Beberapa tahun kemudian.
Selama waktu berjalan, kehidupan terus berlanjut. Konoha dan desa-desa lain selalu terlibat konflik dan beberapa korban yang selalu berjatuhan. Sama seperti mereka, desa Konoha juga melalui berbagai macam konflik. Yang paling terkenal adalah pembantaian klan Uchiha dalam semalam.
Dan diduga, pelaku dari ini semua ada Uchiha Itachi yang di cap sebagai penghianat desa.
Orang-orang tidak akan pernah tau kebenaran dari semua konflik itu, termasuk masalah pembantaian klan Uchiha. Jika bukan karena pemberontakan klan Uchiha terhadap desa dan campur tangan Danzo serta Hiruzen yang mengakibatkan Shisui mati serta memaksa Itachi untuk memilih.
Walau Itachi di cap sebaga penghianat desa dan buronan tingkat tinggi, hanya Hiruzen lah satu-satunya saksi bagaimana lelaki bermarga Uchiha itu rela mengorbankan klannya sendiri untuk melindungi desa dari perang saudara. Janjinya untuk hanya menyisakan Sasuke yang akan menempuh jalan yang penuh dengan balas dendam.
Beralih dari konflik yang terjadi di Konoha, saat ini desa daun tersebut tengah mengadakan ujian Chunin tahap dua di hutan kematian. Sudah beberapa waktu berlalu dan anak-anak yang mengikuti ujian sudah berjuang keras dalam pertarungan hanya untuk mendapatkan dua gulungan bumi dan langit untuk di nyatakan lulus.
Tapi, di sisi tim tujuh milik Konoha, Naruto, Sasuke, dan Sakura diserang oleh seorang shinobi negara lain yang mengendarai ular besar. Wajahnya seperti seorang lelaki yang terlihat feminim dengan rambut coklat yang panjang. Ketika orang itu menyeringai, lidahnya yang panjang keluar, hampir mirip seperti seekor ular.
“Sasuke!” panggil Naruto dengan khawatir.
Serangan Naruto langsung ditangkis oleh kilatan merah misterius.
Sasuke yang sudah terluka dimana-mana sembari melindungi Sakura di belakangnya, menatap keberadaan sosok misterius yang berdiri di salah satu dahan pohon disana. Separuh dari wajah gadis itu tidak terlihat, tapi mereka bisa melihat jika gadis itu adalah sosok dengan kilatan merah yang menangkis serangan Naruto.
Sosok itu adalah seorang gadis. Ia memakai jubah lebar berwarna putih kebiruan yang menutupi kedua bahu, dua lengan, dan masing-masing sisi dari tubuhnya. Ada kerah di atasnya dan kaitan ketat di bawahnya. Di dalam jubah itu terbalut pakaian ketat yang hanya menutupi dadanya. Dan dibawah bentuk perutnya yang ramping, ada celana pendek yang dibalut oleh rok.
Bagian bawah wajahnya tidak menunjukkan jejak emosi.
“Siapa—“
Kilatan merah langsung melesat cepat kearah Naruto dan menyerang secara membabi buta kearah jinchuriki itu. Tanpa menunggu ucapan Sasuke yang terpotong begitu saja, lelaki misterius yang diketahui sebagai Orochimaru itu langsung menyerang kearah Sasuke.
Tujuan mereka datang kesini adalah untuk mendapatkan tubuh baru bagi Orochimaru dan ia sudah memilihnya. Pilihan itu jatuh kepada Uchiha Sasuke yang dikenal sebagai keturunan Uchiha terakhir setelah pembantaian itu terjadi.
Dengan kekuatan mata Uchiha yang kuat, Orochimaru tergoda untuk mendapatkan tubuh Sasuke.
Di sisi lain, pertarungan gadis berjubah itu dengan Naruto terlihat berat sebelah. Naruto banyak bertahan dan menghindar sedangkan gadis berjubah itu dominan menyerang. Bahkan Naruto sudah mendapatkan luka-luka ringan di seluruh tubuhnya.
“Dasar, brengsek.” Umpat Naruto.
“...”
Ketika jutsu mereka beradu, tekanan udara langsung menyerang mereka. Naruto melindungi wajahnya dan mundur untuk mencari tempat yang aman. Gadis berjubah itu juga mundur dan berdiri dengan kokoh di salah satu dahan yang menjadi tempat untuknya mendarat.
Ketika masing-masing diantara mereka terpaku di tempat, sebuah angin halus menyingkap sedikit tudung dari wajah gadis itu yang membuat Naruto bisa melihat rupa dari sosok gadis misterius tersebut.
Dibalik tudung itu, ada rambut merah panjang yang di kepang dengan indah. Terdapat anak poni panjang yang menutupi separuh wajah gadis itu. Tapi, Naruto bisa melihat dua warna biru laut dari mata itu yang terasa sangat kosong. Bahkan raut wajahnya tidak menunjukkan emosi.
Melihat rupa sosok itu, jantung Naruto entah mengapa langsung berdetak sangat cepat. Pikirannya membatu dan tubuhnya merespon dengan lambat. Gadis itu yang berada di sisi lain Naruto saat ini, mulai mengangkat pandangannya kearah Naruto dengan jejak kekosongan di kedua matanya dan langsung menyerang ke depan dengan jejak kilatan merah di belakangnya.
“Aoi, kita mundur.”
Mendengar perintah itu, gadis itu langsung berhenti di lintasannya dan menoleh ke belakang dimana Orochimaru sedang menatapnya. Matanya juga melirik kearah Sasuke yang sedang memegang bagian lehernya yang terdapat segel kutukan dari Sannin ular itu.
Tanpa menunggu lama, dia berbalik arah dan menghampiri Orochimaru untuk segera pergi dari sana. Naruto yang sudah bersiap di tempatnya menatap tempat gadis itu berada terakhir kali dan hanya bisa melihat jejak-jejak kilat petir merah yang masih berkedip-kedip.
Kecepatan dengan kilatan petir itu mengingatkan Naruto tentang si Kilat Kuning dari Konoha, Namikaze Minato, Hokage ke-4.
“Sasuke! Kau baik-baik saja?” Sakura menghampiri Sasuke dan bertanya dengan khawatir.
Naruto menoleh dan mulai bergerak, “Sasuke!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)
FanfictionNamikaze Narumi adalah anak sulung dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Ia berteman dengan anak-anak Uchiha dan membangun hubungan yang baik dengan murid-murid yang di bimbing Ayahnya di dalam sebuah tim. Tapi dengan berbagai tragedi y...