"Pasti sakit sekali, ya?" Jungkook bertanya dengan raut wajah menyesal. Saat ini mereka tengah berbaring berhadapan, dengan satu tangan Jungkook yang menjadi bantalan kepala Lisa.
Lisa hampir-hampir terpejam, merasakan betapa lembutnya Jungkook mengelus-elus pinggang dan punggung telanjangnya. Sekilas ia bertanya-tanya, mengapa rasanya senyaman dan sehangat ini? Apa boleh Lisa terbuai sampai sejauh ini?
Gadis itu lalu merapatkan jarak, membenarkan letak kepalanya pada lengan Jungkook. "Sedikit pedih. Tapi aku baik-baik saja."
"Aku janji, akan melakukannya dengan hati-hati lain kali."
Lain kali.
Lisa mendongak, mengerjap lambat seraya menatap Jungkook. Lain kali, artinya jelas mereka akan melakukannya lagi di lain waktu. Lisa cukup tersentuh karena Jungkook merasa bersalah. Apakah di luar sana ada laki-laki yang berhati lembut seperti ini?
Ah, tidak, tidak. Pertanyaan yang benar adalah, apakah Lisa akan bertemu dengan laki-laki selembut ini di luar sana?
Sebab Lisa tahu bahwa di balik segala hal berbeda dalam diri Jungkook, laki-laki itu menyimpan sisi lembut dan sisi manis tersendiri. Bagian yang terkadang membuat Lisa merasa iba, kasihan, tersentuh, bahkan ... sedikit bahagia?
Karena belum pernah berkencan sebelumnya, praktis Lisa baru pertama kali merasakan seperti apa rasanya dicintai sehebat ini. Seolah hanya dirinyalah satu-satunya wanita paling spesial di dunia ini. Entah bagaimana bisa, ia mulai merasa terlena, mulai merasa sombong dan sedikit serakah. Ia bimbang, berulang kali mempertanyakan apakah afeksi yang ia rasakan itu adalah suatu hal yang benar atau tidak.
Terlebih, dirinya hanya bermaksud untuk bersandiwara. Lisa tak pernah serius dengan ungkapan cintanya pada Jungkook. Senyumnya palsu. Perhatiannya tak lebih dari sekedar rasa iba. Namun semenjak apa yang baru saja mereka lakukan, Lisa jadi semakin mengetahui seberapa besar Jungkook mencintainya. Laki-laki itu tak main-main. Bukan hanya serius, tapi juga tulus.
Duh, bagaimana ini?
Bagaimana jika Lisa betul-betul luluh?
Bagaimana jika Lisa jatuh cinta pada akhirnya?
Bukankah itu adalah sesuatu yang berbahaya?
Lisa tidak boleh jatuh cinta pada seseorang yang ia benci.
"Kau tahu?" Jungkook kembali menukas. Tatap matanya begitu lembut dan mendamba. Ia merapikan anak rambut di sekitar dahi Lisa. "Malam ini, aku sangat bahagia. Lebih bahagia dari apa yang aku rasakan di hari kemarin-kemarin."
"Kenapa? Karena kita baru saja bercinta?"
Jungkook menggeleng pelan. Senyumnya masih terlukis sepenuh hati. "Karena akhirnya aku yakin, bahwa kau benar-benar mencintaiku."
Tidak. Seharusnya Lisa tak boleh menangis. Tapi kenapa bola matanya mulai terasa memanas?
Bukankah seharusnya Lisa merasa bahagia karena Jungkook telah masuk ke dalam perangkapnya? Tapi kenapa sekarang Lisa malah merasa bersalah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...