PART 28 || Kondisinya

774 85 0
                                    

Sasuke baru masuk kedalam ruangan yang menjadi tempat dimana tabung yang dimasuki Aoi berada. Tetapi, matanya langsung terpaku pada cairan di dalam tabung yang terlihat mendidih. Yang lebih parahnya, tubuh Aoi yang berada dalam cairan itu seperti terbakar. Ada aliran air mata di wajahnya, seperti gadis itu menangis tentang sesuatu di dalam tidurnya.

“Kakak!” teriak Sasuke.

Baru saja Sasuke melangkah untuk menyelamatkan Aoi, tabung itu langsung pecah. Air langsung menyembur keluar dan tubuh Aoi langsung ambruk ke bawah. Sasuke dengan cepat menangkap tubuh itu dan mendekapnya. Kulit yang saling bersentuhan diantara mereka membuat Sasuke terkejut karena suhu Aoi sangat panas.

“Tidak! Aoi nee, bangun! Sadarlah!” Sasuke mencoba membangunkan Aoi.

Tidak ada reaksi sama sekali.

Karena hal itu, Sasuke langsung pergi dari sana. Sebelum keluar markas Orochimaru, Sasuke membebaskan makhluk cair aneh yang bernama Suigetsu. Sasuke menyuruh Suigetsu untuk menyelimuti Aoi dengan air dingin dan mereka pergi ke daratan untuk menemukan dokter.

Salah satu desa di dekat sana, membuat Sasuke berhasil menemukan dokter. Selama pemeriksaan, Sasuke sudah merasa tegang. Suigetsu yang sedari tadi tidak bersura untuk menanyakan keadaan ini, memilih diam ketika melihat raut wajah lelaki di sebelahnya yang rumit. Ia tidak ingin mengambil resiko untuk membuat marah Sasuke.

Setelah pemeriksaan, dokter muncul dan menghadap kepada Sasuke untuk menjelaskan keadaan Aoi. Suigetsu mengabaikan kedua orang itu dan memilih mendekat kearah ranjang Aoi dimana gadis itu berbaring. Ia mengamati Aoi dan mencoba mencari informasi dengan melihatnya.

“Saya khawatir, Tuan.” Ucap dokter itu dengan gugup.

“Jelaskan saja padaku, dokter. Kau tidak perlu terbelit-belit.” Sasuke menatapnya dengan tajam.

“Keadaan fisik Nona Aoi tidak ada masalah. Tapi aku pikir, bagian dalamnya lah yang tidak baik-baik saja. Ada sesuatu yang aneh di tubuhnya dan aliran cakra di otaknya sangat berantakan. Aku bisa memberitahumu jika ada sesuatu yang dimasukan kedalam tubuh Nona Aoi di masa lalu yang sangat berdampak saat ini.” Jelas dokter itu.

Kening Sasuke berkerut, “Apa maksudmu?”

“Sebelumnya, Tuan, apakah Nona Aoi pernah memakan racun atau obat-obatan terlarang dulu?”

“Aku tidak tau. Tapi melihatnya seperti ini, mungkin iya.”

“Karena efek dari mengonsumsi hal-hal yang berhaya dulu secara berlebihan, berdampak pada tubuh Nona Aoi sangat besar sekarang. Itu mengganggu aliran cakra tubuh dan merusak aliran mereka. Organ-organ di dalamnya juga terlihat tidak baik. Dan otaknya adalah yang paling parah diantara semua.”

Sasuke terkejut mendengar itu dan tertegun, tidak bisa bereaksi.

“Kenapa anda tidak membawa Nona Aoi sedari dulu untuk di periksa dan berobat? Keadaannya saat ini terlalu parah dan membutuhkan penanganan yang lebih serius untuk dokter yang lebih profesional.”

Sial! Apa yang dilakukan Orochimaru dan Kabuto selama ini tentang penyembuhan Aoi nee?! Batin Sasuke merasa kesal di hatinya.

“Nona Aoi bisa sadar beberapa hari setelahnya. Maafkan aku, Tuan. Aku tidak bisa membuat Nona Aoi lebih baik dari ini. Tapi saya menyarankan anda untuk segera mencari dokter hebat untuk menyembuhkan Nona Aoi segera.”

“Hn.”

Dokter itu membungkuk sedikit, “Saya permisi, Tuan.”

Setelah dokter itu pergi, Sasuke mendekati ranjang tempat Aoi berbaring saat ini. Suigetsu yang berada di sisi lain ranjang menatap Sasuke dengan tatapan rumit. Aoi terlihat masih bernafas dengan berat. Gadis itu sangat setia menutup kedua matanya.

“Sasuke, kau sudah membunuh ular itu?” tanya Suigetsu tiba-tiba.

“Hn.”

“Ah, baguslah. Lalu, siapa gadis itu?”

Sasuke menarik kursi di belakangnya dan duduk sembari melipat tangannya di dada, “Aoi, hanya itu namanya. Dia salah satu bawahan Orochimaru yang cukup setia. Dan jika kau tidak tau, dia adalah si Kilat Merah.” Jelasnya.

Mendengarnya, Suigatsu menatap Sasuke terkejut, “Si Kilat Merah?! Kau bercanda Sasuke?! Astaga! Apakah kau yakin jika dia tidak ada hubungannya dengan Hokage ke-4 atau Hokage ke-2? Mungkin dia adalah anak atau cucu mereka.”

“Aku tidak tau.”

“Ah, mungkin aku samar-samar mengetahui gadis itu. Dia pasti beberapa kali melewati tabung milikku. Tapi aku tidak tau. Apa kau tau, Sasuke?”

“Aku tidak tau.”

Suigetsu merasa kesal mendengar jawaban Sasuke dan mengejeknya dengan wajah datar dan tanpa belas kasihan. Tapi, ketika Sasuke memandang Aoi, lelaki itu berubah menjadi lemah lembut dan peduli. Suigetsu tidak tau artinya, tapi Sasuke benar-benar berbeda ketika dengannya.

“Kau mencintainya, Sasuke?”

Tidak ada jawaban. Jadi, Suigetsu memilih tidak akan bertanya lagi.

Tidak, aku tidak mencintainya. Tapi hatiku mengenali dia dan menyayanginya dari dalam. Batin Sasuke, menjawab pertanyaan Suigetsu.

Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang