11. UNCLE DEWA

357 19 0
                                    

"Gemi, no yaa! Uncle Dewa mau ke kantor, kamu sama ibu dulu sini," bujuk Lea, masih mencoba untuk mengambil Gemilang dari gendongan Dewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gemi, no yaa! Uncle Dewa mau ke kantor, kamu sama ibu dulu sini," bujuk Lea, masih mencoba untuk mengambil Gemilang dari gendongan Dewa.

Sadewa dengan seragam kerjanya hanya tertawa, karena Gemilang yang malah memeluk lehernya semakin erat.

Sejak mengetahui kebenarannya, Dewa memutuskan untuk tinggal bersama Lea. Tidak peduli wanita itu yang memarahinya karena tidak mau merepotkan Dewa. Tetap saja Sadewa keras kepala dengan tinggal di apartemen Lea. Terhitung sudah dua bulan lamanya.

Bayi lima bulan yang beberapa hari lalu membuat Lea terharu karena celotehan "Bubu" (ibu)nya itu, sibuk memeluk Dewa lebih kencang.

"Gemi, ayo dong sayang sama Bubu yah? Uncle kan kasihan mau berangkat kerja, nanti main lagi kok," Lea masih berusaha membujuk Gemilang.

Gemilang lepas pelukannya, meski masih dalam gendongan Dewa. Bayi kecil itu tatap garang sang ibu yang sibuk ulurkan tangan ingin menggendongnya.

"Yah yah," ucap Gemi, sambil tepuk pelan pipi Sadewa.

Dua orang dewasa itu terdiam, sebelum Dewa tersenyum bangga. Ia beri kecupan di seluruh wajah Gemi saking senangnya dipanggil ayah.

"Iya sayang, ini ayah. Kamu sama bubu dulu yah," ucap Dewa, sebelum berikan Gemi untuk digendong Lea yang masih shock.

CUP

"Kalau ada apa-apa telfon aku yah Le. Gemi, yayah pergi dulu yah, baik-baik sama bubu kamu," tambah Dewa, usai curi kecupan pada bibir Lea.

***

Dewa baru kembali ke apartemen pukul lima sore, pria dengan stelan kantornya itu langsung disuguhkan pemandangan yang buat penatnya hilang.

Gemilang dengan stelan piyama bermotif mobil-mobilan, sedang tertawa bersama Lea di depan TV. Beberapa mainan berceceran di sekitar mereka, pertanda kalau keduanya sedang main.

"Yayah," ucap Gemilang, begitu tangkap atensi Dewa di sudut ruangan.

"Hai sayang, sebentar yah. Yayah mandi dulu, biar bisa gendong Gemi," ucapnya, berjalan mendekati dua orang itu.

"Mau aku siapin air hangat ga De?" timpal Lea, yang kini sudah menggendong Gemilang untuk mendekati Dewa.

Dewa menggeleng, beri kecupan pada puncak kepala Gemilang dan Lea.

"Aku mandi yah, nanti kita ngobrol lagi," jawab Dewa, sebelum menghilang di balik pintu kamar.

Lea beralih duduk memangku Gemilang. Anaknya itu kini sibuk menonton televisi yang tayangkan kartun. Pikirannya berkelana kesana-kemari. Walau yang paling mendominasi adalah tentang Dewa.

Dewa ini susah ditebak sejak dulu. Meski beberapa kali Lea bisa mengerti Dewa, tetap saja banyak hal yang masih jadi misteri untuk Lea. Seperti pola pikir Dewa.

Pria yang selalu berhasil buat Lea bangga itu kelewat baik padanya. Padahal dengan karir yang bagus sebagai staff pemerintahan itu harusnya menghabiskan masa muda dengan orang yang tepat.

Lea tidak bodoh, gerak-gerik Dewa sejak pertemuan mereka sudah berhasil buat dirinya tahu adanya perasaan yang lebih dari sekedar rasa kemanusiaan dari Dewa.

Kalau boleh jujur, Lea pun mulai beralih jadi tertarik dengan Sadewa. Tapi, ia kembali mengingat akan keadaan yang tentu saja tidak akan merestui keduanya. Lea dan Dewa, tidak akan bisa bersama karena berbeda. Begitulah pikiran Lea akan status di antara mereka yang memang belum tercipta.

"Ngelamunin apa sih? Gemi rewel kamu sampe ga sadar?" ucap Dewa, tarik Lea kembali dari lamunannya.

Pria dengan kaos putih polos itu, sibuk menenangkan Gemilang yang rewel.

Lea jadi panik, sebelum tawarkan diri untuk ambil alih sang anak.

"Aku aja, De. Kamu masih capek, Gemi akhir-akhir  ini emang suka rewel sebelum tidur," ucapnya, ulurkan tangan untuk ambil alih Gemilang.

Dewa menggeleng, sebelum senandungkan lagu "Can't help falling in love with you" sebagai penghantar tidur Gemilang malam ini. Padahal, biasanya akan ada sesi mendongeng.

Setelah berhasil menidurkan Gemilang, Dewa beranjak menuju kamar Lea, baringkan tubuh bayi lucu itu ke ranjang bayi miliknya.

"Nice dream, Geminya yayah!" ucapnya, sebelum beri kecupan pada pipi Gemilang dengan hati-hati.

Lea turut beri ucapan selamat tidur serta kecupan pada putranya, sebelum bergabung dengan Dewa yang sudah duduk di balkon.

Lea turut beri ucapan selamat tidur serta kecupan pada putranya, sebelum bergabung dengan Dewa yang sudah duduk di balkon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LA LA LOST YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang