"Selamat datang kembali, Bos!" Lisa menyapa dengan riang, ketika kakinya melangkah masuk ke dalam GoldenMart. Padahal seharusnya seseorang yang baru datanglah yang disambut oleh seseorang yang berada di dalam.
Setelah beberapa hari, akhirnya Jungkook bisa masuk kerja seperti biasa. Mereka kembali pada jadwal semula. Jungkook mulai bekerja dari pukul tujuh sampai pukul tiga sore, sementara Lisa dari pukul dua sampai pukul sembilan malam.
Jungkook terkesiap, mengetahui ada seseorang yang bahagia melihat kehadirannya. Itu benar-benar mengejutkan sekaligus menghangatkan. Jungkook lalu tersenyum samar, memandang tingkah menggemaskan Lisa. "Terima kasih."
Lisa menarik senyum senang, berarak memutari meja kasir untuk berdiri di samping Jungkook. "Bagaimana keadaanmu?"
"Sudah lebih baik."
"Ah, syukurlah kalau begitu. Aku merasa lega mendengarnya." Lisa menyunggingkan senyum yang teramat manis sembari menggenggam tali tas selempangnya. Ia lalu berbalik, melangkah memasuki ruang loker.
Jungkook memandanginya tanpa berkedip, merekam seluruh momen yang baru saja terjadi menggunakan mata dan kepalanya. Daya ingatnya sangat kuat. Ia bahkan tak pernah sanggup menghapus memori yang sangat ingin ia lupakan. Namun kendati demikian, ia ingin selalu melihat Lisa tersenyum padanya setiap hari. Ia ingin mengumpulkan senyum manis Lisa menjadi kepingan-kepingan indah di dalam laci memorinya yang berharga.
Sebab, kau tahu? Jungkook belum pernah mendapatkan senyum sespesial itu dari siapa pun.
Lisa keluar dari ruang loker dengan turtleneck sweater berwarna cokelat muda yang dilapisi dengan rompi GoldenMart, dipadukan dengan celana jeans dan juga sepatu kets. Pakaian yang simpel dan sederhana, namun tetap mampu membuat gadis itu terlihat luar biasa.
"Kemarin-kemarin Detektif Kim Jaeyoon datang kemari," kata Lisa sembari membenarkan jajaran barang-barang pada rak di dekat kasir.
"Apa yang dia lakukan?"
"Dia menanyakan beberapa hal padaku, mengenai dirimu."
"Berhubungan dengan kasus perampokan?"
"Sepertinya iya. Dia memang tidak menanyakan soal perampokan secara khusus. Tapi dia menanyakan seperti apa dirimu di mataku." Lisa berpindah membenarkan produk cokelat pada rak yang ada di dekat pintu. "Aku jawab sesuai apa yang aku perhatikan selama ini." ia mengambil jeda sesaat, memandang Jungkook. "Kau adalah bos yang baik."
Jungkook tak mengerjap, menatap Lisa yang bahkan sudah memutus kontak mata untuk beralih ke bagian rak yang lain. Bagi beberapa orang, satu kalimat yang dikatakan oleh orang lain bisa jadi mampu untuk mengubah hidup mereka. Entah sudah berapa banyak kalimat yang Lisa ucapkan, yang membuat pola pikir Jungkook mendadak berubah.
Baik, katanya?
Apa benar?
Jungkook sudah lama sekali tidak mendengar kata tersebut diucapkan padanya. Ibunya adalah satu-satunya orang yang pernah mengucapkannya, dan semua itu sudah berakhir enam tahun yang lalu. Perasaannya berdesir aneh. Ada rasa asing, namun rindu. Jungkook tak sadar bila bola matanya bergetar, tergenang tipis, memandangi Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...