“Ukh.” Sasuke melenguh tak nyaman.
Dengan perlahan, kedua mata itu terbuka dan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Setelah tampak jelas, kedua mata yang berwarna hitam itu melihat ke langit-langit atap dan melihat kesekeliling. Hingga pandangannya berhenti pada seorang gadis yang sedang membaca buku di sebelahnya.
Jika Sasuke tidak salah ingat, gadis itu adalah gadis yang sama di dalam tabung. Bahkan penampilan mereka tidak berbeda saat ini. Dia masih menggunakan dres putih panjang hingga lututnya. Lengan dan kedua bahunya terbuka. Rambut merahnya dikepang dan sangat panjang, itu di tarik ke sisi bahunya.
Tapi yang berbeda, kedua mata itu berwarna biru.
Sasuke menyipit melihat hal itu, merasa familiar. Warna mata itu terlihat sama dengan warna mata teman dan rekan bodohnya. Oh, atau mungkin, Sasuke harus menyebutnya sebagai mantan rekan dan temannya, Uzumaki Naruto.
“Sudah bangun?” tanya gadis itu tanpa melihatnya.
Mendengarnya, Sasuke langsung mendudukkan dirinya dan sedikit memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut, tapi itu cepat menghilang. Di sisinya, gadis berambut merah itu masih duduk disana, dengan bukunya, tidak terganggu dengan apa yang dilakukan Sasuke.
Srang.
Tiba-tiba, Sasuke melempar kunai kearah gadis itu yang sangat mudah untuk dia tepis dan langsung saja kunai itu menancap di dinding. Sasuke semakin waspada dan menilai kemampuan gadis itu dari caranya menepis lemparan kunainya tadi.
“Jika kau bisa melakukan itu, berarti kau sudah sembuh sepenuhnya.” Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap Sasuke.
Sasuke tersentak ke belakang. Entah mengapa, warna biru yang ada di kedua mata gadis itu membuat Sasuke tak nyaman dan merasa pengap. Kedua mata biru itu kosong dan sangat dalam. Sasuke tidak yakin sedalam apa itu. Tapi itu cukup untuk seseorang dimakan oleh kegelapan. Wajahnya juga datar, dingin, dan tanpa emosi apapun.
“Dimana Orochimaru?”
“Kau bisa memanggilku Aoi. Apapun itu, aku tidak peduli. Aku menjagamu karena perintah Orochimaru, tapi kau sudah sadar sekarang.” Aoi berdiri dari duduknya dan menatap Sasuke dengan kosong, “Dan aku tidak suka bicara.”
“Apa-apaan.” Sasuke menggerutu atas kepergian Aoi.
Tak lama setelah itu, Kabuto datang dengan beberapa obat dan suntikan di dalam kotak. Lelaki itu tersenyum dengan tajam kearah Sasuke, mungkin lebih ke mengejek keadaan Sasuke saat ini. Sasuke sendiri membalas tatapan Kabuto dengan tajam dan menerima apapun yang dilakukan Kabuto padanya.
“Setelah ini, kau bisa ikut aku untuk pelatihanmu.”
“Dimana Orochimaru?” tanya Sasuke dengan pertanyaan yang sama lagi.
“Tuan Orochimaru ada urusan penting dan beliau sangat sibuk. Kau bisa mulai dengan diriku. Begini-begini, aku juga cukup kuat untuk menjadi lawanmu.”
“Tidak cukup kuat dari gadis berambut merah itu.” Balas Sasuke sembari berdecih.
Kabuto tersenyum miris, “Yah, dia memang kuat. Mungkin dia akan menjadi lawanmu yang sangat kuat selain Orochimaru. Aku ikut senang dengan keberanianmu terhadapnya.”
“Apa yang harus ditakutkan darinya?”
“Kau belum melihat semuanya dan aku tidak menyalahkanmu karena meremehkan dia. Tapi—oh, kau salah satu orang yang membuat Aoi bicara cukup banyak tadi. Selain Orochimaru dan beberapa orang, kamu menjadi salah satunya sekarang.”
“Apakah dia bukan manusia?” Sasuke mengerutkan dahinya, cukup merinding mendengar apa yang dikatakan Obito tentang sosok Aoi.
“Tentu saja dia manusia. Hanya masa lalunya terlalu gelap. Itulah yang menciptakannya jadi seperti ini. Orochimaru memangginya ‘Aoi’ yang berarti biru. Itu karena kedua matanya.” Jelas Kabuto.
“Bukankah seharusnya disebut ‘Akai’ karena rambutnya yang mencolok?”
Kabuto mengangkat kedua bahunya, “Aku juga merasa begitu. Tapi Orochimaru yang mengambilnya dan ‘Aoi’ juga cukup bagus. Kau pasti tau jika mata biru langka di dunia ini.”
“Yah, setahuku itu hanya pernah dimiliki oleh Hokage ke-4.”
Tiba-tiba, suasana di sekitar mereka hening. Sasuke seakan tersadar dengan apa yang baru saja dikatakannya dan menatap Kabuto dengan tanda tanya di wajahnya. Kabuto hanya tersenyum misterius dan mengalihkan topik untuk segera mengajak Sasuke berlatih.
Aoi memiliki warna mata yang sama dengan si dobe. Dan mereka berdua dengan Hokage ke-4. Apakah mereka dari satu garis keturunan atau klan yang sama? Batin Sasuke dengan kerutan di keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)
FanfictionNamikaze Narumi adalah anak sulung dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Ia berteman dengan anak-anak Uchiha dan membangun hubungan yang baik dengan murid-murid yang di bimbing Ayahnya di dalam sebuah tim. Tapi dengan berbagai tragedi y...