21. BERKABAR

254 13 4
                                    

Tiga hari tanpa Dewa, apartemen rasanya berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari tanpa Dewa, apartemen rasanya berbeda. Meski kehadiran tiga kakak laki-laki Lea lumayan mengisi kesunyian apartemennya, tetap saja tanpa Dewa rasanya berbeda.

Tiga hari ini, Lea lumayan sibuk dan kerepotan mengurus Gemilang. Putranya itu semakin manja, bahkan beberapa kali menangis ketika Lea hendak ke toilet.

Laksamana, Jayden dan Mada pun tidak bisa banyak membantu. Selain karena mereka tidak begitu hafal dengan bagaimana cara menenangkan Gemilang agar tidak rewel, bayi gembul itu juga menolak untuk mereka gendong.

"Gemi, astaga makan dulu nak! Kalo ga makan nanti sakit lho, ayok aaa buka mulut yuk Gem!" Lea kembali membujuk Gemilang yang menolak ia suapi. Bayi itu mulai berkaca-kaca, sudah pasti sebentar lagi ia akan menangis sambil mencari Sadewa.

"Yayah hiks huwaaaa au yayah bu,"

Tepat seperti dugaan Lea. Dengan helaan napas, Lea bawa tubuh sang anak untuk ia gendong.

"Udah coba pake baju Dewa, ga mempan juga buat nenangin Gemi. Beneran kangen sih anaknya," ucap Laksa yang sedari tadi memang sibuk membantu Lea untuk membujuk ponakannya. Bahkan, Mada dan Jayden pun mengenakan baju Sadewa untuk menarik perhatian Gemilang.

"Padahal parfum Dewa juga udah dipake. Apa kurang wangi?" timpal Mada, mulai mengendus kaos yang ia pakai.

"Gemi udah hafal muka Dewa, jadi yah mana mempan," balas Lea, masih menimang putranya, sesekali coba tawarkan makanan agar dimakan oleh Gemi. Tapi, bukan dimakan, malah disembur oleh Gemilang. Alhasil, Lea jadi penuh bubur bayi.

Lea menyerah, ia taro Gemilang pada kursi khususnya kemudian beralih ke ponselnya.

Sadewa 🧸

De, sibuk ga?
Geminya rewel parah😭

Hi syang
Maaf aku baru liat hp
Udh coba pake kaosku?

Udh coba
Abang udh pake + pake
Parfum kmu juga.
Gemi tetap nangis

Astaga anak aku
Bentar yah aku lagi otw
Ke kantor, abis meeting
Di luar, biar bisa telpon

Cepat yah De☹️
Gemi ga mau makan
Aku disembur😭

Iya sayang
Sabar yah, pokoknya
Kmu coba bujuk makan dlu
Sakit nanti kalo ga makan

Okey, kabarin klo
Mau telfon yaa

Siap bby

Usai mengabari Dewa, Lea kembali coba bujuk anaknya. Kali ini ia tekan emosinya yang sudah mulai lepas kendali, karena memang gedek dengan Gemilang yang rewel. Apalagi anaknya tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Biar aku gendong aja, bang. Kalian makan gih, maaf yah ngerepotin," ucap Lea, ambil alih Gemi dari gendongan Jayden.

Ketiga pria itu menurut, tidak ingin buat Lea makin pusing dengan bantahan mereka. Walau Mada, Jayden dan Laksa masih sibuk menatap adiknya.

"Gemi sayang, jangan nangis lagi yah. Yayah kan kerja, biar bisa belikan kamu mainan nanti. Makan yah? Nanti biar yayah senang lihat Gemi makin mbul. Ayok aaa dulu!" Lea mulai bujuk putranya, beruntung kali ini Gemilang mau buka mulut. Faktor lapar sepertinya, jadi anak itu mulai makan.

Drrtt... Drtt...

Getar pada ponsel Lea, buat perhatian Mada teralihkan. Pria itu segera mengecek ponsel berlogo apel milik Lea.

"Dewa video call nih!" ucap Mada, buat mata Lea mendadak berbinar senang.

"Angkat dong bang!"

Mada terkekeh, sebelum angkat panggilan tersebut lalu letakan ponsel Lea dekat wanita itu.

"Yayah huwaa yayah" suara Gemilang jadi pembuka percakapan. Buat Dewa tersenyum dengan wajah lelahnya.

"Hi sayang! Mam yang banyak yah, Yayah temani Gemi makan okey?"

Gemilang mengangguk, sambut suapan Lea dengan semangat. Berbeda dengan tadi,harus dipaksa.

"Udah makan siang De?"

Sadewa menggeleng pelan. "Nanti aja, biar Gemi abisin dulu. Kamu juga jangan lupa makan lho yang!"

Lea mengangguk, sebelum kembali fokus menyuapi Gemilang.

Cukup lama hening, sampai bubur milik Gemilang tandas. Dewa hanya fokus menatap kegiatan makan Gemi dan ibunya.

"Makan gih! Ini Gemi sudah selesai makan," titah Lea, buat Dewa terkekeh kemudian mengangguk.

"Yaudah aku ke kantin dulu cari makan, kamu jangan lupa makan juga yah! Gemii yayah makan dulu yah, kita telfon lagi kalo sudah free okay? Jangan rewel yah, baik-baik sama bubu!"

Gemilang mengangguk seolah mengerti, sedangkan tiga orang pria yang juga sedang makan di meja makan terkekeh. Gemi ini bucin sekali dengan Sadewa.

"Aku tutup yah De!"

"Iya sayang, bye!"

"Bye De!"

"Bocil bucin banget sama Dewa kayaknya!" ucap Jayden, diangguki oleh Laksa dan Mada.

Lea mendelik, "Lea ga bucin yah!" protesnya.

Jayden menyergit, "lah, orang abang ngomongin Gemi. Kok kamu yang sewot dek?" balas Jayden, disambut tawa menggelegar Laksa dan Mada.

"Ngeselin ih!"

"Ngeselin ih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LA LA LOST YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang