Apartemen yang jadi tempat Lea, Gemilang dan Sadewa menetap, lebih ramai hari ini.
Dapur yang biasanya hanya di isi oleh Lea atau Sadewa di pagu hari, kini sudah diramaikan dengan Susan, Amara, dan Marisa yang sibuk dengan menu masakan masing-masing.
Hari ini, tepat di ulang tahun pertama Gemilang, semuanya berkumpul. Tidak ada lagi amarah atau kebencian di antara mereka, karena sebelum hari ini tiba, sudah banyak maaf yang terucap serta peluk dan tangis haru yang terdengar.
FLASHBACK
Usai acara maaf-maafan Lea dan Susan, kedua wanita itu putuskan untuk pergi ke mall. Kembali ke kebiasaan awal, dimana Lea yang memang sering dimanjakan oleh Susan sejak dulu itu, kembali menikmati rasanya bepergian dengan kakak perempuan seperti yang selalu ia inginkan.
Lea kira, mereka hanya habiskan waktu dengan jalan-jalan saja. Ternyata, Susan sungguh beri kejutan buatnya lewat pertemuan makan siang bersama Mahawira dan Amara. Kedua orangtua Sadewa dan Susan yang sempat torehkan luka di hati Lea.
Canggung? Tentu saja Lea merasakan hal tersebut. Apalagi, Sadewa tidak ada di sampingnya saat ini.
Tidak ada kata yang terucap dari bibir Amara. Melainkan pelukan erat serta tangisan sesenggukan dari wanita paruh baya yang kerap ia sapa bunda itu. Beruntung, mereka ada di ruang privat, sehingga tidak perlu merasa malu dengan pengunjung lain.
Usai menangis, Amara berlutut di hadapan Lea. Mahawira turut melakukan hal yang sama. Sementara Susan, sibuk tenangkan Lea yang panik bukan main. 'Ini kalo ortu Dewa mohon biar gue jauhin anaknya gimana ya? Mana udah nyaman sama Dewa. Huwaaa mamaa Lea bingung' batin Lea, sibuk memaksa kedua orang itu untuk duduk kembali.
"Astaga, Om, Bun, bangun. Aduh Lea jadi ga enak ini. Jangan gini dong," ucap Lea, diabaikan oleh dua orang tadi. Buat wanita itu menyerah dan akhirnya ikut berlutut karena merasa tidak enak.
"Lea, duduk saja nak!" itu suara Mahawira, yang tentu saja tidak diindahkan oleh Lea.
"Ga mau, Om. Kita berlutut bareng aja biar adil. Kalau Lea duduk, kita semua juga harus duduk," balas Lea, buat Wira menghela napas pelan.
"Pacar Sadewa ini, sudah ketularan keras kepalanya Dewa ternyata," ucap Wira, diakhiri kekehan.
Sementara Amara, sibuk elus lembut puncak kepala Lea. Wanita yang selalu jadi temannya di rumah, saat Sadewa dan Susan sedang sibuk, sekaligus wanita yang selalu berikan bunga di hari ibu untuknya karena sudah menganggapnya seperti ibu sendiri.
"Lea, bunda bingung Nak. Entah harus gimana supaya Bunda bisa tebus kesalahan bunda ke kamu. Kamu anak baik, tidak seharusnya bunda termakan omongan ipar bunda. Bunda harusnya paham bagaimana perasaan kamu, bunda juga ga seharusnya menghina kamu di depan anak kamu. Bunda minta maaf, nak. Bunda tau, maaf ga bisa kembalikan semuanya. Maaf ga bisa sembuhkan luka yang bunda kasih ke kamu. Tapi, bunda bersedia kasih apapun ke kamu. Termasuk terima hal yang setimpal pun, bunda siap."
Lea menangis. Ia rindu sosok yang jadi ibu kedua untuknya itu. Sejak SMA memang Lea sering habiskan waktu dengan Amara, sesekali mereka cerita soal kisah cinta masing-masing atau sekedar tentang drama terbaru yang sedang mereka tonton. Baginya, Amara ini adalah malaikat kedua setelah sang ibu.
"Bunda ga salah. Lea tau kalau bunda pasti mau yang terbaik buat putra bunda. Lea juga begitu, Lea sudah mengerti karna sudah punya Gemilang. Lea juga minta maaf, kalau hadirnya Lea ini buat bunda dan keluarga jadi tidak nyaman. Bunda ga perlu ganti dengan apapun, cukup tetap jadi bunda yang sayang Lea dan Dewa seperti dulu itu sudah cukup buat Lea,"
Suasana semakin haru, Susan sudah menghambur ke pelukan itu. Sisakan Wira yang masih mematung. Menerawang dengan pikirannya sendiri.
Sebelum akhirnya, tangan besar itu memeluk tiga wanita yang ia sayangi itu dengan tangis yang akhirnya pecah.
"Azalea, terima kasih sudah hadir dalam keluarga kami. Om banyak salah yang harus ditebus, izinkan om menebusnya dengan cara om sendiri ya. Terima kasih dan maaf, Nak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LA LOST YOU (END)
RomanceSeperti kata pepatah, akan selalu ada pelangi setelah hujan. Begitulah hidup Azalea Putri setelah kisah cintanya dihujani airmata sebelum hadirnya Gemilang. Banyak hal yang terjadi, buat Lea mati rasa. Tadinya ingin berontak, tapi salah jalan, alhas...