Sekarang yang menjadi pertanyaan terbesar dalam kepala Lisa adalah, apakah Jungkook betul-betul tidak tahu seperti apa rasanya disukai atau dicintai oleh seorang perempuan, sehingga memicu timbulnya salah paham atas apa yang telah Lisa lakukan? Apa memang selama ini tidak ada gadis yang berbuat baik padanya, sehingga ketika Lisa melakukannya, Jungkook bisa langsung menganggap bahwa Lisa jatuh hati padanya?
Muncul secuil rasa tak tega dalam diri Lisa. Sekali lagi ia berpikir, sebenarnya kehidupan macam apa yang sudah Jungkook lalui selama ini, sampai-sampai menciptakan pribadi yang seperti itu? Bahkan tak pernah sedikit pun terbersit dalam kepala Lisa, bahwa dirinya akan diculik dan disekap oleh Jungkook. Tidak sedikit pun ia pernah berpikir begitu.
Lisa rasa, pagi mulai datang. Cahaya matahari sedikit demi sedikit menyeruak masuk melalui jajaran ventilasi dan juga kaca jendela. Ia menyeret langkah mendekati jendela, melihat apa yang tersaji di luar sana. Ada genangan air berwarna biru yang sangat luas. Lautan. Seharusnya pemandangan ini tampak menenangkan dan menyenangkan. Namun dalam keadaan seperti ini, Lisa tak lagi mampu berpikir positif seperti biasanya. Ia tak mampu meromantisasi hidup seperti sebelumnya, karena apa yang ia alami sekarang telah menguras seluruh energinya dan mengubahnya menjadi rasa takut serta putus asa.
Dilihat dari betapa kecilnya tiang lampu dan pepohonan di bawah sana, Lisa meyakini bahwa tempat yang ia pijaki ini berada di lantai yang tinggi. Sekalipun Lisa berhasil keluar melalui jendela entah dengan cara apa, ia tetap akan mati. Tubuhnya akan hancur jika ia nekat melompat ke bawah sana.
Lisa kemudian menoleh ketika telinganya mendengar suara lemari yang digeser. Jungkook kembali menampakkan diri, kali ini dengan sebuah nampan di tangan. Ada semangkuk nasi, sup, dan juga sayuran tumis. Ada pula segelas air. Jungkook meletakkan nampannya di lantai, kemudian mendorongnya masuk melalui bagian bawah tralis. Ternyata tralis tersebut telah dimodifikasi bagian bawahnya, sebagai akses yang bisa memuat sebuah nampan dan seisinya.
"Makanlah sarapanmu," tukas Jungkook, seraya tersenyum. Senyum tanpa dosa dan tanpa rasa bersalah.
Lisa menahan diri mati-matian. Ia tidak ingin melahap semua itu, namun perutnya meronta. Terakhir kali ia mengisi perut adalah siang hari kemarin sebelum berangkat kerja. Selebihnya, ia hanya mengonsumsi sekotak susu cokelat. Maka wajar bila saat ini ia sangat lapar.
Lisa kemudian mengambil langkah perlahan dengan jantung berdenyut was-was. Selain karena lapar, ia juga takut Jungkook akan melakukan sesuatu yang buruk jika ia tidak menuruti perintah laki-laki itu.
Lisa mendudukkan diri di dekat pintu tralis, meraih nampan tersebut. Dilihat dari penampilan, sup dan sayuran tumis itu memiliki warna yang cukup mencolok. Kuah supnya bening.
Jungkook turut mendudukkan diri, menatap Lisa dengan lembut. Sisi yang tak pernah ditunjukkannya selama ini. Sekarang ia berani melakukannya secara terang-terangan. "Makanlah."
Lisa tampak ragu. Ia memandang Jungkook sekilas, kemudian kembali pada nampannya. Pertama-tama, ia menyendok kuah supnya, meresapi rasanya. Ia lalu meraih sumpit dan memasukkan sayuran tumis ke dalam mulut, mengunyah pelan-pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...