Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)

PART 04 || Jatuh Cinta

Narumi menatap bunga pemberian Itachi di tangannya. Selama ini ia berfikir tentang apa yang telah terjadi di distrik Uchiha tentang pembicaraan mereka mengenai jatuh cinta. Tidak lama setelah itu, Shisui pamit pergi kepada Narumi untuk mengurus beberapa hal bersama dengan Itachi. Shisui bilang itu berkaitan dengan Uchiha.

Jadi, Narumi terpaksa pulang cepat hari ini.

Tanpa sengaja, Kakashi melihat keberadaan Narumi dan memilih untuk menghampiri gadis itu, menemaninya berjalan-jalan di jalanan desa Konoha. Narumi tentu terkejut dan senang dengan kehadiran Kakashi. Mereka berdua akhirnya berjalan menuju kediaman Namikaze.

“Jadi kau tidak akan bekeliaran lagi kan?” tanya Kakashi memastikan. Seragam yang di pakainya adalah seragam anbu. Tapi untuk kali ini, Kakashi tidak memakai topengnya dan memilih menunjukkan wajahnya dengan masker.

Narumi yang mendengar apa yang dikatakan Kakashi mengerucutkan bibirnya kesal. Apakah ia seburuk itu? Padahal Narumi tidak banyak membuat masalah dengan berkeliaran. Hanya saja, ia sangat senang untuk pergi ke tempat dimana yang menjadi favoritnya.

“Aku akan benar-benar pulang, Kakashi nii. Ibu akhir-akhir ini tidak ingin jauh dariku.”

“Mungkin mengidam.”

“Atau insting.” Narumi mengerutkan dahinya.

Dengan santai, Kakashi menyentil kening Narumi yang membuat gadis itu mengaduh, “Jangan berfikir buruk. Tidak akan terjadi sesuatu dengan Kushina san dan juga bayinya.”

“Sakit tau!”

Kakashi mengangkat kedua bahunya dengan acuh. Narumi menatap Kakashi dengan kesal dan menggosok dahinya yang baru saja di sentil oleh lelaki itu. Ia akhirnya menghela nafas dan tanpa sengaja melirik kearah bunga di tangannya.

“Kakashi nii, apakah kamu pernah jatuh cinta?” tanya Narumi tiba-tiba.

“Kenapa tiba-tiba bertanya tentang itu?”

“Itachi memberikan aku bunga. Shisui mengatakan jika Itachi sedang jatuh cinta. Ciri-ciri jatuh cinta adalah ketika jantungmu berdetak cepat saat berada di samping orang yang kamu sukai. Itachi tiba-tiba mengatakan jika jantungnya benar-benar berdetak kencang.”

“Kalian masih anak-anak, jangan pikirkan itu.”

“Begitu ya?”

“Minato san mungkin akan marah jika mendengarnya.”

“Kenapa Ayah harus marah?” Narumi terkejut.