Lisa sedang membuat sebuah cincin menggunakan manik-manik yang Jungkook belikan. Sampai hari ini, ia sudah berhasil membuat beberapa kalung, gelang, dan juga cincin. Semuanya memiliki motif warna yang berbeda-beda.
Namun di tengah ketenangannya itu, tiba-tiba saja lemari digeser cepat. Jungkook tampak tergesa-gesa ketika membuka kunci gembok, lalu mendorong pintu tralis cukup kuat. Keringat dingin tampak melintasi dahi, sementara kontur wajahnya panik bukan main.
Lisa yang tadinya hendak menyambut dengan senyuman, lantas memandang bingung. Terlebih ketika Jungkook terburu-buru menghampirinya yang sedang duduk di atas karpet. "Ada apa?"
"Ayahku!" jawab Jungkook. Ia menarik tangan Lisa untuk bangkit dari posisinya, kemudian menggiring sang gadis untuk naik ke atas ranjang. "Ayahku akan datang!"
Lisa masih tak mengerti. Pasalnya, Lisa sudah pernah menerima peringatan dan hukuman ketika mencoba memberontak. Bukankah Jungkook sudah berpikir bahwa Lisa tidak akan nakal lagi? Namun meneliti dari raut wajah Jungkook, Lisa melihat bukan hanya kepanikan yang tergambar, melainkan ada sorot ketakutan yang sangat kentara.
Lalu yang tak pernah Lisa sangka-sangka adalah tiba-tiba saja Jungkook mengeluarkan sebuah borgol dari saku jaketnya. Pemuda itu menempatkan satu tangan Lisa pada kepala ranjang, lalu menghubungkan pergelangan tangan sang gadis menggunakan borgol tersebut. Praktis Lisa tak bisa pergi ke mana-mana.
"Jung?!" Lisa membelalak terkejut. Tak banyak yang bisa ia lakukan dalam posisi ini selain duduk dan berbaring. Jelas saja ia tertular rasa panik. "Apa yang kau lakukan?!"
"Tolong—" kata Jungkook. Napasnya terengah-engah. "Jangan berteriak, jangan berisik. Ayahku berbahaya. Jika dia mengetahui keberadaanmu, dia bisa membunuh kita berdua."
"Apa?!" Lisa jauh lebih terkejut mendengarnya. Bagi dirinya, Jungkook sudah cukup gila. Apa itu artinya Tuan Ahn jauh lebih gila dari putranya? Lisa merinding, membayangkannya. Bahkan Jungkook masih memperingatkan Lisa, sekalipun pemuda itu sudah pernah memberikan hukuman dan membuat Lisa kapok. Bisa disimpulkan, Jungkook tak main-main dengan peringatannya kali ini.
Lisa kemudian mengangguk. Meski ada kemungkinan bahwa Jungkook hanya mencoba untuk membodohinya agar ia tak berteriak, namun kepanikan dan rasa takut yang terlukis pada wajah si pemuda tampak begitu nyata; membuat Lisa percaya bahwa ucapan Jungkook memang benar adanya.
Setelah memastikan Lisa terborgol sempurna, Jungkook melangkah keluar; mengunci gembok tralis dan menggeser lemarinya guna menutupi akses pintu. Mengapa ia harus memborgol Lisa? Karena jikalau gadis itu berbuat nakal, suara yang dihasilkan tidak akan terdengar sampai ke luar ruangan. Ia memborgol Lisa di atas ranjang, yang notabene-nya jauh dari pintu.
Jungkook lantas beralih masuk ke dalam kamarnya sendiri. Ia menanggalkan jaketnya. Kepanikan masih mengakar. Tubuhnya gemetar. Napasnya tersengal-sengal. Ia tidak pernah merasa aman setiap kali berhadapan langsung dengan sang ayah. Rasanya seperti akan dihadapkan pada ujung tanduk kehidupan. Ia selalu ketakutan, sebab ia tahu apa yang akan ia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...