Semenjak membawa Lisa ke apartemennya, Jungkook selalu membuka toko mulai pukul delapan pagi, sebab ia harus menyiapkan sarapan untuk Lisa. Menu sarapan biasanya diantarkan pukul setengah tujuh pagi. Jadi sebelum itu, Lisa memastikan bahwa dirinya sudah mandi dan berganti pakaian.
Tak lagi menyelipkan nampan melalui celah pintu tralis, kini Jungkook langsung mengantarkannya ke dalam kamar Lisa. Gadis itu terkesiap melihat apa yang Jungkook bawakan hari ini. Dua buah sandwich dan juga dua kotak susu strawberry.
Iya, dua porsi.
"Cepat gelar mejanya," ujar Jungkook, memutus keterkejutan Lisa.
Sang gadis mengerjap sesaat, kemudian buru-buru meraih meja lipat untuk kemudian digelar di atas karpet. Sepasang matanya berbinar, melihat menu yang kini tengah Jungkook sajikan di sana. "Kau ..."
"Aku ingin mencobanya," kata Jungkook. Senyumnya terulas tipis, menatap Lisa yang mulai mendudukkan diri di hadapannya. "Aku memesan sandwich dari luar, karena tidak memiliki bahan untuk membuatnya. Sudah sepaket juga dengan susunya."
Lisa tersenyum lembut. "Aku senang karena kau mau mencobanya. Percayalah," ia menggenggam satu tangan Jungkook yang berada di atas meja. "Kita akan baik-baik saja."
Jungkook tidak menemukan adanya indikasi kebohongan pada sepasang manik mata Lisa. Itulah mengapa, ia ingin mencoba mempercayai ucapan gadis itu dan sejenak mengesampingkan ucapan ibunya yang telah ia percaya selama bertahun-tahun.
Jungkook memerhatikan Lisa ketika gadis itu mulai menggigit ujung sandwich. Lisa baru mengunyah dua kali, dan seketika itu juga punggungnya menegak. Sepasang matanya berbinar. Lisa mengunyah dengan gembira, lalu berkata, "Ini enak sekali!"
Jungkook sangat menyukai reaksi Lisa yang seperti ini. Lisa yang tampak riang, gembira, karena hatinya diisi perasaan senang. Jungkook lalu memandang sandwich miliknya. Jantungnya berdebar-debar kencang, seolah ia akan melakukan suatu hal yang menegangkan sepanjang hidupnya. Dengan ragu, tangannya meraih sandwich tersebut. Ia menelan saliva sekilas, kemudian memejamkan mata tatkala mengambil satu gigitan.
Jungkook mengunyahnya satu kali tatkala ia membuka mata. Keringat dingin dengan cepat melintasi dahi. Kepalanya mulai pening. Perutnya mulai mual. Ia hampir-hampir muntah.
"Jung?" Lisa tak bisa menyembunyikan tatapan cemasnya, melihat reaksi Jungkook.
Namun tidak seperti kemarin yang langsung melarikan diri ke toilet dan memuntahkan makanannya, kali ini Jungkook justru memaksakan diri. Ia tetap memaksa untuk mengunyah dan menelan perlahan-lahan sekalipun kepalanya terasa sakit, perutnya tak bersahabat, jantungnya berdegub kencang, dan sepasang bola matanya memanas seolah akan menangis.
Ya, Jungkook benar-benar melakukannya, dan ia berhasil menelan satu gigitan penuh. Ia lalu menghirup oksigen banyak-banyak dan menghembuskannya melalui mulut, menunggu sejenak sampai apa yang ia santap itu tertangkup di dalam lambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...