👨‍👦💦

38.1K 239 2
                                    

VOTE?! 🌟🌟🌟🌟

"aah aahh ayahh pelan pelanhh aaahhh emmhhh"

"sebentar lagi sayanghh, aahh shitt kenapa memek mu selalu sempit padahal setiap hari ayah sodok aah"

"aahh ayah akuhh emmhh mau keluarhh aaahhh"

"bersama sayang aaahhh"

crot

crot

tidak perlu kaget, hubungan jimin dengan ayahnya memang sedekat iru sampai tau luar dan dalam. Ibu jimin? dia sama sekali tidak tahu menahu mengenai hubungan anak dan juga suaminya itu.

"wah semuanya makanan kesukaan ku"

"iya sayang ibu sengaja buat semua makanan kesukaan mu, kau terus merengek ingin makan ini dan itu"

"hehehe ibu yang terbaik"

mereka terlihat seperti keluarga harmonis.

"ibu akan pangil ayahmu dulu ya"

"iyaa" sepeninggalan ibunya, jimin duduk di kursi yang biasa duduki dan tidak lama setelahnya ayah dan ibunya datang.

"wah apa ini hari istimewa? kenapa ada banyak makanan lezat?"

pertanyaan ayah jimin untuk istrinya, namun matanya menatap ke arah jimin.

"tidak ada yang istimewa aku hanya ingin memasak makanan kesukaan jimin, sayang"

"ah begitu rupanya, baiklah ayo kita makan"

ayah jimin memilih duduk di samping anak semata wayangnya itu, dan istrinya berada di depannya mereka makan saling berhadapan hanya meja yang menjadi jarak antara mereka, tapi tidak antara jimin.

saat sedang asik menikmati makanan mereka, tangan ayah jimin dengan bebas meraba paha dalam jimin dengan gerakan halus membuat bulu kuduk jimin berdiri, sesekali jimin ber dehem karna takut jika dia malah mendesah nanti namun sang ayah terlihat acuh dan terus melancarkan aksinya meraba paha jimin hingga sampai pada area sensitif jimin.

"ehem mmhh" desahan jimin lolos.

"ada apa jiminie? apa masakan ibu terlalu pedas?"

"ah tidak tenggorokan ku hanya sedang gatal bu"

"ya ampun setelah makan kau istrahat ya, nanti akan ibu buatkan ramuan agar tenggorokan mu membaik"

"ssh ehem iya bu"

jimin mati matian menahan desahannya agar tidak keluar namun sangat sulit karena tangan sang ayah benar benar membuat nya gila, setiap sentuhan yang di berikan ayahnya benar benar membuat jimin bergetar dan kali ini jari sang ayah malah sedang asik bermain di area klitoris nya membuat jimin ingin teriak dengan kencang sekarang.

"mmhhh".., desahan itu keluar lagi, tapi untung lah sang ibu tidak menyadari nya lalu tangan jimin dia bawa untuk menahan tangan sang ayah agar berhenti mempermainkan nya sekarang! jimin takut kalau ibunya akan tau kegiatan tangan ayahnya di bawah sana.

namun bukannya berhenti ayah jimin malah semakin gencar mempermainkan klitorisnya, meraba area labia hingga membuat jimin rasanya tidak sanggup lagi.

"kenapa kalian makan sangat lama? ibu sudah selesai, ibu ke dapur dulu, jiminieee sayang tolong bereskan meja makan ya"

"emmhh iya i-ibu"

sepeninggalan ibu jimin, sang ayah langsung meraup bibir jimin, sesi ciuman panas pun di mulai dengan jari ayah jimin yang sudah mencolok kuat di dalam memeknya, desahan jimin tertahan karena ciuman panas mereka.

Jimin (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang