Selain penyuka lagu-lagu The Beatles, Lea juga suka membaca novel dengan narasi indah seperti karya Tere Liye.
Dan, sebagai penggemar sejati, Lea kini sedang tapak tilas di salah satu tempat yang jadi latar tempat di salah satu novel Tere Liye yang masuk list kesukaannya. Gili Trawangan di sore hari memang seindah deskripsi Tere Liye. Ah, beruntungnya Lea dan Gemilang bisa habiskan waktu di sana. Meski ditemani Jayden yang kebetulan ada kerjaan di sana, Lea tetap bahagia.
"Seneng amat, abang lihat-lihat," ucap Jayden, tatap adiknya yang sedari tadi tersenyum sambil menikmati pemandangan matahari terbenam di tepi pantai Gili Trawangan.
Lea tersenyum, tatap kakaknya yang sibuk ladeni ocehan Gemilang yang juga bahagia ketika melihat anak-anak yang asik bermain di tepi pantai.
"Seneng dong. Napak tilas nih, makasih yah Bang Jay! Sayang deh!" balas Lea, buat keduanya tertawa.
"Gimana perasaannya sekarang?"
"Happy! Better sih, bener deh saran bang Laksa buat healing dulu. Thanks to bang Mada juga yang saranin untuk ke Bali aja. Last but not least, thanks to abang Jayden kuh yang udah ajakin ke Gili hari ini. I'm beyond happy!"
Jayden tersenyum, tangannya terulur untuk usap puncak kepala si bungsu kesayangannya itu. Ah, princes kecilnya sudah beranjak dewasa. Padahal, baru kemarin rasanya Lea masing setinggi pinggangnya, sering mengadu dan minta dirinya untuk mendongeng.
"Kamu kok cepet banget gedenya yah dek?"
Lea terkekeh, "Ya masa kecil terus sih bang?"
"Ya gapapa, biar bisa abang bawa-bawa kemana-mana terus. Ntar kalo udah nikah, ga bisa lagi jadi plus one abang,"
"Apaan ih, mellow gini abang mah!"
"Dek, you did well! No matter what happened, you did well since now. Jadi, jangan lagi mikirin soal yang nggak-nggak yah! Go, talk to Bapak sama Ibu. Mereka sudah mengerti, mereka pasti memaafkan kamu,"
Lea menangis, menghambur dalam pelukan abangnya itu. Meskipun Jayden lebih banyak bercanda dan konyolnya, pria itu tetap abangnya yang punya cara sendiri untuk berikan nasehat atau pelajaran untuknya.
"Makasih abang, adek loves you!"
Usai habiskan waktu dengan Jayden dan Gemilang, mereka bertiga akhirnya kembali ke vila untuk istirahat. Gemilang sudah tertidur sejak dalam perjalanan, mengingat mereka menempuh 2 jam perjalanan lamanya untuk sampai ke vila.
Tubuh Lea pun sudah lelah, alhasil, Mada ambil alih Gemilang dari gendongannya. Biarkan Lea untuk bersih-bersih sebelum tidur.
"Gemi abang taro di kamar kamu yah, Dek. Abis mandi langsung tidur aja yah, abang sama Bang Jayden mau lanjutin kerjaan dulu di ruang kerja," ucap Mada, sebelum Lea menghilang di balik kamar mandi. Vila itu memang hanya punya dua kamar mandi yang ada di luar-tepat di samping kamar Lea-dan di ruang kerja yang sering jadi lokasi meeting abangnya dengan beberapa pegawai.
Tidak butuh waktu lama bagi Lea untuk mandi. Usai berganti pakaian langsung di dalam kamar mandi, Lea akhirnya keluar dengan tubuh dan penampilan yang lebih segar. Tubuhnya sudah siap untuk tidur sekarang, beruntung Gemilang sudah tidur, jadi ia tidak perlu mendongeng atau bernyanyi lagi untuk menidurkan putranya itu.
Ceklek
Pintu kamar Lea buka, disambut dengan Gemilang yang sudah tertidur di atas ranjang. Namun, ada yang berbeda.
"Hey! How are you, Le? I miss you so bad,"
Yang berbeda adalah kehadiran sosok yang baru saja mengucapkan kalimat tadi. Berdiri di sana, dengan senyum yang masih sama serta mata yang berkaca-kaca.
"Sadewa,"
"Iya, sayang. Ini aku, Dewa. Yayahnya Gemilang!"
Lea tidak bersuara lagi, wanita itu sudah menghambur dalam pelukan Sadewa. Peluk yang ia rindukan selama hampir lima bulan ini. Sementara Dewa juga membalas pelukan Lea tak kalah erat, hirup aroma kesukaannya dari sosok yang ia rindukan selama ini.
"I miss you too, Dewa!" balas Lea, masih pada posisinya.
Sadewa dan Azalea, selamat karena berhasil sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LA LOST YOU (END)
RomanceSeperti kata pepatah, akan selalu ada pelangi setelah hujan. Begitulah hidup Azalea Putri setelah kisah cintanya dihujani airmata sebelum hadirnya Gemilang. Banyak hal yang terjadi, buat Lea mati rasa. Tadinya ingin berontak, tapi salah jalan, alhas...