Sudah terhitung dua bulan lebih Lisa bekerja di GoldenMart. Tak ada satu pun hal yang membuat dirinya merasa tidak betah bekerja di tempat ini. Bulan lalu Lisa sudah lolos dari masa percobaan dan menandatangani kontrak kerja. Masa kerjanya satu tahun. Tapi Jungkook berkata, kemungkinan besar kontraknya akan diperpanjang jika kinerja Lisa stabil seperti pada masa percobaan.
Ah, bukan sesuatu yang sulit. Terlebih, Lisa menyukai pekerjaan ini. Meskipun terkadang melelahkan—terutama ketika bertemu dengan pelanggan yang menyebalkan, Lisa tetap menikmati pekerjaan tersebut.
"Bos ..." Lisa mendorong pintu kaca, menunjuk ke arah pelataran toko. "Sepertinya kamera cctv-nya mati. Lampunya tidak berkedip-kedip." Ia lalu memerhatikan kamera yang berada di dalam toko. "Aku baru sadar, kamera yang ada di sini juga mati semua."
Wajar bila Lisa menanyakannya, sebab kendali kamera cctv hanya terdapat pada ponsel Jungkook. Pemuda itu tidak menyediakan monitor khusus untuk memantau rekaman cctv toko.
"Iya." Jungkook menjawab santai. Ia sedang duduk di area kasir sembari menginput daftar barang yang kosong pada layar tablet. "Mungkin kabel sambungannya rusak. Aku sudah menghubungi teknisi, tapi mereka bilang baru bisa datang dua hari lagi."
"Ah ..." Lisa mendesah, menyayangkan. Padahal cctv itu penting sekali. Contohnya sewaktu ada insiden perampokan. Kepolisian bisa tahu apa yang terjadi, karena rekamannya bisa menjadi bukti kuat. Tapi semoga saja kejadian serupa tidak akan pernah terjadi lagi di toko ini.
Jungkook bangkit dari posisinya, meletakkan tabletnya di dalam laci. "Nanti akan ada barang datang. Hanya produk pembalut wanita dan kapas. Aku ingin pulang sekarang."
Lisa mengangguk paham. "Apa ada info lainnya?"
"Tidak ada." Jungkook masuk ke dalam ruang loker untuk melepaskan rompi kerjanya dan meraih kunci mobilnya dari dalam loker. Karena bergerak dengan tergesa-gesa, Jungkook sampai tak sengaja menumpahkan sebotol air hingga membasahi lengan baju panjangnya. Tak hanya itu saja, obat-obatan yang berada di dalam botol pun ikut berjatuhan di lantai karena tersenggol tangannya.
Lisa memacu langkah ketika mendengar keributan kecil. Air sudah tergenang di lantai, merendam pil obat-obatan. "Bos ..." ia melangkah menghampiri Jungkook yang sedang merendahkan diri. "Kenapa bisa tumpah?"
"Tersenggol olehku." Jungkook refleks menggulung lengan pakaiannya yang basah sampai sebatas siku. Ia memasukkan obat-obatannya ke dalam botol, membereskannya, meski benda-benda itu sudah tak bisa ia tenggak lagi.
Lisa tertegun sesaat, nyaris tak percaya dengan apa yang ia saksikan. Ia melihat ada cukup banyak bekas luka sayatan pada pergelangan tangan kiri Jungkook. Semuanya hanya bekas, tak ada luka basah yang baru diukir. Namun bukankah bekas-bekas itu adalah tanda dari perjuangan Jungkook untuk bertahan?
Menyadari apa yang sedang Lisa perhatikan, Jungkook dengan kaku menurunkan lengan pakaiannya kembali untuk menutupi bekas-bekas tersebut. Tak ada yang menyinggung topik itu dalam konversasi. Lisa ikut merendahkan diri untuk membantu Jungkook memungut seluruh obat-obatan itu tanpa bertanya. Lisa juga yang menyerap air yang menggenang di sana menggunakan alat pel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...