Alih-alih membawakan kopi, hari ini Lisa menyusuri trotoar sembari membawa sebungkus topokki. Ia belum ingin minum kopi. Jikalau mendadak ingin, tinggal membelinya saja di GoldenMart. Ada banyak merek dan jenis kopi instan yang bisa dipilih.
Musim dingin masih menaungi langit-langit kota. Sembari terus melangkah, Lisa memandangi sekelilingnya. Sama seperti kebanyakan orang, Lisa juga memiliki impian untuk dicapai. Suatu hari nanti, ia ingin menikah, tinggal bersama laki-laki yang ia cintai dan mencintainya, lalu memiliki anak bersama-sama. Hanya secuil mimpi, yang tidak mudah untuk ia raih. Sebab kini jangankan mencari kekasih, Lisa masih fokus memperbaiki taraf hidupnya. Karena sebelum menikah, Lisa harus memastikan bahwa ia sudah selesai dengan dirinya sendiri. Setidaknya ia harus melakukan banyak hal yang ia sukai, menikmati masa lajangnya, menabung untuk masa depan, baru kemudian bisa mengambil keputusan untuk menikah dengan seseorang.
Tentunya, itu adalah proses yang panjang. Itulah mengapa Lisa berkata bahwa mimpinya cukup sulit untuk digapai.
Lisa menaikkan syalnya untuk menutupi sampai sebatas mulut. Ia memasukkan satu tangan ke dalam saku mantel, sedikit bergidik karena hawa dingin. Ia ingin buru-buru sampai di GoldenMart guna menghangatkan diri, sehingga ia melangkah lebih cepat.
Di pelataran GoldenMart terparkir sebuah mobil sedan berwarna hitam yang merupakan milik Jungkook. Ada pula sebuah mobil pick up berwarna abu-abu yang biasanya digunakan untuk mengangkut buah-buahan. Iya, biasanya—sepengetahuan Lisa. Sebab di dalam mobil itu tidak ada apa-apa. Kosong. Mungkin mobil milik pelanggan.
Lisa mengernyit melihat pintu kaca GoldenMart yang separuh dibuka. Biasanya pintu tidak akan dibiarkan terbuka seperti itu, terkecuali jika sedang ada barang yang datang. Pastinya Jungkook tidak mau rugi karena membiarkan mesin pendingin atau penghangat ruangan bekerja secara sia-sia sebab udaranya terbuang ke luar ruangan.
"HANYA SEGINI?!"
Lisa tersentak mendengar seruan itu, sehingga kakinya refleks berhenti melangkah. Ia belum mendarat di depan pintu. Ia masih berada di luar ruangan, tepat di samping mobil pick up.
"MANA LAGI UANGNYA?! CEPAT MASUKKAN KE DALAM TAS!"
Sepasang mata Lisa membola, mendengar seruan itu. Ia dengan tanggap menyadari adanya hal janggal yang sedang terjadi. Gadis tersebut lalu berjongkok, menyembunyikan diri.
Beruntung, otaknya bisa berpikir cepat dalam situasi seperti ini. Meninggalkan plastik topokki-nya, ia lalu merogoh saku mantelnya, menarik keluar ponselnya, dan mulai menghubungi polisi dengan suara yang teramat pelan dan penuh kehati-hatian.
Tidak ada suara jeritan, teriakan, atau suara perlawanan dari dalam toko. Bisa dipastikan, Jungkook hanya berdua dengan perampok kurang ajar itu. Jadi, apa mobil pick up di samping Lisa ini adalah milik si perampok? Maka usai menghubungi polisi, Lisa berinisiatif mencatat plat nomor mobil tersebut, berjaga-jaga kalau-kalau si tersangka berhasil kabur sebelum polisi datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfic[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...