. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Keesokan harinya Hyun-jae tengah bersiap akan pergi bekerja, ia sangat rindu akan pekerjaannya itu walaupun hanya diberi cuti 1 hari dalam 3 Minggu, tetapi Hyun-jae tetap semangat karena seragam yang sangat ia impi-impikan akhirnya ia berhasil dapatkan
"Ibu.. Hyun-jae berangkat.."
"Eiiii Hyun-jae! Sarapan dulu!"
"Tidak usah buu~"
"Tidak... Ayo sarapan! Nanti kamu kelaparan disaat bekerja.. dan ibu juga sudah membawakanmu bekal.. ini.." meletakkan di pinggir piring Hyun-jae
"Terimakasih ibuu~"
"Ibu.. Hyun-jae berangkat~" berpamitan kepada ibunya
"Hati-hati sayang.. apa kau pergi kehalte seperti biasa?" Tanyanya
"Iya Bu? Ada apa?"
Ibu jee menghela nafas berat melihat anaknya yang sepertinya datang terlambat, belum pula jarak antara rumah dengan halte cukup jauh
Dan tiba-tiba anak tetangga menawarkan tumpangan untuk Hyun-jae
"Hyun-jae haloo??" Sapanya ramah, tetapi Hyun-jae tidak menyukai pria itu, ia selalu saja menghindar dan tidak menghiraukannya
"Ehh halo Jake.. mau kerja?" Tanya ibu jee
"Iya.. Hyun-jae tidak kerja Bu?" Tanyanya balik
"Ini mau berangkat.."
"I-ibu Hyun-jae mau berangkat" ucapnya lagi lalu meninggalkan rumah
"Maafkan Hyun-jae ya Jake.. dia memang seperti itu.." ucap ibu jee
"Tida apa Bu.. saya pergi bekerja kurang 60 menit.. masih lama, bolehkan saya mengantarkan Hyun-jae?" Tanya Jake
"Itu tergantung hyun-jae.. dia mau atau tidak, jika tidak. Tidak usah"
"Baik Bu Jake berangkat" menaiki motornya
"Hati-hati.."
"Hyun-jae! Hyun-jae!" Panggilnya terus-menerus, Hyun-jae tak menghiraukan asal suara itu. Ia terus berjalan cepat hingga Jake terpaksa memberhentikan Hyun-jae secara paksa
"Aku antar!" Paksanya
"Apa? Maaf aku tak bisa!" Kesal Hyun-jae lalu pergi meninggalkannya
"Hyun-jae!" Panggilnya lagi dan Hyun-jae mencepatkan jalannya. Jake hanya menatap punggung Hyun-jae dari kejauhan
"Huh dasar sialan!" Umpat Hyun-jae kesal. Ia benar-benar tidak menyukai Jake. Ia memiliki trauma kepada pria itu hingga ia memutuskan untuk tidak ingin berbicara ataupun berhubungan secara dekat dengan Jake
Hyun-jae menunggu di halte tak berselang lama bis datang, ia segera menaiki bis itu. Indra pengelihatannya melihat, penumpang bis itu tidak terlalu ramai, dan masih ada bangku kosong untuk ia duduki. Ia terkejut lantaran ada sunghoon di bis itu sambil memejamkan matanya
"S-sunghoon?" Dada Hyun-jae Berdegup sangat kencang hingga sesak didadanya
"D-dia ingin membunuhku?" Batin Hyun-jae sesekali melirik kearah sunghoon, apa? Dia tidur?
Pemberhentian bis berikutnya ada penumpang ibu-ibu hamil yang sepertinya kesusahan untuk menaiki tangga bis itu. Penumpang lain sepertinya tidak sabaran karena jam yang begitu padat hingga bis itu hampir penuh, Hyun-jae dengan respect membantu ibu hamil itu. Beranjak menuntun ibu hamil tempat ia duduk sudah di ambil orang lain
"Haishh sialan" umpat Hyun-jae lagi. Ia berniat ingin mendudukkan ibu hamil ini di tempat duduknya
"Terimakasih nak.." ucap ibu itu
"Maaf Bu.. tempat duduk saya.. sudah di tempati.." ucap Hyun-jae kecewa, sunghoon membuka matanya perlahan, ia melihat di sampingnya ada ibu ibu hamil dan Hyun-jae sedang berbicara
"Tidak apa-apa gadis cantik.." ucap ibu itu
Setelah melihat Hyun-jae dan ibu hamil itu, sunghoon melihat sampingnya
"Kosong?" Ia beranjak lalu mendudukkan ibu hamil itu di sebelah tempat duduknya
"Ibu.. silahkan.." menuntun ibu itu agar tak kesulitan duduk
"Benar ini untuk ibu?" Tanya bumil itu
"Benar, ini untuk ibu.." ucap sunghoon sambil tersenyum manis
"Terimakasih pria tampan.." ucap bumil itu sunghoon hanya tersenyum manis
Hyun-jae mengonggoh melihat sunghoon, baru pertama ini dia melihat sunghoon tersenyum? Aaaaaghhhh kalau boleh jujur ia sungguh menyukai pemandangan dihadapannya saat ini
"Aaghhh gila ini gila bisa gila gua.." batin Hyun-jae
"Aduh habis ini aku kena diabetes ga ya?" Batin Hyun-jae
Asik melamun, lamunan Hyun-jae buyar karna sunghoon mengajaknya bicara
"Hei.. jika kau pegal, duduklah" dinginnya
"T-tidak usah, aku tidak pegal" bohong Hyun-jae yang membawa barang-barang sepertinya sangat berat
"Gadis cantik, jangan menolaknya kau membawa barang-barang berat.." ucap bumil itu ingin mengajak Hyun-jae duduk di sampingnya
Jika boleh jujur Hyun-jae capek, tetapi ia malu untuk duduk di kursi sunghoon, sunghoon menatap Hyun-jae dengan datar
"Duduk? Atau aku yang duduk.." ucap sunghoon rendah
"B-baiklah baiklah.." terima Hyun-jae, ia duduk di kursi yang ditempati oleh sunghoon, dan sunghoon berdiri sambil mendengar apa yang kedua wanita itu bicarakan
KAMU SEDANG MEMBACA
love exists (END)
Teen Fiction"aku tidak akan percaya akan adanya cinta didalam hidupku" ucap park sunghoon yang ia sudah buta akan adanya cinta, tapi bagaimana jika sumpah yang ia ucapkan tidak seperti yang ia inginkan??