[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mobilmu masih terparkir di GoldenMart," kata Lisa. Ia membantu Jungkook meniti langkah usai mengurus administrasi rumah sakit. Sebetulnya dokter dan perawat sudah berkata bahwa Jungkook belum diperbolehkan pulang. Minimal harus menginap satu hari. Namun Jungkook tetap memaksa ingin pulang.
Sembari memapah Jungkook, Lisa melanjutkan, "Ruko sudah aku kunci rapat-rapat. Jadi kau ingin ke mana setelah ini? Kembali ke GoldenMart untuk mengambil mobil, atau langsung pulang saja?"
Saat ini lengan kanan Jungkook melingkari tengkuk Lisa yang membantunya melangkah. Kendati sudah mengonsumsi obat anti nyeri, namun rasa perih pada lukanya masih sedikit terasa sehingga ia belum bisa bergerak dengan leluasa.
Jujur saja, berdiri dalam jarak sedekat ini di samping Lisa, membuat Jungkook sedikit gugup. Ia berdeham samar, menjawab, "Langsung pulang saja."
"Baiklah. Biar aku panggilkan taksi."
"Kau mau ke mana setelah ini?"
"Kembali ke GoldenMart untuk membereskan kekacauan di sana. Lalu, bukankah aku harus tetap membuka tokonya? Sekarang baru pukul setengah enam sore. Masih ada waktu. Siapa tahu ada banyak pelanggan yang datang di malam hari."
"Polisi sudah mengizinkan untuk membuka GoldenMart kembali?"
Lisa mengangguk. "Tadi mereka bilang, mereka sudah mendapatkan cukup bukti. Jadi tidak masalah bila GoldenMart beroperasi seperti semula."
Jungkook menggigit pipi bagian dalam, melirik Lisa sekilas. "Tidak usah buka toko malam ini. Bisakah kau mengantarku pulang saja?"
Lisa mendongak guna menatap si pemuda. "Pulang? Ke pusat kota Rothenbelle?"
"Ya."
Oh, jarak yang cukup jauh untuk ditempuh. Memerlukan waktu setidaknya satu jam untuk bisa sampai di sana. Tapi di lain sisi, Lisa juga masih memiliki hati. Ia tidak tega membiarkan Jungkook pulang sendirian dalam keadaan seperti ini. Lagi pula, esok dirinya bekerja mulai siang hari. Jadi bila memang ia baru akan sampai di indekost pada tengah malam, hal itu bukanlah sebuah masalah. Ia tidak akan terlambat saat pergi bekerja.
Maka Lisa mengangguk singkat. "Baiklah, Bos. Aku akan mengantarmu pulang."
Lisa kemudian memberhentikan sebuah taksi, dan mereka berdua masuk ke dalamnya.
"Apartement The Royal. Pusat kota," kata Jungkook, yang segera diangguki oleh si sopir taksi. Ongkosnya pasti mahal sekali, mengingat jarak yang akan mereka tempuh tidaklah dekat.
Beberapa waktu yang lalu, sempat terbersit dalam diri Lisa bahwa ia merasa iba pada Jungkook. Pemuda tersebut pasrah saja menyerahkan semua uang lembaran yang ada di cash drawers pada perampok. Jungkook juga sempat berkata pada perampok tersebut bahwa hanya itu uang yang ia miliki, sehingga Jungkook berakhir dilukai. Setidaknya itulah kisah yang Lisa ketahui.
Ya, memang benar. Jungkook sudah tidak memegang uang cash lagi di dompetnya. Tapi ternyata di dalam sana terselip beberapa kartu ATM, yang salah satunya berwarna hitam.
