Perang usai. Kaguya berhasil di segel kembali bersama Zetsu hitam dengan segel yin dan yang milik Haguromo dan Homura. Obito di nyatakan mati di dalam pertempuran karena mengorbankan dirinya lagi. Statusnya tidak meninggalkan mayat utuh, hanya pecah berkeping-keping di udara.
Mereka yang ada di dimensi Kaguya kembali ke dunia nyata dengan bantuan Haguromo dan beberapa edo tensei serta jiwa. Minato lansung berlari kearah mereka dengan khawatir ketika melihat putrinya terbaring tak sadarkan diri di dekapan Kakashi.
“Apa yang terjadi?” tanya Monato khawatir.
“Maaf, Ayah. Lagi-lagi aku tidak bisa menyelamatkan Kakak dengan benar. Aku... aku terlalu lemah.” Naruto terisak sembari mengepalkan kedua tangannya.
Minato langsung mendekap anak lelakinya itu, mengerti dengan apa yang di rasakan putranya saat ini. Di sisi lain, Sakura menatap Narumi dengan ekspresi rumit dengan kedua tangannya yang berlumuran darah. Seakan tau tatapan Minato, Sakura menjelaskan dengan pahit.
“Saya sudah secapat mungkin membantu Narumi nee dari kondisinya saat ini. Saya hanya bisa memberikan jeda dan menutup aliran cakranya untuk membuat dia sementara ini tidak hidup. Tapi dia baik-baik saja.” Jelas Sakura.
“Lalu?”
“Kita harus segera memberikan penangan serius pada kondisi Narumi nee saat ini. Diagnosis terakhir saya, Narumi nee terjebak dalam situasi koma dan butuh cadangan cakra segera. Aliran cakranya juga rusak dan ada luka di sisi perutnya yang lambat di sembuhkan.”
Mereka semua terdiam mendengarkan penjelasan Sakura. Tapi di detik ini, Sakura menjeda ucapannya sebelum menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya agak keras. Dia adalah tenaga medis. Tapi dalam hal ini, Sakura belum bisa membantu banyak.
“Maafkan aku. Karena ketidak mampuanku, Narumi nee harus segera ditangani dokter hebat sebelum dia meninggal dunia. Kita bertaruh dengan waktu dan saya tidak tau kapan kondisinya akan semakin memburuk.”
“Tidak lagi.” Ucap Kakashi lirih.
Minato menoleh pada muridnya yang masih setia mendekap tubuh putrinya yang saat ini dinyatakan koma. Naruto semakin mengeratkan di pelukan sang Ayah. Sasuke dan Sakura memalingkan wajah mereka dengan raut wajah pahit. Sesuatu yang menjanggal di hati mereka yang terasa tidak nyaman untuk di rasakan.
“Jangan pergi, kali ini.” Kakashi terisak.
“Aku tidak ingin sendirian.”
“Aku mohon.”
“Jangan lakukan ini padaku, Rumi.”
“Jangan tinggalkan aku.”
“Aku mencintaimu.”
“Sungguh mencintaimu.”
“Lihat aku dan buka matamu.”
“Tolong tepati janjimu, Rumi.”
Seakan membalas ucapan Kakashi, air mata jatuh begitu saja di mata Narumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)
Hayran KurguNamikaze Narumi adalah anak sulung dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Ia berteman dengan anak-anak Uchiha dan membangun hubungan yang baik dengan murid-murid yang di bimbing Ayahnya di dalam sebuah tim. Tapi dengan berbagai tragedi y...