35. baik-baik saja

28 8 1
                                    

Sunghoon membawa Hyun-jae ke ruangannya menaruh Hyun-jae perlahan dan mengobatinya

"Sayang.. maafkan aku.." ujar sunghoon dan Hyun-jae menggeleng

"Tidak apa-apa.. lagi pula ini hanyalah kecelakaan.."

"Tidak ini salahku, jika saja aku membawa handphone mungkin kau tidak seperti ini.." lirih sunghoon bersalah sambil melihat kaki Hyun-jae membiru

"Ayolah tidak apa-apa.. ini hanya terkilir sedikit.." tertawa geli

Sunghoon memijat-mijat kaki Hyun-jae sambil memberikan obat

"Hahaha sebenarnya yang dokter siapa si?" Tanya Hyun-jae tertawa

"Kau adalah dokter untuk semua orang, dan aku adalah dokter khusus untukmu.." ujarnya yang membuat Hyun-jae tersenyum

"Bagaimana rasanya? Masih sakit?" Tanya sunghoon yang masih memijat kaki Hyun-jae, perlahan-lahan kakinya membaik

Hyun-jae menggeleng "tidak.. ini agak mendingan.. terimakasih Acil" tersenyum

"Coba gerakan.." Hyun-jae menggerakkan kakinya yang agak masih sedikit sakit

"Agak mendingan aja.. tenang aku gapapaa.." mencoba berdiri tapi sayangnya belum sepulihnya berjalan dengan lancar

Sunghoon langsung sigap menangkap tubuh Hyun-jae membantunya

"Mungkin untuk saat ini kau harus aku gendong.."

"Apa? Tidak perlu-"

"Jangan membantahku!" Menatap mata Hyun-jae, Hyun-jae mematung ditempat bahkan saat ini mereka saling menatap satu sama lain

Cup

Sunghoon mengecup bibir Hyun-jae tentu Hyun-jae membulatkan matanya

"Aku mohon.. ini salahku, biar aku yang tanggung jawab.." ujar sunghoon dan Hyun-jae tidak punya pilihan lagi, ia mengiyakan apa yang sunghoon mau..




















"Permisi.." ujar bodyguard dan satpam yang sudah berada di kantor sunghoon

Sunghoon dengan tatapan tajamnya mengarah ke kedua orang itu, satpam menjelaskan dengan membalikkan ceritanya, berbalik apa yang terjadi, lalu bodyguard sunghoon menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, Hyun-jae hanya diam dan mendengarkan dan apa yang dikatakan bodyguard itu semuanya benar

Setelah mendengarkan semua penjelasan dari keduanya, sunghoon diam lalu melempar amplop yang mungkin berisi 13 juta dollar, ia melemparkan ke satpam itu

"Jika kau datang untuk kedua kalinya.. dan berani menyakiti istriku.. aku tidak akan menerima ampun untukmu.." ujar sunghoon yang menyeramkan bahkan Hyun-jae merinding takut mendengarkan dan melihat tatapan tajam sunghoon

"Jangan pernah datang kemari.. jika aku dapat melihatmu sekali saja.. aku akan membuatmu menerima apa yang sudah kau perbuat.." ujar sunghoon penuh tekanan, satpam itu tertawa lalu membawa pergi uang itu

"Hahh, dasar sialan.."

"Kau bekerja dengan baik.. kau boleh pergi.." ujar sunghoon kepada bodyguard, bodyguard itu pergi dan melihat handphonenya, ia mendapatkan pesan dari sunghoon ya bosnya

"Aku tidak ingin istriku terluka, buatlah pertahanan agar istriku tetap baik-baik saja.. aku tidak ingin istriku tergores sedikitpun seperti tadi.."

Bodyguard mengatakan misinya bersama yang lain agar menjaga Hyun-jae dimanapun ia berada

"Sayang.. kasihan dia.. aku tidak apa-apa" ujar Hyun-jae yang membuat sunghoon menoleh kearahnya

"J-jangan marah aku hanya.." Hyun-jae ketakutan lantaran sunghoon kelihatan masih marah. Sunghoon menekukkan kakinya lalu menatap Hyun-jae lekat

"Semua orang itu tidak semuanya baik sayang.. terkadang kita harus tau mana yang baik dan mana yang buruk, kau tau bukan aku tidak suka jika ada seseorang yang menyakitimu disaat aku tidak mengerti dimana posisimu.." ujar sunghoon sambil mengelus rambut Hyun-jae

"Maafkan aku.. andai saja jika handphoneku tidak aku tinggal disini.. mungkin aku sudah-"

"Shut.. tidak.. aku yang terlalu lemah.. ajarkan aku cara untuk bisa melindungi diriku sendiri.." ujar Hyun-jae tersenyum

"Kau benar-benar menginginkannya?" Tanya sunghoon dan Hyun-jae mengangguk






































Lama berhubungan dengan Soe, kini Jay mulai terbiasa bahkan menaruh perasaan kepada Soe, Soe hanya mempermainkan Jay hanya untuk hiburan, bahkan ia sekarang tau jika Jay lebih kaya dari pada si sunghoon menurutnya

"Jay.. kau sedang dimana?" Tanya Soe

"Ah tidak tau.. kau sedang dimana?"

"Ohh aku sedang belanja.." tersenyum

"Baiklah, belanjakan uang itu sebaik mungkin, aku harap kau menggunakannya untuk hal-hal yang berguna.." ujar Jay, memang uang yang di berikan Soe adalah uang Jay, tetapi Jay terus menerus membuat Soe badmood karna ia selalu tidak diperbolehkan menikmati hidupnya

"Ck iyaa iyaa.."

"Hati-hati dijalan ya.."

"Hm"

"Baayy.." mematikan telfon

"Dasar cowo bangsat.. bisa-bisanya dia mengaturku.. huh.. menjengkelkan"




































love exists (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang