Jaerim mengintip melalui pintu kaca, melihat ke dalam ruang kerja tim Jaeyoon. Seluruh anggota ada di dalam. Apa mereka sudah benar-benar menyerah untuk menyelidiki kasus menghilangnya Lalisa Hwang? Diam-diam Jaerim tersenyum senang. Meski putranya sudah mempertaruhkan jabatan untuk menyelesaikan kasus tersebut, namun untuk sekali ini saja Jaerim akan memaafkannya. Ia akan tetap mengizinkan Jaeyoon bekerja di kantor ini sebagai detektif kepolisian.
Jaerim kemudian melangkah masuk. Seluruh anggota segera bangkit dan membungkuk hormat melihat kedatangannya. "Kasus apa yang sedang kalian kerjakan?"
"Sementara waktu, kami mengerjakan kasus pencurian sekuter yang terjadi di area parkir kampus, Pak Kepala."
"Sementara waktu?" Jaerim mengutip kalimat tersebut. "Memangnya apa yang sedang kalian tunggu? Kalian masih berupaya menyelidiki kasus hilangnya karyawan GoldenMart itu?"
Semua anggota saling melirik satu sama lain. Pasalnya, mereka tahu betul kalau Jaerim sudah berkali-kali memerintahkan mereka untuk berhenti menyelidiki kasus itu.
Daehoon lantas memberanikan diri untuk menjawabnya. "Benar, Pak Kepala. Kami masih menunggu informasi dari Detektif Kim Jaeyoon. Dia sedang pergi ke apartemen Ahn Jungkook untuk menyelidiki."
"Apartemen Ahn Jungkook?" Jaerim terkesiap. "Dengan siapa dia pergi ke sana? Sejak jam berapa? Sudah menerima kabar darinya?"
"Detektif Kim pergi seorang diri sekitar beberapa jam yang lalu. Sampai saat ini, kami belum menerima kabar darinya."
"Apa?!" Jaerim terkejut setengah mati. Pasalnya ia tahu seperti apa sosok Ahn Jungkook. Ia tahu seperti apa kehidupan Jungkook, sebab sudah mengenal Jungshin sejak lama. Jaerim bahkan yang bergerak menutupi kasus pembunuhan yang pernah dilakukan oleh pemuda itu, sehingga ia jelas tahu hal-hal apa saja yang mungkin dilakukan Jungkook pada Jaeyoon.
Jaerim segera berbalik dan melangkah cepat, keluar dari ruangan tim dan masuk ke dalam ruangannya sendiri. Biar bagaimanapun, Kim Jaeyoon adalah putra kandungnya yang selama ini ia bangga-banggakan. Kendati kadang keras kepala dan suka membangkang, Jaerim tetap menyayangi Jaeyoon. Ia tak ingin putranya tertimpa hal buruk. Ia tak ingin putranya dilukai oleh Jungkook.
Jaerim lalu bergerak cepat meraih ponselnya. Ia menghubungi seseorang. Ahn Jungshin.
[Hallo ...]
"Putramu terlibat dalam kasus penculikan seorang gadis bernama Lalisa Hwang," sembur Jaerim, langsung pada sasaran. "Dia belum terbukti bersalah. Tapi kau tahu aku masih memiliki beberapa bukti bahwa putramu telah melakukan kejahatan besar di masa lalu, yang bisa memberatkannya dalam kasus ini."
[Wow, wow,] Jungshin tertawa. [Ada apa ini, kawan? Bukankah kau tahu apa yang seharusnya kau lakukan? Langsung tutup saja kasusnya. Aku akan segera mengirimkan uang sesuai dengan jumlah yang kau minta.]
Jaerim menahan emosi yang membuncah di dalam dada. "Sekarang putraku tidak ada kabar. Terakhir kali ia pergi seorang diri ke apartemen Jungkook untuk menyelidiki. Putraku pasti sedang berada dalam bahaya, mengingat betapa gilanya putramu. Jadi, Ahn Jungshin; pastikan putraku tidak terluka, atau kita hancur saja bersama-sama. Kau tidak akan pernah bisa menduduki kursi ketua DPR dan bertahan dalam dunia politik. Bisnismu juga akan hancur jika aku mengungkapkan semua bukti-bukti atas kasus yang dilakukan oleh putramu. Kau juga bisa didakwa atas kasus kekerasan yang kau lakukan terhadap putramu selama bertahun-tahun. Dan aku? Aku tidak masalah sekalipun diberhentikan dari pekerjaanku atas kasus suap yang kuterima darimu. Kita akan sama-sama hancur jika putraku sampai terluka. Bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fiksi Penggemar[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...