29| Meninggalkan Harapan

26 4 41
                                    

🌹

Aku memang tak pernah menyangka dunia akan adil
Terlebih pada diriku yang merasa kerdil
Dengan kemampuanku yang tak terlalu terampil
Meninggalkanku sendiri dengan harapan yang telah diambil
Oleh orang yang memiliki andil

🥀🥀

Sudah lebih dari dua jam, hujan membasahi bumi. Ribuan rintik kecil lainnya jatuh membentuk genangan. Suasana seperti ini mendukung untuk membuka kenangan. Menambah banyaknya permasalahan yang masih membebani pikiran.

Cael mengusap wajah dengan telapak tangan. Ia sebenarnya merasa lelah menyimpan amarah, yang bercampur dengan rasa perih di hati, setiap saat ia memikirkan orang-orang yang terlibat dengan peristiwa kematian Clarice.

Sedangkan Sera, Cael tak bisa memproses kata-kata yang tepat untuk menggambarkan rasa yang bergejolak setiap kali ia bertemu dengannya. Mungkin dari sekian banyak cerita yang Sera sembunyikan, Cael-lah orang yang tidak pernah bertanya secara detail. Lebih tepatnya, Cael sama sekali tidak menyangka bahwa gadis selugu Sera mampu menyembunyikan hal sebusuk itu.

Dari sekian banyak kemungkinan, Cael merasa jijik saat mengetahui fakta bahwa Sera pernah berhubungan dengan Iqbal. Gadis itu rela melakukan apa pun demi menyingkirkan Clarice dari kandidat Queen sekolah. Mungkin gadis itu menginginkan pengakuan, ia ingin mendapatkan perhatian. Hal yang sama Cael rasakan saat ia menginginkan title ketua basket.

Cael juga memanfaatkan kedekatannya dengan Sera. Cael juga mempermainkan perasaan gadis itu. Jika Iqbal memanfaatkan tubuh Sera, Cael orang yang memanfaatkan jiwa gadis itu! Bahkan hingga saat ini, Cael masih berpikir untuk melakukan hal yang sama. Cael ingin menyingkirkan sepenuhnya moralitas, tidak memberikan simpati pada Sera. Namun nyatanya, ia masih saja merasa bersalah telah memanfaatkan cinta Sera demi kepentingannya.

Kisah sendu sepertinya tidak berlaku untuk Erik! Pikirannya fokus pada peristiwa yang terjadi di sekitarnya saat ini. Pemuda itu mengembuskan napas gusar. Sorot matanya menyusuri antrian panjang pengguna sepeda motor dengan mantel kresek. Puluhan motor itu berjejer di sepanjang jalur menuju SPBU. "Kalau ada calon presiden yang mau menjamin nurunin harga bensin, gue bakal coblos dia!" Erik terdengar menggebu-gebu. Sementara Cael yang menyetir dengan kecepatan 40km/jam, hanya bisa terkekeh pelan. "Malah kebutuhan pokok makin naik! Tiktok shop nggak ada lagi. Mau usaha apa... gue coba!"

Cael meenggeleng pelan, "emang lu ikut program affiliate? Punya kendaraan, juga enggak," komentar Caelum. "Kebutuhan pokok masih ditanggung orang tua. Jadi ngapain lu mikirin sih?" dengus Cael.

Erik menghela napas berat, ia melirik Caelum dari sudut mata sambil mengayunkan jari telunjuknya. "Ini nih, efek tidak menumbuhkan awareness semenjak dini!" Pemuda beralis tebal itu menepuk dadanya dengan bangga. "Suatu saat, gue bakal jadi kepala keluarga. Ada masanya ketika gue akan berusaha agar tetap kaya. Jadi..."

Agar tetap kaya? batin Cael. "Diam, lu bacot!" potong Cael dengan tawa kecil di ujung kalimat.

Erik mengempaskan tubuhnya ke sandaran kursi. Ia memikirkan alasan yang membuatnya rela absen pada kelas hari ini. "Lu ngapain ke kantor kejaksaan?" tanya Erik. Ia membuka kantong berisi burger dan french fries yang sempat mereka beli di drive thru beberapa menit lalu.

Pertanyaan itu membuat Cael teringat sesuatu. "Lu nggak ada kelas hari ini?"

"Ada sih. Jam sepuluh ini," jawabnya sambil menggigit burger. Erik menambahkan saus sambal, lalu kembali melahap makanan siap saji di tangannya.

"Jangan sampai lu ngulang gara-gara nemenin gue! Lagian gue nggak papa pergi sendiri." Cael berencana untuk menemui Mahesa, yang menjadi jaksa penuntut saat kasus Iqbal. Raka yang memperkenalkan mereka berdua. Meski pada akhirnya, Iqbal masuk panti rehabilitasi, Mahesa berhasil mengungkap kasus lain yang menyebabkan keluarga Adhiyaksa kehilangan beberapa aset penting. Satu poin yang Cael ketahui pasti, bahwa keluarga Iqbal memang memiliki pengaruh di lingkungan dalam lembaga kepolisian.

ᴄᴀᴇʟᴜᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang