Beberapa bulan setelahnya, langit masih terlihat cerah. Selama waktu yang panjang itu, muncul beberapa konflik di desa Konoha, termasuk yang melibatkan klan Uchiha yang memiliki keterkaitan dengan insiden Kyubi waktu itu. Tentu saja Fugaku menentang hal itu dan beberapa perseteruan terjadi.
Uchiha sudah sejak lama di pandang buruk oleh klan lain di Konoha ataupun warga-warga sipil. Sejak leluhur mereka, Madara Uchiha, dan juga Hokage ke-2 yang membenci Uchiha, klan mereka semakin terasing di mata Konoha. Di tambah dengan insiden Kyubi, warga semakin menatap klan Uchiha dengan curiga.
Di sisi lain, Narumi berusaha keras mengurus Adiknya di apartemen yang diberikan Hiruzen sebagai tempat mereka untuk tinggal. Walau apartemen ini tidak luas dan berada di pemukiman yang rawan bahaya, Narumi sudah bersyukur diberikan tempat tinggal.
Narumi sendiri tidak peduli terhadap konflik-konflik yang muncul di desa. Setelah kematian Minato, Hiruzen mengambil alih kembali kepemimpinan sementara dan kembali menjabat sebagai Hokage. Selain itu juga, Kakashi banyak membantu Narumi dalam mengurus Naruto.
Seperti biasa, Narumi duduk di samping pohon besar bersama dengan Shisui di sampingnya. Ia saat ini berada di distrik Uchiha seperti biasa dan Naruto dititipkan di kediaman kepala Uchiha. Sedangkan di tempat yang tak jauh dari mereka, Itachi dan Izumi terlihat duduk berdua di ujung jembatan yang berada di sungai.
“Sepertinya Izumi menyukai Itachi.” Celetuk Narumi acuh sembari memakan dangonya santi.
Shisui menoleh dengan terkejut, “Kenapa kau bisa menyimpulkan hal itu?”
“Akhir-akhir ini aku sangat suka mengamati orang-orang. Dan aku langsung tau jika Izumi menyukai Itachi lewat tingkah lakunya terhadap Itachi selama ini.”
“Hm, kau benar. Gadis itu memang menyukai Itachi.”
“Benarkan.”
Mereka berdua lalu terdiam tanpa memulai obrolan lagi. Mereka memakan dango mereka dengan santai disertai hembusan angin yang membuat kedua orang di bawah pohon rindang itu merasa sejuk dan segar.
“Lalu, bagaimana denganmu?” Shisui bertanya dengan tiba-tiba.
“Aku apa?”
“Kau dan Itachi.”
“Kita hanya teman. Lagi pula Itachi lebih pantas mendapatkan gadis yang lebih baik dariku. Jika bisa, jangan pernah menyukaiku. Aku sudah berbeda dari orang yang kalian kenal dulu.”
“Narumi tetaplah Narumi. Kau akan selalu menjadi Namikaze Narumi.” Shisui membidik tusuk dango miliknya dan melemparnya kedepan, “Jatuh cinta juga adalah hak masing-masing. Kau tidak bisa melarang atau memaksa mereka.”
“Kau sendiri bagaimana, Shisui nii.”
Shisui menatap Narumi dengan terkejut, “Aku dengan Itachi? Apakah kau sudah tidak waras? Aku masih normal dan menyukai dada seorang gadis.”
“Shisui nii, kau ternyata mesum.”
“Apa-apaan!”
Narumi menghela nafas lelah, “Maksudku, bagaimana dengan kisah cintamu? Apakah kau sedang menyukai seseorang saat ini?”
Mendengar itu, Shisui langsung terdiam. Ia mengalihkan pandangannya ke depan dan menatap langit yang dipenuhi awan. Kakinya terlipat satu dan tangannya di tumpu di atas lutut, “Aku terlalu fokus pada klan dan misiku sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan tentang cinta.”
“Hm, sama.”
“Sama apa?”
Narumi meletakkan dagunya di atas kedua lutuh yang terlipat, “Aku ingin fokus merawat Naruto sehingga tidak mungkin bagiku memikirkan cinta.”
Shisui terkekeh dan mengusap rambut Narumi sampai terlihat kusut, “Maka, berjuanglah untuk diri kita sendiri. Jika kita tidak membutuhkan cinta, maka jangan pikirkan. Memikirkannya saja sudah membuatku bingung.”
“Benar.”
Pandangan kedua orang itu langsung kembali menatap kedepan. Mereka tanpa sengaja melihat interaksi Itachi dan Izumi. Dengan pipi yang memerah, Izumi menyuapi Itachi dengan dango yang ada di tangannya. Itachi menerima dango dari Izumi dengan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)
FanfictionNamikaze Narumi adalah anak sulung dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Ia berteman dengan anak-anak Uchiha dan membangun hubungan yang baik dengan murid-murid yang di bimbing Ayahnya di dalam sebuah tim. Tapi dengan berbagai tragedi y...