34. MEMULAI KEMBALI

316 14 0
                                    

Kalau Lea habiskan waktunya dengan berdamai dengan keadaan, maka Sadewa berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau Lea habiskan waktunya dengan berdamai dengan keadaan, maka Sadewa berbeda.

Pria dengan kemeja khasnya itu, kini baru saja mengajukan surat pengunduran diri. Dua bulan bergumul dengan banyak hal, Sadewa akhirnya putuskan untuk berhenti.

Berbenah yang ia maksudkan adalah hidup menurut kehendaknya. Hidup dengan mengikuti mimpinya, menjadi tokoh utama dalam hidupnya, bukan lagi menjadi boneka yang dikontrol oleh orangtuanya.

"Setahun ya? Gapapa deh, setahun ini sambil nabung hehe," ucap Sadewa, kembali melanjutkan pekerjaannya. Surat pengunduran dirinya diterima, dengan syarat, ia harus habiskan satu tahun lagi masa kontrak kerja sebelum berhenti bekerja.

Dua bulan berjalan begitu cepat. Sadewa habiskan dengan bekerja, pulang ke apartemen Lea yang kini ia huni, sesekali mengunjungi orangtua Lea saat libur kerja atau pada akhir pekan.

"Gemi, tunggu yayah yaa. Yayah nabung dulu, nanti kalau sudah siap dan pantas baru yayah samperin. Sebenarnya yayah kangen kamu sih," tambah Sadewa, tatap figura fotonya bersama Lea dan Gemilang yang sengaja ia letakkan di atas meja kerjanya. Biar semangat, ceritanya.

Hubungan Dewa dan orangtua serta kakaknya tak kunjung membaik. Meski ia beberapa kali berkunjung ke rumahnya dan tetap kirimkan uang untuk sang bunda, tetap saja mereka kehilangan sosok putra bungsu kesayangan mereka karena keegoisan mereka sendiri.

"Le, berapa lama pun itu aku bakal tetap nungguin kamu. Sembuh yah, aku janji setelah itu ga akan ada lagi luka buat kamu. Aku bakal usahakan hanya ada bahagia buat kamu dan Gemi. I miss you so bad, Le,"

Sadewa kembali ke apartemen, usai pekerjaannya selesai. Tidak banyak yang harus ia kerjakan hari ini,  jadi ia bisa pulang sesuai jam kerja, tanpa perlu lembur seperti biasanya.

Apartemen masih sama, sepi tak berpenghuni. Buat Sadewa jadi terbiasa putar playlist berisi lagu-lagu The Beatles dan Bruno Mars yang adalah penyanyi favorite Lea, untuk menemaninya memasak makan malam.

Pergerakan Dewa melambat, ketika lagu Yesterday milik The Beatles mulai terdengar. "Salah banget gue shuffle lagunya," ucap pria itu, tapi enggan lewati lagu yang masuk list lagu keramat yang pantang ia putar karena akan membuatnya semakin rindu dengan Lea.

Yesterday all my troubles seemed so far away.
Now it looks as though they're here to stay.
Oh, I believe in yesterday.

Dewa jadi menerawang. Kemarin, ia sangat bahagia dengan pertemuan kembalinya dengan Lea. Bahagia karena perasaannya akhirnya berbalas, bahagia karena baik Lea maupun Gemilang menerima kehadiran serta afeksi yang ia berikan. Namun, sekarang rasanya semua bahagia itu lenyap. Sisakan kenangan yang hanya bisa Dewa kenang kembali. Berharap suatu hari nanti bisa ia ulang kembali.

Suddenly, I'm not half the man I used to be.
There's a shadow hanging over me.
Oh, yesterday came suddenly.

Sadewa sadar. Sejak perginya Lea dari hidupnya, ia kehilangan jati dirinya. Sebagian dirinya ikut terbawa oleh wanita kesayangannya itu, kebahagiaan dan sisi cerianya telah redup. Sisakan sosok yang seolah tidak punya arah.

"Ah anjir, skip aja ini mah kalo dibiarin gue ga jadi masak ntar," ucap Sadewa, buru-buru mengganti lagu galau tadi, demi menyelamatkan suasana hatinya.

"Kan, baru juga dengerin dua bait udah kangen Lea aja. Emang kampret sih playlistnya," tambah Dewa, mendengus kesal. Mood masaknya jadi menguap.

Dewa menyerah, ia putuskan untuk sudahi kegiatan memasaknya. Meski sup ayam yang ia buat sudah hampir jadi, ia biarkan begitu saja. Kalau lapar tinggal panasin, pikirnya.

Pria dengan kaos putih polos itu, beralih duduk di balkon dengan memangku gitarnya. FYI, Sadewa sekarang lebih sering memperbaiki suasana hati dan tenangkan pikiran dengan bermain gitar di balkon, ia meminimalisir konsumsi alkohol dan rokok, ingin sehat agar bisa terus ada di samping Lea dan Gemilang. Dasar bucin!

Tanpa sadar, Dewa justru memainkan melodi lagu Yesterday yang ia skip tadi. Kalau udah galau mah, galau aja De! Jangan pura-pura ga mau galau gitu. Namanya juga Sadewa, ga heran kalau rada-rada.

 Namanya juga Sadewa, ga heran kalau rada-rada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LA LA LOST YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang