Di hutan dekat distrik Uchiha, tiga manusia disana berlatih dengan sangat giat. Sebagai yang tertua diantara yang lainnya, Shisui menjaga Itachi dan Narumi agar tidak terluka selama pelatihan. Mereka selalu melakukan hal ini dan sudah seperti jadwal rutin mereka untuk berlatih.
Srak.
Tap.
Gadis dengan surai merah itu langsung cemberut ketika kunai yang ia lempar tidak mengenai titik merah sebagai target, “Kunaiku tidak tepat.”
“Jangan menyerah, Narumi.”
Tap.
Itachi menoleh, “Jika kita berjuang keras, kita pasti bisa melakukannya.”
Melihat kunai yang di lempar Itachi tepat sasaran, Narumi merasa kesal di hatinya. Bahkan ia tambah kesal setelah mendengar apa yang dikatakan oleh lelaki dengan dua garis di wajahnya itu. Itachi adalah anak jenius. Narumi mengakuinya jika level Itachi berbeda dengannya walau mereka seumuran.
Srak.
Srak.
Srak.
Tap.
Tap.
Tiga kunai langsung melayang dan menancap di target dengan tepat. Itachi dan Narumi merasa kagum sesaat sebelum menoleh untuk mendapati Shisui yang turun dari atas pohon sembari membawa tiga kotak makan di tangannya.
“Waktunya istirahat.” Ucap Shisui dengan senyuman.
“Tapi kunaiku belum mengenai target.” Keluh Narumi.
“Narumi, kita istirahat dulu sebentar. Kita perlu mengisi ulang energi kita untuk latihan selanjutnya.”
Itachi mengangguk setuju, “Itu benar.”
“Dasar kalian para jenius Uchiha.” Gerutu Narumi yang memilih mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)
FanfictionNamikaze Narumi adalah anak sulung dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Ia berteman dengan anak-anak Uchiha dan membangun hubungan yang baik dengan murid-murid yang di bimbing Ayahnya di dalam sebuah tim. Tapi dengan berbagai tragedi y...