti malam" jawabnya yang masih fokus ke jalan
"Oke nanti ikut ibu menemui baba kamu"
"Apa? Tidak"
"Mengapa?" Kaget sungha
"Ibu aku takut jika baba akan marah"
"Ibu yakin ia tidak akan marah.. kita membicarakannya dengan baik-baik percayalah"
"Baiklah" ragu sunghoon karna ketika bertemu dengan ayahnya, ayahnya selalu membuat sunghoon merasa aneh dan agak tidak nyaman
Sesampainya di kantor mereka berdua langsung memasuki gedung itu dan menuju ruang pribadi bos perusahaan itu
Tok tok tok
"Buka saja, pintunya tidak di kunci" ujar hoonz pemilik perusahaan terbesar disana sekaligus suami dari sungha
Hoonz sedang asik menikmati secangkir kopinya dan yang masuk adalah sungha, ia terkejut membulatkan matanya
"Sayaaangggg" girangnya langsung memeluk erat sungha
"Iiihh! Bau!" Sungha menutup hidungnya dan berniat melepaskan pelukan suaminya
"Sayang kau tidak tauu ini adalah keringat kerja kerasku!" Tetap memeluk rindu sungha, ya akhir" ini mereka berdua jarang bertemu tak heran jika hoonz rindu dengan sungha
"Astaga.. baauuuu! Ketekmu itu loh bau! Mandi sana!" Marah sungha tetap menutup lubang pernafasannya
"Ada apa kalian kemari" mendapati sunghoon yang ada di sana sikap hoonz berubah
"MANDI DULU! BARU KITA BICARA!" marah sungha
"Tidak aku hanya ingin tau apa tujuan kalian-"
"MANDI!" bentaknya lagi, hoonz ketakutan, syukur ia membawa baju ganti, ia bergegas mandi dan mengganti pakaiannya
"Dia selalu saja membuatku darah tinggi" memegang kepalanya dan duduk di sofa
"Ibu.." panggil sunghoon
"Bagaimana bisa ibu nikah dengan baba?" Tanya sunghoon tiba-tiba
"Mengapa kau menanyakan hal itu?"
"Hanya penasaran.."
"Ibu menikah dengannya hanya karna ia lucu"
"Apa?" Kaget sunghoon
"Hahaha tentu tidak sayang.. ntah kenapa ibu suka dengannya.. pertama kali bertemu dengan babamu itu terasa sangat biasa saja.. hari-hari bertemu dengannya.. ntah mengapa ibu bertingkah aneh.."
"Aneh?" Heran sunghoon memiringkan kepalanya
"Ehem.. ibu merasa jika ibu sedikit aneh.. dan babamu juga.. tidak seperti biasanya.. yang awalnya biasa lalu menjadi sangat dekat. Babamu dulu adalah tipe orang yang tidak suka berbicara.. tetapi ibu merasa jika perlahan ia membicarakan aibnya sendiri.. padahal.. ia tidak tau jika ibu juga merasakan sakit, tetapi ibu tak acuh.. ibu anggap sebagai curhatannya.. ibu tidak yakin jika babamu itu juga mencintai ibu, ibu juga berusaha agar tidak mengingat dan berharap lebih ke babamu.."
Sungha bercerita sedikit tentangnya dan hoonz, sunghoon tiba-tiba teringat akan kejadian yang ia alami sebelumnya bersama Hyun-jae, seakan-akan ibu dan ayahnya adalah cermin darinya
"Lalu ibu? Baba menerima ibu?"
"Ehem.. ibu sama sekali tidak memandang kehidupan babamu, ya babamu dulu adalah anak jalanan, begitupun ibu, ibu dari kecil selalu diejek-ejek dan ya.. jee datang kepada ibu dan memberikan harapan agar terus bertahan hidup, jee memberikan ibu warna.. sejak itulah kami berteman.. dan.. bertemu dengan babamu sangatlah konyol.. ia mengajak ibu sukses dengan kondisi seperti itu.. ibu hampir menyerah bahkan putus asa.. babamu menyuruh ibu berjuang bersamanya dari nol, itulah sebabnya babamu menyuruhmu agar meneruskan karirnya ini.. lihatlah ini adalah perjuangan babamu.."
"Inikah alasannya? Lalu ibu?"
"Ibu?"
"Kau tidak mengerti pekerjaan ibu?" Tanya sungha terkejut
Sunghoon pun menggelengkan kepalanya
"Sekertaris babamu lah" ucapnya yang terang-terangan membuat sunghoon kembali terkejut
Setelah selesai mandi hoonz menghampiri mereka berdua
"Sayang.. apa yang kau lakukan kemari? Apa kau ingin bekerja?" Tanya hoonz
"Tidak sayang.. hanya ingin membicarakan tentang sunghoon with Future wife
"Hah? Ga salah denger?"
"Nggak dongg.."
"Jangan bilang kau akan kembali pada-"
"Tidak!"
"Dengarlah dulu sayang.. kau pasti juga akan setuju.."
"Hyun-jae ia tinggal bersama ibunya. Ayahnya tiada sejak lama, sunghoon dan Hyun-jae pertama kali bertemu di cafenya sunghoon dan sunghoon ternyata menaruh rasa kepadanya"
"Ayolah ibu.. aku sangat malu" batin sunghoon
"Ada gunanya juga ya kau bekerja jadi barista" ujar hoonz
"Lalu? Kau menyukainya karna apa?"
"Jika cantik itu sudah jelas" lanjutnya
"Baba.. aku sangat mencintainya, ia peduli kepadaku bahkan ketika ia merasa sakit, aku juga sakit.. jika seperti ini terus-menerus aku akan tersiksa.."
"Cinta hanya sekedar nama.. lebih baik carilah wanita yang lebih baik lagi.."
"Baba! Percayalah ia tidak seperti soe!!" Ujar sunghoon
"Kau salah pilih nanti!"
"Baba jika anakmu tidak memiliki pasangan hidup, bagaimana penerus perusahaan kita?!"
"Baba hanya tidak ingin kau seperti dulu.. sudah benar kau mati rasa.. tapi mengapa wanita itu menghidupkan rasamu lagi"
"Itu sebabnya.. Hyun-jae selalu sini" memegang dada "ia selalu memberikanku warna dan aku selalu terhibur, tersenyum, dan bahagia bersamanya!"
"Baba tidak setuju" ujar hoonz yang sebenarnya hanya menggoda sunghoon tetapi didalam hati sunghoon sudah kecewa berat dan sepertinya sungha juga
"Bukankah kau ingin memiliki anak perempuan? Sunghoon laki-laki jika kau ingin mempunyai anak perempuan maka restuilah sunghoon dengan pilihannya sayang.. ia sudah besar sekarang tidak seperti dulu.. ia pasti juga akan berfikir secara dewasa"
"Lagi pula.. Hyun-jae seorang dokter" lanjut sungha dengan entengnya
"Baiklah baba akan merestui kalian.. bawa Hyun-jae menemui baba"
"Baba.. serius?" Bengong sunghoon
"Baba sudah merestui kalian dari tadi, HAHAHA kalian tertipu kah? HAHAHA" ketawanya
"Dia selalu saja begitu" kesal sungha melihat hoonz tertawa terbahak-bahak didepan sunghoon
"Babaa itu tidak lucu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??